EP 6 - HUKUMAN

9.5K 345 6
                                    

Terima kasih bagi yang sudah vote dan komen

Selamat membaca😊


🎻🎻🎻🎻

Deg

Rasanya jantung Camilla hampir copot begitu menyadarinya. Bagaimana ini? Rasanya seperti tertimpa bencana. Tubuhnya kembali memucat dan gemetaran hebat. Dia harus bersembunyi di mana demi menyembunyikan wajahnya yang sudah malu setengah mati ini? Jika dia di belakangnya itu sungai atau jurang, maka lebih baik dia melompat saja ke sana dari pada menghadapi dosennya ini. Rasanya malu tiada tara.

"Sini kamu!" Tiba-tiba Reshwara menarik lengannya kuat dan membawanya ke sebuah lorong di antara dinding ruangan yang sepi tidak ada lalu lalang orang.

"Ba—Bapak mau ngapain?" Tanya Camila gelapan saking paniknya.

"Kamu—," ucapan Reshwara langsung dipotong cepat oleh Camilla saat melihat goody bag milikinya berada di tangan sang dosen.

"Itu punya saya!" Tunjuknya dengan wajah kaget plus panik.

"Tidak semudah itu Camilla! Urusanmu dengan saya belum selesai!" Sarkasnya dengan tatapan tajam nan menusuk iris mata Camilla.

Secepat kilat, Reshwara menjauhkan barang milik mahasiswinya itu. Dia tidak akan menyerahkan barang itu jika masalahnya dengan mahasiswi ini selesai. Dia tidak akan membiarkannya lolos begitu saja. Enak saja aset berharganya ini sudah terlihat! Mahasiswinya ini sudah benar-benar mempermalukan dan mejatuhkan harga dirinya.

"Maaf Pak! Saya gak sengaja. Saya kira itu toilet cewek. Sumpah Pak! Saya gak lihat apa-apa kok!" Jelas Camilla dengan tampang memohon dan ketakutan. Dari mulai tatapan, nada bicara dan aura dosennya itu begitu sangat menyeramkan.

"Mohon lepasin saya Pak! Saya mohon maaf dengan sangat atas keteledoran saya tadi. Saya janji akan tutup mulut soal kejadian memalukan tadi. Saya harus pergi Pak," lirihnya sambil memelas memohon ampun.

Drttt

Drttt

Ponsel di tangannya menyala dan berdering keras. Dilihatnya tanda panggilan masuk dari Altha. Kekasihnya itu pasti sudah berada di lobi depan dan menunggunya. Tapi bagaimana agar dia bisa lolos dari sandraan Dosen Super menyeramkannya ini?

"Siapa?!" Tanya Reshwara masih dengan tatapan tajam dan tampang menyeramkan.

"Paaa ... car saya," jawabnya ragu dengan mimik takut-takut.

"Angkat cepat! Bilang kalo kamu ada urusan penting dengan dosen!" Tegas Reshwara tanpa ampun.

"Saya bohongin dia dong Pak," sanggahnya merasa keberatan.

"Siapa bilang suruh kamu berbohong?" Tanya Reishwara dengan wajah galak, judes dan jengkel menghadapi mahasiswinya itu.

"Bapak, tadiii...," tunjuknya ragu dan takut.

"Ck, kamu sekarang kan lagi ketemu sama saya. Dan urusan kamu nyasar ke toilet tadi itu penting buat saya!" Gertak Reshwara seperti Kakak senior memarahi Camilla dulu pada masa ospek.

Drttt

Drttt

Ponsel Camilla terus berdering. Dia mendadak seperti kena serangan tembakan bertubi-tubi. Kata-kata yang keluar dari mulut pedas dosennya itu bagaikan peluru. Apa yang diucapkan dosennya itu memang tidak salah. Dia tidak bisa menghindar atau mencari alasan lain, tingkat kecerdikan dosennya ini tidak sebanding dengan dirinya.

"Cepat angkat! Berisik!" Tegas Reshwara sembari melepaskan lengan Camilla dari cengkramannya.

"Ka-kamu di mana?" Tanya Altha terdengar cemas.

DOSEN SUPER!!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang