EP 14 - BOLOS

10.1K 362 11
                                    

Terima kasih tah menyukai cerita baru ini. Terima kasih atas vote dan komen kalian😘

Selamat membaca😎

Author double up dirapel buat minggu depan gak bisa up lantaran lagi editing novel lain😂


🎻🎻🎻



Pasca hukuman ciuman panas dari sang dosen super, Camilla tidak lagi-lagi berani berkata kasar dan berperilaku urakan di depan dosennya yang sebentar lagi akan berubah status menjadi suaminya. Gadis itu kini lebih berhati-hati dalam bersikap, terutama saat berhadapan dengan Si Dosen Supernya. Tak mau lagi dia mendapat hukuman menyeramkan baginya itu. Bisa-bisa dia mendapat penyakit jantung dan asma. Karena detak jantungnya yang mendadak bekerja tidak normal dan dadanya terasa sesak saat bernapas. Rentetan adegan ciuman panas itu masih teringat dan jelas dan terngiang-ngiang diotaknya. Mendadak blushing dan gugup kerap kali mengingat momen panas itu. Dia berciuman dengan dosennya sendiri, Si Dosen Super!

Waw!

Camilla patut dipuji atau diberi penghargaan sepertinya karena hanya dialah dari ribuan mahasiswa yang pernah bersentuhan bibir dengan dosen idaman Kampus Padma Negara. Jika saja para mahasiswi itu tahu bahwa dia pernah berciuman dengan sang dosen idaman? Wah, akan dipastikan Camilla mendapat amukan massa dari teman-teman kampusnya. Bahaya! Dia harus mengunci rapat-rapat kejadian panas tersebut.

Camilla begitu gelisah memikirkan bagaimana ia jika bertemu nanti di kampus dengan Si Dosen Super. Hari ini adalah jadwal Reshwara mengajar. Sudah pasti ia akan bertemu dan bertatap muka dengan dosen yang telah berani mencium bibirnya. Uh! Camilla tidak bisa membayangkan hal itu terjadi! Ia takut pingsan!

Sedari tadi ia mondar-mandir tak tentu arah. Memikirkan bagaimana cara memghindari dosen supernya. Apa ia harus bolos saja? Ah sepertinya itu solusi yang bagus. Lalu bagaimana jika Si Dosen Super itu menghubungi dan mencarinya lantaran tidak masuk kelas? Oh bodohnya Camilla, mengapa ia tidak memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswi double degree. Dia bisa berpura-pura dengan alasan jika jadwal kuliahnya bentrok dengan jadwal praktek kuliah harmoni.

"Hem ... ide yang bagus!" Ucap Camilla bermonolog sendiri.

Lantas ia bersiap-siap membawa biolanya dan segera meluncur ke kampus Angkasa.

🎻🎻🎻

"Selamat pagi Pak," sapa mahasiswa kompak menyambut Reshwara.

"Pagi," jawab Reshwara singkat. Ia langsung mendaratkan bokongnya di kursi, meletakkan tas kerjanya dan bersiap memulai perkuliahan.

Sebelum materi dimulai, ia biasanya akan mengabsen semua mahasiswanya satu persatu berdasarkan urutan NIM.

"Benny?"

"Hadir, Pak," jawab mahasiswanya lantang. Karena kalau menjawab dengan suara pelan, lemah, lesu, pasti akan mendapat nyinyiran dari sang dosen super.

Kok lemes? Ngantuk? Belum sarapan? Habis bergadang?

Dan kalimat pedas lainnya yang terlontar dari mulut Reshwara. Oleh karena itu, semua para mahasiswanya akan menjawab dengan semangat 45.

"Ayu?"

"Hadir."

"Fadli?"

"Hadir Pak!" Jawab Fadli terlalu semangat.

"Biasa aja Fadli, gak usah ngegas," ujar Reshwara dengan wajah datarnya.

DOSEN SUPER!!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang