Melupakan

31 2 0
                                    

Rose mempunyai satu ketakutan yang disimpan benar-benar menjadi satu rahasia kelam, dimana tidak ada seorangpun mengetahui rahasianya. Yang akan dihilangkan semantara, kemudian dimunculkan lagi dalam kesendirian. Rose mempunyai ketakutan yang sanggup membuatnya mengeluarkan peluh deras, gemetar dirasa seluruh tubuh, daya bertahan lemah dan mempu menjelma menjadi sosok penakut di usia dua puluh tiga.

"Kenapa kau masih disana?"

"Tapi kau menghancurkan kepercayaan dan harapanku lagi, kesempatan apa yang telah kau gunakan?"

Sebuah harapan tak pernah terlihat apabila tak mengejarnya, kekosongan ada sebab tak ada usaha untuk mengisinya. Begitupun untuk Rose, Ia telah sedari dulu merasa bahwa harapan tak pernah akan ada pada dirinya. Harapan kosong begitu saja tercipta sedari ia berumur lima tahun, setiap mengingat kenangan buruk pada celah memoirnya. Harapan yang ia bayangkan menjadi sirna, kosong tak terisi, ia menjadi sosok penakut yang akan harapan lebih baik.

Menutup diri adalah salah satu cara yang ia miliki untuk menciptakan batas agar tak terlalu terjatuh pada lubang kesakitan, kesakitan yang Ia alami terlalu dalam hingga Ia merasa tak lagi berguna apa arti kata bahagia, dalam otoritas hidupnya ia hanya mengenal melupa. Melupa apa yang terjadi, melupa apa yang membuatnya sesak, melupa apa yang telah membuatnya terluka.

Terutama pasa sosok di depan sana!!

Melupa apa yang menjadi sembilu dalam sebuah hubungan, maka ketika sosok lain seperti Oh Sehun menawarkan hubungan yang lebih baik, terlintas di dalam otaknya sanggupkah ia menerima. Rose sungkan untuk menerima begitu saja, terlalu awam kembali membuka diri. Terutama adalah alasan utama.

Langkahnya menunduk dalam, kekecewaan, putus asa, dan harapan berubah nihil. Pria itu masih tetap sama, tidak ada celah baginya berdiri untuk menyandang marga itu lagi. Lupa, dan di buang. Intinya adalah satu.

Penghianatan!!

"Sekarang kalian tahu alasan terbesar kenapa ekonomi bangsa kita terpuruk."

"Itu karena orang seperti dia."

Bruk..

Tiada yang lebih menyakitkan dari kata-katanya. Dari pandangan mengejek dan hinaannya. Apa yang ia dengar, apa yang ia lihat, dan apa yang ia telah libatkan dalam memorinya adalah sosok Lee Yoo Chan dimasa lalu, pernah menyuguh janji yang hanya berbuah kekosongan. Bullshit dalam artian kotor!! Tidak perlu berucap, seperti padi yang merunduk ketika berat berisi, namun lain hal pada pribaratan manusia. Karena pada kenyataan pahit adalah orang itu melupakan janjinya. Dan ia terpuruk hingga delapan belas tahun usianya.

Sosok Lee Yoo Chan yang ia tunggu!!

Sosok Lee Yoo Chan yang ia harapkan akan membawa cerah pada titik dandelion. Nyatanya hanya menjadi duka yang nestapa.

"Yang kalian lakukan hanyalah menghafal jawaban yang tertulis di buku teks. Tak seorangpun membuat jawaban mereka sendiri. Itu seperti konsekwensi dari pengajaran dengan hafalan. Tidak...

...kita bisa menyebut orang seperti itu adalah korban. Dia tidak tahu apa yang dia suka dan kenapa dia menyukainya."

'Teruslah menghafal, oppa yakin kau akan sukses'

'Jangan terus menagis!! Kau tahu... tidak ada bintang di atas sana yang senang melihat ini. Kau ingin seperti mereka kan?? Maka berhenti menangis! Ingat tidak ada yang tidak mungkin dalam permainan hidup'

'Ya, ya. Oppa akan berikan nanti'

"Di sekolah, dia membeli buku itu karena guru-gurunya meminatanya...

'Jangan merengek, berapa yang kau butuhkan?? Oppa akan memberikanya'

'Ini hasil kerja paruh waktu, berikan ini pada gurumu. Jangan menagis lagi!! Anak pintar, adiku yang cantik'

YOUR DAUGHTER - OOH SEHUN X YOU [COMPLETE] ANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang