Prioritas Oh Sehun

60 3 0
                                    

Bar itu bernama FoksLee.

Diambil dari nama sebuah ikon kota besar istimewa yaitu Jenawa, kawasan yang lambat laun menjadi perimadona bagi para tourist, akan menjadi tempat berbekas indah yang apik dikenang. Bagi Oh Sehun, ia mempunyai banyak definisi dan versi untuk Fokslee, Bar milik Parker. Serupa dengan sungai Fork di Jenawa Hawai yang mengesankan.

Terkadang tempat itu menjadi perimadona untuknya. Sehun menyukai nuansa temaram dibalut musik jazz yang mengalun perlahan-lahan. Itu dapat membuat rasa nyaman mengaliri darahnya. Kemudian, Parker akan menghidangkan sebotol wine Drapminerti yang didatangkan langsung dari Hawai di waktu Sehun berkunjung. Itu adalah wine favoritnya.

Terkadang, tempat itu menjadi surga baginya, beberapa kali ia dapat mencumbu wanita molek untuk memuaskan dahaga bagi Sehun yang menuntut nafsu perlu dilampiaskan. Membuat mereka terengah dalam aliran keringat yang membasahi tubuh di bias bulan.

Terkadang, tempat itu juga memiliki definisi malapetaka untuknya. Disana, tak Seharusnya Sehun terpaku pada Parker dan Gwen yang tertawa lepas, sementara ia berdiri menghadapi badainya sendirian. Kepahitan itu langsung merengek masuk padanya, kenyataan Sehun membenci realita yang ada.

"Parker."

Tatapan terkejut sebagai balasan, detik kemudian pria itu mengajaknya bersua melalui pelukan yang Sehun tolak dengan mentah. Namun Parke mengedikan bahu tak acuh, mewajari sikapnya. "Kau datang terlalu cepat. Aku terkejut, Oh Sehun."

"Aku hanya datang untuk keperluanku. Berikan rekaman CCTV itu."

"Hey, sangat saja bung. Kau bisa sedikit bersantai dengan menikmati wine kesukaanmu, atau duduk bersama Gwen seperti waktu lalu? Semua kesenangan bisa didapatkan dengan mudah."

Sehun berdecih sinia, pekat korneanya menunjukan kemuakan pada lelaki itu. "Kau mulai merencanakan lagi ternyata. Apa selama ini kau tidak merasa puas?"

Keduanya bersibaku dengan tatapan masing-masing, bertantang dengan berani. Namun lain dengan Parker yang mengulas senyum damai, ia hendak mengulurkan tanganya untuk menggapai pundaknya. Namun urung ketika Sehun beringsut mundur.  "Karena wanita itu tidak pantas mendapatkanya."

"Bajingan."

"Oh Sehun, ayolah. Jangan merusak dirimu dengan apa yang tidak kau sukai. Kau hanya berjuang karena merasa bersalah pada wanita itu, jauh dalam hati kau merasa baik-baik saja, bukan. Kau menghianati perasaanmu sendiri."

"Kau tidak tahu apapun."

"Aku tahu, aku tahu betul siapa kau. Kau masih menginginkannya setiap waktu, betul? berusahalah berkata jujur, karena aku tahu kebenarannya. Aku akan membantumu kembali padanya jika kau mau."

Oh Sehun mengepalkan jemarinya kuat, ia merengek maju. Detik kemudian kerah kemeja Parker telah berada pada genggamannya. Ia menulikan telinga dan membutakan keadaan yang semakin ricuh. Hanya emosi terkumpul menjadi satu.  Bibirnya berdesis tajam. "Tawaranmu membuatku ingin muntah, betapa aku muak dengan apa usahamu selama ini, Parker. Rose tidak seburuk pemikiranmu."

"Kau tidak mencintai wanita itu, Sehun. Kau hanya mencintai, siapa namanya? Ah Lisa! Wanita Wu itu! Kau hanya merasa bersalah padanya."

Cengkraman Sehun makin kencang, telinganya berdenging nyaring ketika satu nama disebut. Seketika kepeningan menghunus, hampa. "Berengsek."

"Sehun!" Gwen memekik kaget, ia berusah memisahkan keduanya. Namun Sehun mendorongnya hingga terbentur meja di belakangnya. Tak peduli jika benturan menyakiti wanita itu.

Melewati meja bartender dengan kasar. Tubuh Parker terpelanting di atas lantai dengan keras, satu pukulan Sehun berikan untuk rahang kokohnya. Tak ada perlawanan, hanya bentuk tawa sebagai balasan untuk Sehun yang tengah terselimuti oleh amarahnya. Semakin membuat Sehun menggelap menjatuhkan pukulan berkali-kali. Semakin kuat pukulan Sehun, tawa Parker semakin menggema keras.

YOUR DAUGHTER - OOH SEHUN X YOU [COMPLETE] ANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang