Rose meletakan gaunnya di walk in closet, lalu meraih satu buah bathrobes putih. Seharian ini wanita cantik itu tak berbuat apa-apa, rasa malasnya terlalau mendominasi membuat ia hanya tertidur dan menonton tv seharian di dalam kamar. Ia membutuhkan aromaterapy dari wewangian lavender Favoritnya yang bisa menyegarkan dan merileksasikan diri.
"Kau mau ke mana?" Adalah Suara Sehun yang tiba-tiba ditangkap oleh telinganya. Rose sedikit terkejut melihat pria itu sudah pulang ke rumah terlebih ada dalam kamarnya dengan hanya mengunakan celana dasar kantornya. Sehun bertelanjnag dada saat ini. Pria itu duduk di pinggiran ranjang ditemani benda yang begitu candu baginya. Rokok!!
"Aku ingin mandi." Gumam Rose membuang mukanya dari tatapan Sehun yang mendominan.
"Kemari. Ada yang ingin aku katakan."
Rose menurut. Ia duduk di sebelah Sehun. Sungguh ia benar-benar benci berdekatan dengan pria itu semenjak pembahsan mereka kemarin malam.
"Duduk di sini." Sehun menepuk kedua pahanya. Sontak membuat Rose terbelalak.
"Tidak usah, aku di sini saja." Rose menyentuh ujung bathrobes'nya. Menarik kain bersutra putih itu agar menutupi pahanya dari mata licik Sehun.
Melihat hal itu, Sehun berdecak lalu mencengkram pinggang Rose. Dia tidak memperdulikan tubuh Rose yang meronta. Sudah seharunya Rose menuruti perintahnya. Karena semua itu mutlak bagi Sehun.
"Apa-apaan ini Oh Sehun... lepas." Rose memelas, wajahnya memerah ketika kaitan bathrobe di tubuhnya di tarik paksa oleh Sehun membuat paha dan buah dada yang masih tertutup bra dan CD terekpos dengan jelas di hadapan Sehun.
Pria ini benar-benar mesum!!
"Diamlah Rose aku hanya ingin bicara denganmu." Sehun mengeram, menarik tubuh Rose di atas pangkuannya semakin dekat. "Jangan bergerak-gerak atau kau akan membuat adik kecil ku terbangun. Kau tidak akan bisa berjalan nanti."
Raut wajah Rose nampak tercengang, refleks matanya melirik ke bawah dimana junior Sehun yang terhimpit oleh kedua pahanya.
Ya... tuhan apa-apaan ini??
"Sehun... tapi bathrobes nya." Sehun tidak peduli. Pria itu mendekatkan wajahnya ke dada Rose yang terekpos. Membenamkan wajahnya di sana tanpa tahu malu.
"Malam nanti ada pesta yang di gelar oleh salah satu kolegaku. Acaranya jam delapan malam. Kau harus menemaniku." Gumaman acak Sehun terdengar bergemuruh di kulit polos Rose. Mata wanita itu membola sempurna. Menarik wajah Sehun menjauh dari are dadanya.
"Aku tidak mau." Rose menolak.
"Kenapa."
"Pasti ada ayahmu di sana Sehun. Kau lupa jika aku masih bersembunyi darinya. Aku tidak mau..." Rose tampak gelisah. Tangan wanita itu mencengkram bahu tegap Sehun kuat membuat sang emou paham akan rasa trauma yang diberikan ayahnya itu pada wanita'nya.
Sehun berdesis. Mengertkan pelukannya pada pinggang ramping Rose yang berkaca-kaca. "Pesta itu hanyak untuk para CEO dan President. Dia tidak di undanga karna jabatan itu tidak lagi disandang olehnya." Tangan dingin Sehun menyentuh kulit pipi Rose. Membelainya lembut seakan dapat menghilangkan rasa gusar di hati wanita itu. "Orang-orangku ada di sana. Sebelum mengajakmu aku sudah menyiapkan penjagaan yang ketat. Lagi pula pesta itu dibuat atas rekomendasianku."
"Kau ikut ya.. temani aku."
"Lalu lisa."
"Ck.." decakan kasar frontal keluar dari bibir tips Sehun. "Dia tidak akan ada memang siapa dirinya??"
"Intinya kau harus datang. Gaunmu sudah ku pesan dan jam tujuh nanti akan datang kemari. Sederhana saja, aku tidak mau orang lain menatap dirimu. Aku tidak suka."

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR DAUGHTER - OOH SEHUN X YOU [COMPLETE] AND
De Todo"Ijinkan aku menikahi anak perempuan'mu."