.

52 5 0
                                    

Sudah jam delapan pagi saat Bugati Sport kuning terparkir di depan lobby. Di dalamnya ada Jongin yang bersandar pada jok kemudi dengan satu batang rokok yang ia isap. Sangat tidak sehat! Pria itu menatap gedung di depannya melalui kaca mobil, sedang dalam tahap renofasi. Gedung ini akan semakin melasat. Ya, itu benar.

Satu helaan nafas lolos keluar dari plum
Jongin, Hazelnya menatap gedung besar bertuliskan Samsung Corporations yang bertengger tegak di hadapanya. Jongin tidak yakin jika Sehun akan tetap menerimanya setelah tahu semua. Namun, ketika ragu itu mulai meyeruak perasaanya dering ponsel di headboards mobilnya membuyarkan pikiranya.

Rose!

Gadis itu menghubunginya, ada apa? Apa terjadi sesuatu lagi.

"Halo."

"Kau di mana?"

"Di depan perusahaan Sehun, kenapa."

"Huft.."

Jongin mendengarnya, gadis itu sepertinya menghela nafas lega dengan apa yang ia katakan.

"Sehun memintamu untuk menemuinya. Masuk saja, setengah jam lagi ia akan datang."

Jongin tampak lega, pria Kim itu sedikit menyungingkan senyum miringnya, pria itu bodoh!!

"Baiklah aku akan masuk."

"Ya, sampai jumpa."

Mematian sambungan telponnya. Jongin keluar dari dalam mobil, pantofell'nya mengkilap, coat dan celana dasar yang dikenakannya begitu pas. Pria itu menawan.

Kepulan asap keluar dari bibir kissable'nya. Sudah lebih dari tiga batang ia meyesap nikotin itu di dalam mobil. Karna bosan. Tungkai jenjangnya membawa tubuh itu ke dalam, meja resesonis telah di isi, staf di sana sudah on time di jam tujuh pagi.

"Anyyeong haseo Depyeo -nim!"  Staf Resesonis yang berjumlah dua orang membungkuk, salah satunya pria. Jongin merespon, mengangguk dan tersenyum. Tidak seperti Sehun, Jongin sangat ramah dan baik terhadap staf yang bekerja di sana tak ayal membuat dirinya juga di kagumi.

Kembali melanjutkan langkahnya, Jongin berbalik memasuki lift, jarinya menekan tombol yang akan membawa dirinya keruangan pribadi miliknya.

Ting..

Ketika pintu lift terbuka, sosok wanita dengan seragam kerjanya adalah pemandangan utama yang dilihat Hazel pria Kim itu. Wanita itu tersenyum melangkah mendekatinya dan menunduk hormat.

"Anyyeong haseo Depyeo -nim." Adalah Haa Song Wu, sekretaris pribadi Sehun.

"Nde Anyyeong haseo Song Wu -sii."

"Maaf mengganggu waktu anda Depyeo -nim, nyonya Oh tadi kemari. Ia mencari CEO Oh dan berpesan pada saya jika anda diminta menemuinya di kafetaria." Apa!! Lisa di sini, kenapa wanita itu ada di sini.  Ck.. sial. Sekarusnya ia berpesan pada Rose untuk meyuruh Sehun pulang. Lisa pasti sedang mencemaskan suami berengsek nya itu saat ini.

"Baiklah, aku akan ke sana."

Wanita itu mengangguk untuk kemudian kembali membungkuk dan pergi dari hadapannya.

Jongin merogoh saku jasnya, mengulurkan benda persegi itu dari sana. Jari panjangnya mengetik beberapa nomor di atas layar keyboard benda itu. Meletakanya di samping telingga ketika tombol Call telah ia tekan.

"Jangan kemari."

"..."

"Dia di sini. "

"..."

"Enatahlah."

"..."

"Ya, sampai jumpa."

Tut..

***

Lain halnya dengan Jongin yang berkendara dengan metalik Buggati Sport mewah. Sehun tidaklah tertarik dengan benda berkapasitas mesin cepat setara dengan seribu kuda. Pria berwajah dingin seperti aktor film twilight, Edward collen yang meyerupai vampir itu lebih tertarik dengan Mercedes G63 [G Six Tree] dan Bentley Flying Spor keluaran Jerman. Pria pucat itu juga beberapa mengkoleksinya di mansion yang saat ini ditinggali oleh Lisa.

Pria itu turun dengan tampilan formal sehari-harinya sebagai CEO. Coat berwarna Dark Blue senada dengan celana bahannya dan pantofell hitam. Surai hitamnya ia tata membentuk up styel yang mana membuat dahi tergas itu terlihat. Pria itu tampil elegan dan sexy.

"Dia sudah datang."

"..."

"Baiklah, aku akan menemuinya."

Tangkai jenjang itu membawa beserta sang empu memasuki ruangan. Interior prusahaan ini bertarap klasik, di seluruh dinding penyangga ruangan ia buat dengan sebuah kaca-kaca tebal, unit ruang pribadinya berada di lantai 6 sedangkan saat ini pria itu berada di lantai 3, ruangan Jongin.

Ting..

Semuanya otimatis, kelas teknologi di perusahaan itu sudah masuk ke dalam tahap unggul, tentu saja. Perusahaan ini sudah pasti memiliki itu semua, menjadi yang nomor satu menduduki pasar internasional dengan kapasitas terbaik di asia, teknologi dan IT, prusahaan ini sudah bukan main-main berjaya.

Tuk..

Tuk..

Tuk..

Pantofellnya beradu dengan lantai kaca, pria yang singgah di atas kursi kerja itu memutar rodanya. Bangkit dengan kedua tangan tersimpan apik di saku celana.

"Sudah kau tangani."

"Belum."

"Kau mencoba memperlamabat rencananya."

"Tidak, hanya saja ini bukan saat yang tepat. Kau tahu jika dia baru kembali, dia akan curiga."

"Dia akan senang jika aku melakukanya. Aku sangat membenci siapa pun itu yang menganggu miliku."

"Pikiranmu itu keliru Oh Sehun. Dia sangat membenci kekerasan, jika kau bertindak jauh dan ceroboh, kemungkinan ia meninggalkanmu lagi akan sangat besar. Cobalah bermain aman. Sabar!!"

"Sialan, aku tidak bisa menunggu. Mereka harus cepat di lenyapkan, apa pun alasanya aku tidak peduli. "

"Terserah jika kau mau semuanya gagal."

"Kau-

Ting..

"Kalian di sini!"

YOUR DAUGHTER - OOH SEHUN X YOU [COMPLETE] ANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang