.

83 5 0
                                    

Jam menunjukan pukul satu dini hari saat Sehun memasuki ruang tengah. Pria itu tidak lagi berada di dalam kamarnya, Rose tidak tidur denganya, gadis itu berada di lantai atas tepatnya di kamar tamu. Kepala Sehun berdenyut karna kejadian itu yang seakan menjadi deja vu untuknya.

"Boleh aku menciummu?"

Cengkramannya terhenti, kepala mendongak. Kilatan gairah terlihat di sana, di mata kelabu Sehun. Diam-diam Rose terkekah sakit dalam hati, jika pria itu memintanya dulu pasti sudah ia sanggupi, namun sekarang, waktu berubah, keadaan berubah, dan status berubah, tidak ingin membuat orang lain kecewa. Rose menunduk, meraba rahang tegas Sehun di dekatnya. "Sekiranya aku mengatakan tidak, apa kau menerimanya?"

Wajahnya hampir habis, Rose berniat memporak-porandakan pikiran Sehun saat itu, seperti dulu, ia juga ingin pria itu merasakannya.

Sehun menarik pinggang Rose, mencoba meyalurkanya gairah itu bersama orang yang dicintainya. "Bagiman kata tidak sebagai jawaban pertanyanmu. "

"Maka cium aku, Oh Sehun. "

Sehun tersentak.

Pria itu bersiap menabrakan bibirnya dengan lunak Rose, sebelum gagal ketika gadis itu mengucapkan kata berhenti di depan mulutnya, berbisik lirih dengan suara lembut dan nafasnya yang halus menerpa wajahnya. Sehun tertahan, ia membuka mata menelisik rona wajah wanita'nya yang tengah memejamkan mata.

"Maka cium aku disaat bibirmu dalam keadaan suci, bukan terlebih dulu tenggelam dalam bibir wanitamu."

Oh Sehun mengencangkan peganganya pada pinggang ramping Rose, paru-parunya sekarat. Matanya mendadak nyalang. Perkataan Rose mencoreng harga dirinya, walau kendati semua ucapan wanita itu benar seratus persen, tapi itu bukan salahnya, ia hanya tidak mau wanita yang 'berpura-pura sebagai istrinya' bertindak lebih dan menggodanya. Menjijikan. "Rose-"

"Kau tahu, selama enam tahun aku berpikir tentangmu dan wanitamu. Sepasang sumai istri, dan bagaiman jika kita bertemu akhirnya yang kulihat adalah noda lipstick menempel di sini." Rose menunjuk dengan jari lentiknya leher jenjang Sehun, "Dan di sini." Kemudian bergerak menuju bibir pria itu, mengusapnya lembut hingga membuat Sehun mengerang tanpa kendali. Benar-benar berengsek.

"Aku tidak suka."

"Lalu kenapa pergi? Jika tidak terjadi kau yang pertama memilikinya."

"Memang akan jadi miliku, tapi apa sulitnya menunggu. Oh Sehun kau tahu, sejak saat itu aku berpikir jika wewenangku tidak berlaku dalam mengatur perasaan. Semua bisa berubah. Aku tidak bisa mengaturmu berhenti untuk dekat dengan wanita, sementara aku tahu jika wanita adalah Kesenaganmu."

Sehun merasa sesak, sekali lagi perkatan Rose benar adanya. Ia seharusnya menunggu jika memang rasa cinta itu masih ada. Tapi tidak, ia terlalu frustasi untuk itu.

Rose tersenyum lembut, masih berada dalam rengkuhan tubuh tegap Sehun. "Dan saat kau berpikir untuk menciumku, aku tidak bisa menyerahkannya begitu saja. Bibirku masih suci, first kissnya masih kusimpan rapat yang kupikir akan jadi milikmu 'tapi tidak, apa kau tahu jika tidak kubiarkan lelaki mana pun meyentuh bibirku termasuk dirimu."

Memasuki ruang tengah, Ia menyempatkan diri duduk di sofa dan membuka kancing teratasnya. Hari yang penat akan masalah kian mendalangi, ini semua akibat ulah Ayahnya. Tidak bisa dibiarkan.

Sehun menengadah, kepalanya terlempar di badan sofa yang ia duduki, kilat-kilat bayangan tentang masalalunya ia dan Rose berputar cepat di otaknya, sarafnya menegang ketiak kilat kecelakan yang menimpa Rose memasuki otakanya. Hujan, api, air mata, dan darah gadis itu. Sehun masih dengan jelas mengingat semua itu, bagaimana tubuh itu yang seakan tameng melindunginya dari percikan kaca mobil yang hancur, derasnya hujan, dan kobaran api. Tubuh yang bahkan kecil itu memeluk erat tubuhnya, sangat erat hingga ia tidak ingin merasakan itu hilang dari jangkawannya, itu dulu. Dan sekarang, kenyataan yang membahagian juga menyesakan disaat bersamaan. Ayahnya dalang dibalik masalah itu, dan sifat Rose yang seakan dingin padanya.

YOUR DAUGHTER - OOH SEHUN X YOU [COMPLETE] ANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang