Dua hari ini Taehyung tidak datang ke kantor, padahal lelaki itu pergi dari rumah dengan setelan rapi untuk bekerja tapi rupanya bukan kantor yang jadi tujuan suami Yerin itu. Lantas ke mana Taehyung sebenarnya? Yerin jadi bertanya-tanya setelah Seokjin bertanya kenapa Taehyung absen selama dua hari di kantor.
"Apa mungkin dia ada meeting di luar?" tebak Yerin.
"Kalau memang begitu, aku pasti tahu," jawab Seokjin yang tengah menyantap sarapannya.
"Kenapa tidak Oppa tanyakan sendiri pada Taehyung?" tanya Yerin heran. Omong-omong, suami wanita itu belum pulang sejak kemarin. Katanya dia lembur dan menginap di kantor dan baru sore ini akan pulang. Itu biasa ketika Taehyung punya deadline pekerjaan, makanya Yerin tidak curiga.
"Kau tahu, 'kan dia kemarin marah besar sampai tega memukul kakaknya sendiri?" Sojung menimpali. Wanita itu masih kesal pada Taehyung yang memukul Seokjin tanpa alasan—dua pria itu tak mau membiarkan Sojung atau Yerin tahu alasan mereka bertengkar. "Jangan berharap pria kekanakan itu akan menjawab pertanyaanku atau Seokjin."
"Padahal dia izin padaku untuk lembur ... ."
"Tidak ada yang lembur di kantor malam tadi, Yerin." Jawaban Seokjin membuat Yerin khawatir dan malah berpikir yang tidak-tidak.
"Sudah, jangan banyak berspekulasi dulu. Tanya saja langsung saat Taehyung pulang nanti," kata Sojung mengakhiri percakapan pagi itu. Tapi Yerin jelas tidak bisa melakukan apa yang Sojung katakan. Wanita itu terus saja mencari kemungkinan-kemungkinan sebab Taehyung berbohong padanya dan sebab kenapa nomor pria itu tidak bisa dihubungi.
Untuk mencegah pikirannya menjadi lebih liar lagi, Yerin memilih menyibukkan diri dengan berbelanja keperluan bulanan ke super market setelah menitipkan Minjung pada pengasuh di rumah. Awalnya kegiatan belanja wanita itu berlangsung damai dan sedikit membuatnya lupa soal pikiran-pikiran buruknya tadi. Tapi itu tak berlangsung lama karena Yerin malah melihat pemandangan yang hatinya panas dan pikirannya makin berkecamuk.
Taehyung sedang bersama Suhyeon. Pria itu membawakan keranjang belanja sedangkan wanita yang Yerin kenali sebagai ibu Kim-Ha itu sibuk memilih susu ibu hamil yang ada di rak. Identitas Suhyeon sebagai ibu Kim-Ha, putri kandung Taehyung membuat Yerin tak bisa memikirkan kemungkinan lain tentang hubungan mereka berdua selain perselingkuhan. Bahkan wanita itu kini tengah hamil, terbukti dari belanjaannya. Dada Yerin terasa sesak, dan meski amarahnya memuncak, Yerin berusaha bersikap tenang ketika melangkahkan kakinya mendekati dua orang yang masih belum sadar akan keberadaannya di sana.
"Jadi ini yang kau bilang lembur?" suara ketus Yerin berhasil menarik atensi Taehyung dan Suhyeon beralih padanya. Taehyung sangat terkejut, sedangkan Suhyeon sempat bingung tidak mengenali Yerin karena mereka belum pernah bertatap muka langsung sebelumnya.
"Anda ... Yerin?" Suhyeon memastikan.
Yerin tidak menghiraukan pertanyaan Suhyeon, dia malah bersedekap dan menatap datar pada suaminya yang masih kelu untuk berkata-kata. "Kau bilang ingin lembur karena ada deadline, padahal kau tidak datang ke kantor selama dua hari. Nomormu juga sulit dihubungi—"
"Yerin ini tidak seperti—"
"Oppa, aku mempercayai semua perkataanmu, tapi apa ini? Ternyata kau malah menemui jal*ngmu di belakangku?! Dan kau—" Yerin beralih menatap Suhyeon sambil tersenyum sinis, "selamat sudah hamil dan akan melahirkan anak haram keduamu setelah Halo. Taehyung pasti senang punya dua anak kandung darimu."
Suhyeon menganga tak percaya atas perkataan Yerin. "Tidak seharusnya kau menyebut anakku seperti itu," kata Suhyeon lirih.
"Tapi memang begitu kenyataannya. Dia anak harammu bersama Taehyung, 'kan?"
