15

615 72 1
                                    

 Suhyeon berulang kali menarik nafas dan mengembuskannya perlahan. Dia sedang berusaha menenangkan diri dan membuang perasaan gugupnya sejauh mungkin selagi menunggu Kim-Ha di ruang guru. Suhyeon tidak tahu di mana rumah Taehyung, jadi satu-satunya cara yang terpikir untuk menemui putrinya adalah di sekolah dan melalui wali kelas Kim-Ha.

Lima menit menunggu, Suhyeon dibuat cemas saat melihat wali kelas Kim-Ha datang sendirian dengan ekspresi sendu. "Maaf Nyonya Cha, tapi Kim-Ha bersikeras tidak mau ke sini."

itu mengangguk pelan. "Dia bilang dia tidak mau bertemu dengan anda. Maaf, aku tidak bisa membujuknya. Nanti aku akan bicara lagi padanya agar mau bertemu dan bicara pada anda."

"Tapi aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi," gumam Suhyeon lesu. "Boleh aku menemuinya langsung di kelas?"

"Hanya jika anda memastikan tidak akan terjadi keributan di sana. Maaf, mungkin ini akan menyinggung anda, tapi aku jauh lebih tahu bagaimana Kim-Ha. Dia keras kepala dan jika sudah bilang tidak, maka akan sulit membujuknya lagi. Aku khawatir kalian malah akan bertengkar dihadapan murid-murid yang lain."

Suhyeon tersenyum miris, tentu saja wali kelasnya jauh lebih tahu soal Kim-Ha karena mereka bertemu lebih sering selama dua tahun ini, jauh berbeda dengan Suhyeon yang pertemuannya bisa dihitung dengan jari dalam setahun.

"Baiklah, terima kasih atas bantuan anda. Aku akan menunggu saat pulang saja." Suhyeon berdiri dan memberi senyum sebelum keluar kantor dengan langkah gontai.

🍀🍀🍀

Berharap setelah melihat wajah ibunya, Kim-Ha akan luluh, anak itu justru makin enggan menemui ibunya. Suhyeon hampir putus asa saat memaksa Kim-Ha agar pulang dengannya, tapi anak itu malah memberontak dan ikut masuk ke dalam mobil yang menjemput putra Seokjin, Hyunbin.

Suhyeon langsung mengikuti mobil yang membawa Kim-Ha menggunakan mobil sewaannya. Saat mobil berbelok dan masuk ke halaman rumah yang Suhyeon tahu persis siapa pemiliknya, wanita itu langsung menghentikan laju mobilnya dan harus berpikir ulang untuk menyusul putrinya sampai ke sana.

Wanita itu takut bertemu Seokjin. Seokjin benar-benar tidak ingin melihat wajahnya setelah perbuatan bodohnya beberapa tahun lalu. Suhyeon menyesal pernah mencoba memanfaatkan Seokjin dengan megancam akan memberitahu Taehyung soal Kim-Ha kalau lelaki itu tidak memberinya sejumlah uang. Seokjin tidak banyak bicara dan langsung memenuhi permintaan Suhyeon. Tapi diam-diam lelaki itu mencari tahu identitas Suhyeon sampai akhirnya Seokjin menghubungi ayah Suhyeon agar anaknya berhenti membuat masalah pada lelaki itu dan juga keluarganya.

Suhyeon mendesah pelan, lalu mencari posisi nyaman dengan menyandarkan punggungnya ke kursi. Wanita itu mengambil ponsel dan mengangkatnya hingga sejajar dengan wajah lantaran dia masih belum bisa menunduk. Suhyeon mengecek pesan dan panggilan masuk di sana, tapi lagi-lagi dia harus mendesah kecewa karena Youngjae sama sekali tidak menghubunginya. Lelaki itu hanya membaca pesan Suhyeon sesaat setelah wanita itu sampai di sini tanpa ada niatan untuk membalas.

"Kau benar-benar marah padaku? Apa kau benar-benar akan meninggalkanku?" gumam Suhyeon sembari menatap profil media sosial Youngjae di ponselnya. "Tidak, kau tidak akan bisa. Hwan akan sedih kalau kita berpisah."

🍀🍀🍀

"Halo, kau tidak seharusnya bersikap seperti itu pada ibumu," ucap Hyunbin sembari menatap Kim-Ha lewat spion. Kim-Ha tidak merespon dan hanya melihat pemandangan di luar mobil. "Bukankah kau selalu ingin bertemu dengan ibumu? Lalu kenapa sekarang kau malah menghindarinya? Kau mungin marah, tapi bibi Suhyeon terlihat menyesal dan sedih."

"Jangan tertipu, dia sering menunjukkan penyesalan seperti itu sejak dulu. Tapi kemudian ibuku akan mulai marah-marah lagi beberapa waktu kemudian. Lagipula, kalau dia benar-benar menyesal, kenapa baru mencariku sekarang? kenapa tidak dari awal? Kenyataan ibuku lebih memiih keluarga kecilnya membuatku terluka, Hyunbin."

Halo Kim (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang