EP 5 - INSIDEN RUMAH SAKIT

10.1K 368 7
                                    

Terima kasih atas vote dan komennya

Selamat membaca😊

🎻🎻🎻🎻



Kebiasaan Camilla yang membedakan penampilannya saat ke kampus Angkasa dan Kampus Padma Negara tidak diketahui Altha. Kekasihnya itu hanya tahu jika Camilla memang berpenampilan anggun seperti saat di Kampus Angkasa. Karena jika orang itu tahu, maka pasti akan memarahi Camilla untuk berpakaian sesuai kodratnya sebagai wanita. Altha tidak menyukai gadis urakan dan tomboy. Belum tahu jika dibalik balutan penampilan anggun dan cantik kekasihnya itu memiliki hobi yang digeluti oleh kaumnya, laki-laki yaitu bermain game. Maka sebisa mungkin Camilla merahasiakan itu agar Altha tidak membencinya apalagi memutuskannya, gila saja! Perjuaangannya selama ini akan terasa sia-sia.

"Tuh cowok lu datang," tunjuk Ayu dengan menggunakan dagunya. Jujur ayu merasa kurang suka jika sahabatnya itu berpacaran dengan anak kedokteran itu. Laki-laki itu telah membuat sahabatnya seperti orang lain dan tidak bisa menajdi diri sendiri. Tapi mengapa sahabatnya itu rela mealkukan apapun asalkan laki-laki itu senang.

"Hai Babe!" Sahut Altha sembari mengelus lembut puncak kepala kekasihnya.

"Hai!" Ucap Camilla gugup. Dia teramat senang dipanggil manis seperti itu oleh Altha. Membuat wajahnya seketika merah merona.

"Ayok kita ke mall dulu sebelum ke kondangan," ajak Altha.

"Tapi, baju ini aku rasa cocok buat ke nikahan temanmu, Kak," balas Camilla. Dia memanggil kekasihnya Kak Altha karena memang laki-laki itu seniornya beda dua angkatan.

"Enggak Sayang. Dress code buat cewek sepakat pakai warna pink kata sahabatku. Biar matching katanya pas sesi foto."

"Hem ... ok," Camila hanya bisa pasrah saja demi menghidari pertengkaran.

"Camilla-nya gue bawa dulu ya guys! Besok ketemu lagi," ujar Altha berpamitan kepada teman-teman kekasihnya.

Camilla hanya menurut saja tanpa berani memabantah. Benar-benar, sosok Camilla yang pemberani, galak dan sangar layaknya preman seketika luluh, lemah lembut dan penurut jika dihadapan Altha yang hanya cowok tajir yang tidak terlalu tampan menurut mata teman-teman Camilla.

"Gue heran sama tuh anak. Mau-maunya dia nurut sama tuh cowok! Kalo gue sih ogah ya punya cowok kek gitu!" Cerocos Ayu saat sahabat bersama kekasihnya itu sudah pergi.

"Iya, kasihan gue lihat Si Mila begitu. Gak bisa jadi diri sendiri," ujar satunya lagi.

"Padahal gue dari dulu sampe sekarang kasih perhatian ke dia, tapi kenapa dia gak peka ya? Gue serius nembak aja dikiranya bercanda, ck," lirih Mahesa merutuki nasibnya yang selama ini cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.

🎻🎻🎻🎻


"Kak Randiiii!"

Dari kejauhan tampak segerombolan cewek maba dengan dandanan dan tampilan berlebihan berjalan kumpulan Geng Calo. Kelima cewek centil dan masih berbau anak SMA itu sibuk flirting kepada Kakak kelasnya yang tampan dan mempesona, kecuali Camilla dan puri melihatnya biasa saja. Ya, siapa lagi kalo bukan Si Prince Charming dan Playboy, yang tiap masa ospek sibuk mencari mangsa baru yang bisa dijadikan gebetannya. Seperti salah satu dari gerombolan anak maba ini yang telah terhipnotis rayuan maut Randi.

"Kak Randiiii, ini Gina kangen dari tadi nyariin Kakak mulu. Eh, tahunya di sini," salah satu dari mereka tampak centil mencari perhatian alias caper.

"Bubar!! Bubarrrr!!" Camilla langsung menghalau kelima anak maba itu agar menjauh dari mereka. Dia merasa jengah dengan tingkah adik tingkat tipe seperti itu.

DOSEN SUPER!!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang