.

202 16 0
                                    

Rasanya sudah sangat lama gadis itu pergi meninggalkan tanah ini. Korea Selatan. Gadis itu kembali lagi setelah lima tahun berlancong ke negara orang dan meninggalkan negara sendiri.

Rasanya sangat rindu. Meninggalkan tanah yang menjadi titik gadis seperti'nya terlahir diantara ribuan bahkan jutaan radar di  Korea. Ayah, Ibu, dan Kakak laki-lakinya. Gadis itu merindukan mereka semua.

Boston, Untied state.

Boston ditasbihkan sebagai salah satu kota paling padat di dunia dengan angka populasi 21 terbesar setelah El Paso, Charlotte dan Phoenix. Dibanding kota besar AS lainnya, Boston merupakan salah satu kota dengan penduduk terkaya. Pendapatan rumah tangga Boston tercatat sebagai ke empat teratas. Dengan populasi 160.000 dan rata-rata penghasilan 609 juta dolar AS.

Boston juga merupakan kota yang dijuluki sebagai The Stay Secret Of Milyader. Karna itu tak heran jika dulu saat waktu pertama kali gadis itu menginjakan kaki di Logan International Airport yang memiliki interior megah di setiap arsitektur artnya. Luar biasa.

***

Rengkuhan yang diterima gadis itu dipinggang rampingnya membuat si empu berjengit kaget. Hawa dingin yang menerpa kota seoul. Musim gugur dibulan desember adalah hal utama penyebabnya.

"Kenapa masih di luar?? Aku sudah meyuruhmu masuk,'kan."

Pria itu semakin mengeratkan rengkuhannya membuat pinggang kecil itu terjepit diantara tubuh besar pria itu dan tralis balkon.

"Aku bosan."

"Belum mengantuk?"

"Hem."

Melesakan kepala dengan surai hitam pekat diantara perpotongan leher wanitanya. Mengendus harum vanila itu dengan rakus seolah ia akan ditinggal seumur hidup.

"Kau menginginkan sesuatu? Katakan saja."

Gadis itu menggeleng cepat, membalik tubuh kecilnya menghadap pria yang berhasil mencuri hatinya hingga terdalam. Melingkarkan lengan-lengan kurus itu di atas bahu tegap yang selalu setia menjadi sandarannya.

Gadis itu tersenyum cantik membuat tahi lalat di sudut pipinya terangkat ikut tersenyum ceria. Sedangkan sang pria hanya mengerinyitkan dahinya tak mengerti akan senyum yang dikeluarkan gadis di depannya.

"Bolehkah aku pergi ke Busan?"

"Kenapa? Dengan siapa? Untuk apa?"

Gadis itu sudah menduganya. Jika ia berkata pergi walau hanya untuk beberapa hari, pria itu pasti akan memberikanya pertanyaan berbondong-bondong membuatnya kalang kabut untuk menjawab.

Telapak tangan sehalus sutra itu kini beralih, bertengger di atas rahang tegas pria itu, mengelusnya perlahan dengan perasaan kasih yang amat dalam ia berikan.

"Aku ingin bekerja di sana."

Rahang'nya mengeras. Kilat amarah berkobar di netra coklot tajam. Semakin menarik wanitanya kedalam rengkuhan dan meyudutkan tubuh kecil itu di pagar balkon yang sungguh sejuk terkena hangat kulitnya.

"Tidak, tidak boleh, dan jangan pernah. Tidak perlu bekerja. Apa aku tidak mencukupimu??" Ia bertanya, raut wajahnya bertanya serius akan sebab pemiliknya itu ingin bekerja.

YOUR DAUGHTER - OOH SEHUN X YOU [COMPLETE] ANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang