EP - 18 CEMBURU

10.4K 446 17
                                    

Terima kasih bagi yang sudah vote dan komen.

Selamat membaca😊


🎻🎻🎻

Setibanya di Jakarta ...

Sebelum kembali pulang, Camilla diajak makan sore oleh Reshwara. Lantaran selama perjalanan, mereka tidak sempat sarapan dulu di hotel. Selama di pesawat pun mereka tidak terlalu banyak makan. Walaupun menu yang disajikan dari fasilitas first class itu terasa enak. Tapi lantaran kecapekan, keduanya lebih memilih tidur daripada menghabiskan makanannya. Jadilah Reshwara memutuskan untuk mampir sebentar di restoran yang sejalur dengan arah pulang Camilla.

Reshwara langsung memarkirkan mobil mewahnya begitu tiba di restoran. Ia lebih dahulu turun lantaran malas menunggu Camilla yang sedang merapikan riasan serta tatanan rambutnya.

"Apa emang cewek seribet itu?" Pikir Reshwara pada dirinya sendiri.

Kadang ia merindukan sosok Camilla yang urakan dan apa adanya ketimbang sekarang yang terlihat lebih girly. Ia pun menunggu di depan restoran sembari melipat tangan di dada. Tak lupa kaca mata hitamnya semakin menambah kesan berkelas.

Beberapa menit kemudian Camilla keluar dari mobil calon suaminya. Lalu mempercepat jalannya lantaran akan hujan.

Dari kejauhan Reshwara pun mengunci mobilnya.

"Lama deh, ck!" Oceh Reshwara dengan wajah kesal.

"Namanya juga cewek, Pak!" Ketus Camilla dengan wajah juteknya.

Mereka pun duduk di meja yang kosong. Seorang pramusaji menghampiri dan memberikan buku menu.

"Besok giliran kuliah di mana?" Tanya Reshwara di sela-sela menikmati makanannya.

"Dua-duanya. Pagi sampe jam 12 siang di Angkasa, jam 1 nya di UPN matkul Pak Subagyo," ujar Camilla yang juga sama begitu menikmati makan sorenya.

"Perlu jemput?"

"Gak usah, ada Si Mahes," jawab Camilla cuek.

"Temen kamu yang cowok?" Tanya Reshwara setengah kaget.

Camilla mengangguk sembari melanjutkan makan sorenya.

"Saya yang jemput!" Ujar Reshwara dengan nada tinggi.

"Gak usah entar ketahuan mahasiwa UPN gimana?"

"Gak akan. Besok pake motor. Toh besok gak ada jadwal ngajar. Lagian saya gak pernah bawa motor ke kampus. Jadi gak akan ada yang ngenalin. Toh pake helm juga," oceh Reshwara panjang lebar.

Kalau sudah begitu, mau tidak mau Camilla harus menurut saja. Ia tidak ingin mendapat hukuman aneh lagi dari Si Dosen Super.


🎻🎻🎻


Selesai makan, Reshwara memanggil seorang pramusaji untuk meminta bill. Dengan muka datarnya, ia mengulurkan tangan pada Camilla.

"Credit card," pinta Reshwara menagih kembali kartu saktinya.

Camilla memutar bola malas.
Dasar Dosen pelit! Inget aja lu ama duit, ck!!
Ucap Camilla dalam batinnya.

"Nih! Saya gak pake apa-apa ya Pak!" Ujar Camilla dengan nada keki.

Hah! Camilla pikir, kartu sakti itu akan menjadi miliknya. Ah, mengapa juga ia menjadi mengharap lebih? Bukannya ia itu tidak menyukai Dosen Supernya?
Tampaknya peratahan diri Camilla mulai sedikit goyah.

DOSEN SUPER!!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang