.

81 6 0
                                    

"Maka cium aku disaat bibirmu dalam keadaan suci, bukan terlebih dulu tenggelam dalam bibir wanitamu." ???
By. Time Roses - Shunwithed

***

Oh Sehun.

Pria itu memiliki satu rasa yang dibilang sebuah takut. Menyimpaanya benar-benar menjadi satu rahasai kelam, dimana tidak ada satu orang pun mengetahui rahasianya. Yang akan dihilangkan semantara, kemudian dimunculkan lagi dalam kesendirian.

Sehun memiliki rasa ketakutan yang sanggup membuatnya mengeluarkan peluh deras, gemetar dirasa seluruh tubuh, alter egyo yang berubah-ubah hingga menjadikanya sebagai sosok yang dapat dikatakan Psycho.

Saat gerbang besar itu terbuka. Halaman luas yang menjadi pemandangan utama, rimbunnya pepohonan juga beberapa dedaunan kering yang tergeletak tak bertuah di atas tanah. Sehun sejenak terdiam, bahkan disaat langkahnya hanya separuh menapaki bangunan besar itu. Nafasnya seakan tercekat di tenggorokan, paru-parunya seakan menipis dengan oksigen yang tiak dirasa cukup.

Semakin melangkah hingga tiba di pintu besar dengan interior Klasik Eropa. Pintu kayu bercat putih gading itu tampak kokoh walau dapat dilihat dari kondisi halamannya yang tampak kumuh tak terawat. Pintu itu berdiri dengan kokohnya dengan dua penyangga beton di sisian kiri dan kanan.

Tempat ini bagaikan flash disks yang penuh dengan memori-memori lama. Tempat ini seperti nahkoda untuknya, ia akan siap berlabuh walau dalam rasa penat sekalipun demi datang berkunjung ke rumah ini.

Bukan, bukan sebuah rumah biasa. Itu adalah sebuah mansion megah tak berhuni. Sehun adalah pemilik mansion itu. Hanya saja, tempat ini menjadi salah satu rahasianya. Rahasia yang sangat memilukan untuknya. Dibalik sikap tempramen dan arogannya. Tempat ini yang selalu mampu, menjadi saksi bisu raga itu hanyut akan kegelisahan.

Krek..

Pintu bercat gading itu berderit, violet Sehun seakan meredup hanya dengan menyaksikan dengan netra terbuka keadaan mansion miliknya. Sungguh sangat disayangkan mansion dengan ukuran raksaksa itu dibarkan tercerai berai tanpa penghuni. Bagunan itu sudah berdiri sekitar enam tahun silam, dan lihat saja. Begitu kokoh dan agungnya tempat itu walau tak terawat bahkan tak berpenghuni.

"Aku datang."

"Aku kembali. "

"Kita bertemu lagi."

"Aku merindukan mu."

Tes..

Tidak disangka-sangka pria arogan itu menitihkan sesuatu pusaka yang jarang ia keluarkan, sudut matanya basah oleh cairan bening yang lancang menerobos pertahananya. Pria itu terguncang, tubuh tegapnya sekan oleng, lunglai di atas karpet merah di depan pintu. Di sudut dinding sebelah kiri. Figura seorang wanita cantik dengan gaun biru selutut tampak tersenyum cantik. Figura itu sangat besar, dan terawat. Tak ada satupun debu yang hinggap di sisian frame gambar itu.

Srek..

Mencoba bangkit, coat hitam yang semula bertengger indah membalut tubuhnya kini terlepas, tergeletak begitu saja di atas lantai.

Sehun berjalan walau langkah yang tereok-seok letih ia buat. Wajah pria itu benar-benar menekuk gusar, memerah mencoba mengendalikan rasa haru yang seakan membeludak naik.

Di pojok ruangan. Di atas single sofa berwarna perak, sebuah benda persegi dengan ukuran yang cukup besar tergeletak dengan kain kasa menutup keseluruhan tubuh. Kain putih itu usang. Debu-debu halus menghinggapinya, membuat sehun yang mencoba menarik kain itu terbatuk.

"Sudah sangat lama bukan."

Sang empu masih mencoba menarik kain kasa putih itu, belum juga terlepas. Gerakannya sangat pelan, lembut, menyiratkan perasaanya yang kacau. Sehun terus menerus bergumam tak jelas. Hingga kain pelindung itu terjatuh tak terkendali. Tubuh itu juga ikut merosot. Meraung-raung dengan segala rasa yang ia terima selama bertahun-tahun.

YOUR DAUGHTER - OOH SEHUN X YOU [COMPLETE] ANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang