.

587 30 0
                                    

"Biarkan kunikmati kepedihan ini. Karena sesungguhnya perasaan perih disebabkan cinta yang terkulai sebelum berbunga, adalah sama sendunya dengan memeram cinta itu sendiri selama bertahun-tahun. Bagai senja tak kunjung malam."

***

"Ayah akan menikahkanmu dengan putri teman ayah." Pria paruh baya itu menatap seorang yang berada di hadapanya dengan wajah serius, sedangkan yang ditatap hanya membuang muka malas sebagai respon.

Pria yang lebih muda itu membalik kursinya menghadap yang lebih tua. Wajah dinginya menekuk kusut dengan kesepuluh jari tangan yang mencengkram erat kedua sisian kursi kerjanya.

Menggeser sedikit kursi yang di dudukinya ke depan, tanpa menghilangkan tatapan tajam nan dingin itu. "Ini yang kelima kalinya ayah mengatakan hal itu dalam satu hari ini, ayah tahu jawabanku masih tetap sama."

"Kau harus menikahinya." Namun keinginan pria tua itu tetap satu.

Keras kepala membuat yang lebih muda menggeram rendah, marah, hingga terdengar seperti erangan hewan buas.

Lagi-lagi yang lebih muda menatap tajam lawan bicaranya. Wajah dingin itu keruh dengan kedua alis tebal yang menukik, ditambah dengan guratan kerut samar di dahi tegasnya.

"Kenapa?"

Tangan pria yang lebih muda meraih secangkir american late di atas nakas. Menyesapnya dengan gerakan pelan yang mendominasi.

"Sehun -ah, cobalah mengerti situasi ini. Perusahaan kita membutuhkan tunjangan yang cukup besar, dan dia akan membantu ayah jika kau mau menikahi putrinya"

Brak..

Oh Sehun, pria tampan berwajah ice itu lagi-lagi menggeram. Wajah pucatnya seketika memerah tak kala kesepuluh jari itu yang refleks menggebrak meja, membuat beberapa kertas dokumen berserakan terjatuh ke lantai.

Nafasnya menggebu tak karuan. Berdiri tegak dengan tubuh besar yang menjulang tinggi di hadapan sang ayah. Oh Jung Seok.

"Akan kuperjelas-
Sehun bergerak mendekati ayahnya, membenarkan tatanan coat silver yang dipakainya yang sedikit berantakan -perusahaan itu bukan milik,'ku. McElroy'corp bukan miliku."

"Tapi-

"Tapi ayah berkata seolah itu adalah miliku. Aku sama sekali tidak bertanggung jawab atas saham-saham di McElroy'corp, semua milik ayah. Properti, saham, dokumen, pegawai, kolega itu semua milik ayah."

Nafas yang berhembus dari lubang hidung pria muda nan tampan itu menggebu. Dada bidang terlapis kemeja navy itu turun naik mencoba mengontrol emosi yang hampir pecah ke permukaan.

"Itu benar, tapi setidaknya-

"Setidaknya jangan bawa-bawa aku ke dalam permasalahan yang ayah alami, aku tidak akan meninggalkan,'nya. Terserah apa yang mau ayah lakukan untuk cabang itu, aku tidak peduli. Aku sibuk, lagipula aku memiliki banyak urusan. Dari pada harus mengurusi perusahaan ayah yang dimabang kebangkrutan. Lebih baik aku mengurusi perusahaanku sendiri."

"Sehun -ah -

"Aku sibuk ayah, lebih baik ayah pergi."

"Sehun -ah, dengarkan dulu apa yang ayah-

"Keluar dengan cara terhormat atau aku akan memanggil security kemari, ayah ingin aku meyeret-

Bruk...

YOUR DAUGHTER - OOH SEHUN X YOU [COMPLETE] ANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang