EP 11 - BROKEN HEART

8.6K 356 6
                                    

Terima kasih atas vote dan komennya😎

Walau yang baca masih dikit tak apa😂

Selamat membaca😊

🎻🎻🎻🎻🎻

Malam minggu yang biasanya selalu Camilla lewati berkumpul ria bersama Geng Calo-nya kini harus absen sementara. Pasalnya, ia mendapat pesan dari sang dosen supernya untuk ikut dinner bersama calon mertua. Mau tak mau ia menuruti dari pada mendapat hukuman tak lazim lagi seperti tempo lalu.

Sesampainya di restoran hotel berbintang di Bandung...

Ting!

Pintu lift terbuka, keduanya pun lantas masuk dan memencet tombol lantai yang dituju. Berbagai spekulasi berkecamuk dipikiran Reshwara. Dia harus melakukan tindakan agar calon istrinya ini segera berpisah dari pacarnya. Untunglah di dalam lift hanya ada mereka berdua jadi lebih leluasa untuk berbicara.

"Sebaiknya kamu segera memutuskannya!" Tegas Reshwara memperingatkan.

"Maksud Bapak? Bapak nyuruh saya putusin Altha!" Jawab Camilla sarkas plus tatapan songong-nya yang khas.

"Itu peringatan bukan perintah. Peringatan jika tidak dituruti maka akan mendapat penyesalan. Dan perintah jika tidak dituruti maka akan mendapat hukuman. Jadi beda maknanya Camilla." Terang Reshwara menjelaskan.

Camila memutar bola malas. Masih sempat-sempatnya dosen supernya itu membahas pemaknaan kata.

Dasar Dosen rese!
Umpat Camilla dalam batinnya.

"Terserah kamu, apakah ingin mendapat penyesalan atau hukuman? Saya rasa ... penyesalan lebih menderita dari pada hukuman," tandas Reshwara dengan angkuh dibarengi senyuman menyeringai. Siapapun yang berhadapan dengannya pasti akan beringsut. Ucapan Reshwara bagaikan peluru yang mampu mematikan lawan-lawannya.

Dasar Licik! Dosen Super Annoying! Umpat Camilla lagi dalam batinnya. Kakinya dihentak-hentakan dengan keras.

Ting!

Pintu lift terbuka...

"Ayo cepat, Papa-Mama sudah menunggu lama," ajak Reshwara sembari merangkul Camilla namun gagal karena langsung ditepis oleh gadis itu.

"Gak usah rangkul-rangkul!" Balas Camilla galak.


🎻🎻🎻🎻


Srettt...

Sesuatu seperti cairah keluar dari area vital Camilla. Ia sempat bergeming sebelum sadar kembali mungkin ini masa periodenya datang. Gawat! Dia sampai lupa dan tidak persiapan membawa pembalut. Pikirannya begitu kalut sampai lupa jika minggu ini kemungkinan akan mendapat periodenya. Dia pun segera masuk ke dalam bilik toilet dan mengeceknya.

Ding...

Dong!

Camilla kembali mengumpat kesal. Dia merutuki dirinya sendiri yang ceroboh. Padahal biasanya dia sudah antisipasi selalu membawa pembalut saat mendekati masa-masa periodenya. Tapi sekarang dia malah lupa. Saking tertekannya memkikirkan permasalahan perjodohan dengan dosennya sendiri yang sungguh menyebalkan. Pantas saja seharian ini dia mudah sekali emosi dan moody. Ternyata memang akan menstruasi.

"Gawat! Mana gue pakai rok lagi. Ck, auto tembus ini!" Rutuknya di dalam bilik toilet. Dia pun segera keluar mencari pertolongan wanita yang ada di sana. Mudah-mudahan salah satu dari mereka ada yang membawa pembalut.

"Mbak, maaf bawa pembalut gak? Atau pantyliner? Saya gak tahu bakalan dapet," tukasnya kepada salah satu wanita yang sedang memperbaiki riasannya.

DOSEN SUPER!!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang