05. Perfect Tears

1.1K 90 1
                                    

Chapter sebelumnya :

Aku berjalan dengan santainya sambil mengayun ayunkan berkas.
Jalanku seperti anak kecil agak sedikit melompat lompat.

Dan

Brukkk!

________________

Brukkk!

Mina pov on

Aku tak sengaja menabrak seseorang, aku tersungkur kebelankang dalam keadaan duduk.

Dan berkas berkas ku berserakan di lantai.

"Ngapain kau disini"

Gilak!

Aku kenal suara ini, ini kan suara huuuuuu😭😭

Aku automatis menutup wajahku dengan kedua tangan, segera mengambil berkas yang berserakan.

"Maafkan saya, saya tidak berhati hati" kataku sambil membungkuk bungkuk.

"Ah nona anda tidak apa?" Tanya Taehyung sambil membantuku untuk berdiri.

"Ini nona" Jungkook membantuku membereskan berkas yang berserakan dilantai tadi, disusun nya dan diberikannya padaku.

"Ah terimakasih, sekali lagi maafkan saya" kataku masih setia menunduk, menutup wajah dengan tumpukan kertas tadi untuk menghindari kontak mata seorang yang di depanku berdiri hanya diam.

Ya, aku menabrak membert BTS

"Permisi" Aku kembali memberi hormat, untuk pamit pergi tapi di cegah, tanganku dipegang seseorang.

"Aku tanya, kenapa kau disini" Ya seseorang itu adalah Jimin.

Sepertinya Jimin sadar, ini adalah aku.

"Ah maaf, saya harus pergi" aku berusaha untuk kabur lagi, dengan menarik tanganku yang tadi ditahan.

Hah mo nanges😭

Kok jumpa Jimin sih, bukannya tadi dia masih di acara musik.

Aduhh udah ada member BTS di depan mata, tapi gak bisa girang girang kek dulu karna ada Jimin.

Mana Jimin galak lagi, huuuuuuu😭

Apaansehhh naseb gue, makin deket makin tak dapat di raih!

Enakkan jadi fangirling kek dulu deh.

Huu jadi istri idol gak enak ternyataa

Siapa bilang enak, sini coba☹

Mina pov off

-

Jimin pov on

'Apa yang dilakukan anak itu disini' batinku.

Aku termenung, dan melihat punggung wanita itu yang tengah terburu buru berlari menjauhi kami.

"Apa kau kenal wanita itu?" Tanya Taehyung menghancurkan lamunanku dengan menepuk pundakku.

"Ah ha apa?" Aku bertanya bingung, aku tidak terlalu mencermati pertanyaan Taehyung tadi.

"Aku tanya, apa kau kenal dengan wanita barusan yang nabrak kita?" Tanyanya ulang.

"Iya hyung, kau tadi juga kenapa menahannya, siapa dia" kini Jungkook yang bertanya.

"Tidak, aku sepertinya salah orang" kataku dan lanjut jalan.

"Hmm" Taehyung dan Jungkook hanya saling mengangkat bahu.

-

"Apa sebenarnya yg dilakukan anaktu disini? Apa ia ingin melihatku? Kenapa saat kutanya malah kabur? Apa dia tiba tiba berubah pikiran? Hah entahlah" Aku duduk menyantaikan tubuhku di ruang istirahat.

Di sisi lain Taehyung dan Jungkook sedang membicarakan wanita tadi.

"Kenapa dia menutup wajahnya? Apa dia trainer? Jadi harus disembunyikan?" Kata Taehyung.

"Iya ya, wah hyung, benar kata Rapmon hyung, kau terkadang pintar" jawab Jungkook.

Hahahahahha kedua tertawa.

Aku jadi kepikiran dengan kata kata taehyung dan jungkook.

Apa benar dia trainer di sini?

Bukankah sudah kularang untuk ke agensi yang sama.

Dasar wanita itu.

"Ngomong ngomong wanita tadi cantik lohhh" Kata Taehyung.

"Iya cantik kali, kau lihat wajah gelisahnya? Masa ada wajah gelisah secantik itu" kata Jungkook.

"Heh? Apa kau juga melihat wajahnya? Tadi dia sibuk menutup wajahnya" tanya Taehyung.

"Ia aku curi curi pandang, soalnya makin ditutup makin penasaran dong" jawab Jungkook.

Brak!

Aku menendang kursi yang ada didepanku.

"Yah apa apaan kau ini" Taehyung terkejut.

Aku langsung meninggalkan ruangan tersebut.

[TBC]

Perfect Tears [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang