-LOVE DESTINY-
"Yak! Kenapa kau berjalan seperti itu eoh?" Kalimat itu sontak membuat jisoo menghentikan langkahnya sebentar, lalu tanpa menjawab jisoo melanjutkan langkahnya kembali menuju kursi, membuat seseorang yang tadinya sedang bertanya menjadi kesal karena jisoo menghiraukannya.
"Yak! Aku sedang berbicara denganmu jisoo-ya!" Ujar rose kesal.
"Aku butuh waktu sendiri" akhirnya jisoo menanggapi sembari menatapnya, tetapi dengan sorot mata yang dingin.
"Mwo! Ada apa denganmu eoh? Apa terjadi sesuatu, ceritakan padaku" rose berucap pada sahabatnya, khawatir.
"Aku hanya butuh waktu sendiri rose-ya, apa susah?"
"B-baiklah, k-kalau begitu a-aku pergi dulu" wanita park itu langsung bergegas dari tempatnya, keluar ruangan.
Sekarang hanyalah jisoo yang ada didalam ruangan itu, sendiri.
Entahlah ia merasa suasana hatinya sedang buruk kali ini, padahal pagi tadi suasana hatinya sedang bagus sekali, tersenyum senyum sendiri seperti orang tidak waras tetapi sekarang?
"Jinyoung.."
Flashback on
Sampailah jisoo pada tempat yang menjadi tujuannya, rumah sakit. matahari bersinar begitu terik tetap tak melunturkan senyuman manisnya dipagi hari yang cerah ini.
Rasanya ia ingin teriak sekarang juga, gembira? Tentu saja. Hal yang sangat ia tak sangka kemarin malam, terjadi padanya. Tetapi ia belum mengetahui alasan mengapa taehyung bertanya seperti itu? Meninggalkan? Oh mana mungkin.
Ponselnya berdering tiba tiba, membuat wanita bermarga kim itu sedikit terkejut. Ia lantas mengambil ponsel disakunya dan langsung melihat siapa yang menelpon.
"Taehyung?" Jisoo berujar bingung, mengapa taehyung menelponnya.
"Halo" jisoo mengangkat telepon itu dan terdengar suara khas suaminya.
"Apa sesuatu terjadi padamu?" Ucap jisoo dengan penuh kekhawatiran.
"Mwo? kenapa kau berkata seperti itu, aku hanya ingin mengetahui keadaan istriku saja. Apakah tidak boleh?" Ucap taehyung sedikit merajuk.
"Huftt..Bukan seperti itu yungie, kukira kau kenapa kenapa karena menelponku tiba tiba" jawab jisoo sambil menghela napasnya, lega.
"Mianhe, aku telah membuatmu khawatir. Aku hanya sedang merindukanmu, hmm..entahlah aku merasa tidak bisa jauh darimu" ucapan itu spontan membuat kedua pipi jisoo terasa panas, menimbulkan semburat merah layaknya tomat rebus. Untung saja taehyung tak ada disini. Dia memang selalu bisa membuat jisoo bahagia walaupun itu hanyalah hal kecil sekalipun.
"Yak! J-jangan mulai, a-aku akan matikan telfonnya bila kau s-seperti itu" ucap jisoo sembari tersipu malu.
"Haha kutebak pipimu pasti sedang memerah sekarang, coba saja kalau aku ada disana, aku pasti akan mengecupnya supaya tidak memerah lagi" jawab taehyung menggoda.
"Taehyungie kau benar benar ya, aku matikan tel--"
"Tunggu tunggu, jangan marah oke. Yasudah kalau begitu, selamat bekerja. Saranghae.."
"Saranghae.." ucap jisoo, lalu langsung mematikan teleponnya. Jantungnya berdegup kencang sekarang. sudah dibilang, taehyung memang selalu bisa membuat jisoo seperti ini.
"Hey jisoo-ya! Kenapa kau ada disini? Kau tidak masuk? Aku lihat lihat kau ditempat parkiran terus sedari tadi" tanya seseorang.
"S-sowon unnie, k-kau ada d-disini? t-tadi a-aku--"
"Ada apa?"
"A-aku, a-aaku---"
"Baiklah, aku mengerti apa maksudmu"
Jisoo menundukkan kepalanya, karena tak kuasa menahan malu.
"Tidak apa, aku mengerti. Tidak usah malu. Aku juga seperti itu" ujar sowon menjelaskan.
Dan akhirnya kedua wanita itu berjalan bersama memasuki koridor rumah sakit, berbincang satu sama lain.
"Oiya aku lupa, unnie bukankah kau dokter yang selalu menangani jinyoung?"
"Mwo? Bagaimana kau tahu? Apa kau kenal dengannya?" tanya sowon.
"D-dia adalah t-temanku" sowon mengangguk, mengerti.
"Unnie, Apa aku boleh tahu dia menderita penyakit apa?" Sowon langsung menghentikan langkahnya seketika saat mendengar ucapan jisoo.
Sejauh ini walaupun jisoo seorang dokter, tetapi dia belum mengetahui penyakit apa yang jinyoung derita, karena jinyoung juga tak membiarkannya memeriksa atau sekedar mengetahui penyakitnya. Entah, ia juga bingung. kenapa tidak boleh?
"Dia tidak memperbolehkanku memberitahukan penyakitnya kepada siapapun"
"Kumohon, aku hanya ingin tahu. Sowon unnie.." pinta jisoo memohon.
"Tapi Kau harus janji terlebih dahulu kepadaku kalau kau tak akan memberi tahunya kalau akulah yang memberi tahumu penyakitnya"
"Ya aku janji"
"Jinyoung, dia menderita penyakit leukimia"
"A-aapa!"
"Ya, dan penyakitnya sudah memasuki stadium akhir" jisoo diam, tak menanggapi. mulutnya terasa membisu, tak bisa berkata apa apa.
"Dan kemungkinan hidupnya tidak akan lama lagi--"
Flashback off
-LOVE DESTINY-
Update cepet nih☺
Jangan lupa vote and comment
Papay💙💜..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny|Vsoo
Romance"A p a!! D i j o d o h i n! ----------------------- ©2019, cccahhyaa 🌟Hight Rank #1 in Vsoo