Alasan kenapa Suhyeon menolak usul Taehyung untuk meminta bantuan orang lain adalah takut pergerakannya akan lebih mudah terpantau oleh ayahnya, apalagi kalau sampai meminta bantuan polisi. Beberapa oknum bisa saja bekerja sama dan menurut pada sang ayah yang mempuyai pengaruh cukup besar. Akibatnya nanti, mungkin saja rencana mereka justru gagal sebelum dimulai. Makanya, mereka hanya pergi berdua. Lagipula, Tuan Cha hanya memerintahkan menyekap seorang anak kecil sehingga rumah yang ada di dalam hutan dan menjadi tempt Kim-Ha disembunyikan itu hanya dijaga oleh satu orang. Jika Taehyung bersamanya, maka itu bukan masalah, 'kan?
Dari jalan besar, mereka berbelok masuk ke area hutan. "Jalanan sini benar-benar sepi dan gelap," komentar Taehyung saat mereka melewati jalanan yang samping kiri-kanannya dipenuhi pohon, jauh dari perumahan warga.
Di jalanan sempit itu, mobil yang dinaiki Taehyung dan Suhyeon melaju perlahan. Keduanya melebaan mata, mencari keberadaan rumah yang diberitahu oleh detektif Goo. Ditengah pencarian itu, terlihat cahaya mobil lain dari depan mereka. Taehyung mempercepat laju mobilnya dan melihat siluet seseorang yang sedang berusaha lari dari satu orang lainnya yang menahan tangan orang pertama.
"Apa itu Kim-Ha?" Suhyeon melebarkan kelopak matanya untuk melihat lebih jelas. Dia menjadi panik saat meyakini orang itu adalah putrinya yang terlihat berusaha kabur dari cengkraman pria di belakangnya.
"Aish, anak sialan, cepat masuk ke mobil!" Gunwoo berusaha menyeret Kim-Ha masuk ke mobilnya, tapi Kim-Ha terus memberontak.
"Tidak, aku tidak mau. Aku ingin pulang!" Kim-Ha baru saja bisa kabur melalui kaca jendela yang dia pecahkan, tapi Gunwoo cepat menyadarinya dan menyusul langkah anak itu yang sudah cukup jauh dari lokasi penyekapan. Andai saja lokasinya tidak jauh dari jalanan, pasti akan jadi lebih mudah Kim-Ha kabur dari pria itu.
Saat Kim-Ha melihat cahaya mobil lain dari depan, dia berpikir kalau itu adalah teman Gunwoo, jadi dia menjadi semakin panik. Sama halnya dengan Gunwoo, tapi alasan dia panik adalah karena tidak kenal dengan pemilik mobil tersebut.
"Berhenti membuatku repot anak sialan!" Gunwoo menarik rambut Kim-Ha, buru-buru menyeretnya sebelum mobil di depan semakin dekat—dan mobil di depannya memang sudah dekat bahkan berhenti tak jauh darinya dan Kim-Ha.
"Kim-Ha!" Suhyeon keluar dari mobil, berlari cepat ke arah putrinya yang langsung bereaksi senang.
"Ibu tolong!"
"Argh, sialan!" umpat Gunwoo. Dia bertambah jengkel saat melihat Taehyung menyusul di belakang.
"Jangan mendekat!" Gunwoo merapatkan tubuh Kim-Ha ke tubuhnya dan mengeluarkan pisau dari dari sarungnya yang menggantung di celana, lalu menempelkan pisau itu ke leher Kim-Ha. "Kecuali kau ingin dia mati!" ancam Gunwoo.
"Tolong lepaskan Kim-Ha," mohon Suhyeon.
"Aku akan membayar dua kali lipat jika kau mau melepaskan anak itu." Taehyung menimpali. Ekspresinya jelas sekali khawatir melihat putrinya ada dalam bahaya.
Gunwoo menyeringai dan menolak tawaran Taehyung. "Mundur dan pergi dari sini atau leher anak ini akan putus!"
Kim-Ha semakin ketakutan, tangisannya tak dapat ditahan lagi. Dia menatap ibu dan ayahnya penuh harap, sementara Suhyeon dan Taehyung merasa kalut.
"Jangan lakukan apapun pada Kim-Ha, aku mohon." Suhyeon berlutut, membuat Kim-Ha merasa sedih melihat apa yang dilakukan sang ibu. Kim-Ha mengepalkan tangannya erat dan memikirkan cara untuk lepas dari Gunwoo.
Kim-Ha pikir dia cukup kuat karena sering berkelahi dengan anak laki-laki. Semoga perkiraannya tidak salah. Jadi setelah memikirkan cara amatir, Kim-Ha benar-benar melakukannya. Kepalan tangan itu diarahkan kuat-kuat ke dagu Gunwoo, akibatnya posisi pisau bergeser dan melukai kulit lehernya, tapi juga telah membuat Gunwoo lengah. Kim-Ha dengan mudah menyingkirkan pisau itu dan berlari ke arah Suhyeon, memeluknya.