SAKIT

10.1K 919 63
                                    

Akhir-akhir ini taehyung benar benar sibuk sampai ia tak punya waktu untuk sekedar beristirahat.


Jisoo pun sebagai istri sekaligus dokter sudah memperingatkan berkali kali kepadanya agar tidak terlalu sibuk.

Takut kalau terlalu kelelahan, nanti ujung ujungnya sakit.

Tapi yang namanya taehyung, dia susah sekali diberitahu kalau sudah soal perusahaan.

Sekarang jisoo menyetujui omongan yang pernah eomma taehyung katakan, taehyung itu penggila kerja.

Pulang dini hari, esok paginya harus bekerja lagi, tidur hanya sekitar 3 jam paling lama 4 jam itupun jarang.

Love destiny

"Tae ayo bangun"

Sedari tadi jisoo berusaha membangunkan suaminya ini tetapi tak kunjung bangun.

"Engghh"

"Kau kenapa?"

"OMO!!"

"Kau demam tae, panas sekali. bagaimana kalau kita kedokter?"


Taehyung menggelengkan kepalanya,

"A-aku ti-tidak mau" ucap taehyung sambil kedinginan.

"Lalu bagaimana, kau panas sekali. Aku takut kau kenapa napa"

Sebelumnya jisoo tidak pernah seperti ini ketika menangani pasiennya, taehyung memang bukan pasiennya,

Tapi dia selalu bersikap tenang bila dia sedang menangani salah satu pasiennya dan sekarang kenapa ia jadi pusing sendiri, sama sekali tidak bisa berpikir. Huft..

Jisoo semakin khawatir saat melihat taehyung kedinginan.

Padahal ac sudah dimatikan, selimut yang digunakan pun sudah berlapis lapis.

Tapi taehyung sama sekali tidak merasakan kehangatan.

Saking bingungnya, jisoo langsung berbaring dikasur setelah itu memeluk taehyung membuat pria bermarga kim ini merasakan nyaman untuk kedua kalinya.

Kepalanya ia taruh diceruk leher istrinya sambil menghirup aroma khas jisoo, seperti jelly.

Jisoo mengelus elus helai rambut taehyung agar taenya ini kembali tidur.

Tak butuh waktu lama, terdengar dengkuran kecil nan halus, sepertinya pria bermarga kim ini sudah nyenyak.

Saat jisoo ingin melepaskan pelukannya tiba tiba taehyung mencekal tangannya.

"Tetaplah disampingku, aku mohon"

Jisoo menatap iba suaminya, Ia kembali memeluk taehyung agar taenya ini merasakan kehangatan.

Bolehkah taehyung jujur? Nyaman, itulah yang ia rasakan saat jisoo berada disampingnya.

Dia tidak pernah merasakan ini sebelumnya,

Taehyung memang tak pernah menjalin cinta dengan seseorang, tapi jangan pernah meremehkannya.

Dia memang seperti itu, sedari kecil dia selalu berpikir belajar dan belajar.

Sahabat saat kecil hanyalah jimin seorang padahal banyak yang ingin berteman dengannya apalagi wanita, tapi ia terlalu dingin.

Saat masih sekolah, Taehyung ini sangat suka diperpustakaan, daripada nongkrong seperti kebanyakan pria.

Bila ada waktu luang, ia sempatkan untuk mengunjungi perpustakaan.

Inilah alasan mengapa ia tidak pernah menjalin cinta dengan seseorang sampai akhirnya dia dijodohkan dengan jisoo.

Jisoo menyelipkan tangan kirinya sebagai tumpuan kepala taehyung agar suaminya merasa nyaman walau nanti tangannya akan terasa pegal, tak apa.

Tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus elus punggung taehyung,

Membuatnya ikut terlelap bersama suaminya.

●●●

Tak terasa jam dinding sudah menunjukan pukul 12 siang.

Taehyung masih terlelap diranjangnya,

Sedangkan jisoo baru saja selesai membasuh diri, ia juga sudah izin pada pihak rumah sakit kalau sekarang ia tidak bisa masuk.

Ia beralih untuk mengecek apakah taenya ini masih panas atau sudah baikan.

Setelah dicek ternyata taehyung sudak agak mendingan, walau masih panas tapi tak sepanas sebelumnya.

Ia ingin beranjak dari duduknya, tapi entah kenapa hatinya ingin terus disini, disamping suaminya memandangi wajah tampan bak pangeran ini.

Dari dekat Jisoo bisa memandangi setiap pahatan pahatan wajah taehyung, sorot matanya, pipi, dan juga bibirnya, hampir mendekati kata sempurna.

"Tampan"

Kata itu terucap begitu saja dari mulut jisoo.

"Kau seperti ini pasti karena kau kurang istirahat, sudah kubilang jangan terlalu dipaksa-" ucap jisoo sambil mengelus helai rambut suaminya.

"Kau ini menyebalkan, kau tau aku sangat khawatir padamu. Aku selalu memperingatkan agar kau harus beristirahat bukannya kerja terus, kau sangatlah keras kepala-"

Tak sadar cairan bening sudah membendung di kelopak mata jisoo.

Jisoo tak tahu mengapa ia tiba tiba menangis,

"Aku tak pernah seperti ini sebelumnya, apa kau tau kau adalah satu satunya pria yang bisa membuatku tidak ingin kehilanganmu,"

"Aku memang pernah berpacaran, tapi hanya kau yang bisa membuatku nyaman setiap kau berada disampingku,"

"Kau tau setelah aku putus aku sudah tak pernah mempercayai cinta, semenjak aku mengetahui bahwa dia berselingkuh dengan wanita lain hiks.."

"Entah takdir apa yang membuatku bisa jatuh cinta padamu,"

Jisoo menghapus setiap tetes air mata yang keluar dari matanya.

"Kau tau saat pertama kali aku melihatmu, hatiku berdebar kencang. Saat itu aku tak peduli, kukira aku sakit ternyata tidak. Aku sedang jatuh cinta padamu-"

"Haha bodohnya aku saat itu, padahal aku ini dokter.."

Jisoo merutuki konyolnya ia saat itu yang menganggap bahwa dirinya mengidap penyakit padahal tidak.

"Oiya kau pernah bertanya padaku mengapa malam itu aku dingin padamu, sebenarnya bukan karena aku lelah tapi karena aku melihatmu sedang makan siang bersama dengan wanita lain"

"Kau tau saat itu aku benar benar sedih, aku terlalu percaya diri dengan beranggapan bahwa kau juga mencintaiku, ternyata tidak."

Jisoo tersenyum pedih disela sela tangisnya.

"Hanya aku yang mencintaimu, mianhe aku telah berbohong"

"Mianhe aku tidak bisa berkata langsung, aku hanya bisa mengungkapkannya saat kau tidur, aku, aku mencintaimu. Saranghae"

Memberanikan diri, jisoo mengecup dahi suaminya.

"Nado saranghae"

Tbc.

Hi i'm comeback

Hari ini aku lagi senenggggg pake bangett😁

Jadi, Jangan lupa vote and comment sebanyak banyaknya.

Karna ku bakal update secepatnya

See you babayy..

Love Destiny|VsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang