Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_______________________________________________
Hari demi hari telah terlewati, kian membuat jinyoung dan jisoo bertambah akrab. Sama sekali tidak berniat untuk mengesampingkan suaminya, jisoo hanya ingin membuat jinyoung bahagia. Hanya itu.
Di jam istirahatnya ia sempatkan menemani jinyoung untuk makan. Bila tidak ada pasien, daripada suntuk diruangan lebih baik menemani jinyoung. Tak salah bukan?
Akhir akhir ini wanita kim itu selalu pulang malam, walau sebenarnya ia tidak ada jadwal operasi maupun pasien. Tetap saja. sudah dibilang ia hanya ingin menemani jinyoung. Perlakuannya ini tidak salah bukan? Ya walaupun memang jinyoung sudah menyakitinya dulu tetapi, bukankah kejahatan harus dibalas dengan kebaikan.
Ia sampai tak sadar, tingkah lakunya selama ini membuat sang suami khawatir. Bagaimana tidak khawatir, jisoo selalu pulang saat ia sudah tertidur dan ketika bangun, bibi kang selalu bilang kalau jisoo sudah berangkat kerumah sakit.
Setiap ditanyakan, jisoo selalu bilang, 'aku sedang banyak pasien dirumah sakit, jadwalku juga sangat padat'. Tapi kenyataannya?
Tidak ingin berbohong, tetapi mau bagaimana lagi? Ia hanya kasihan dengan jinyoung, pria itu sudah kehilangan kedua orang tuanya sejak kecil, jinyoung hanyalah seorang diri tak ada siapapun yang menemaninya.
Ia merasa sangat bersalah pada taehyung, tak seharusnya ia melakukan ini. Tetapi semenjak jisoo mendengar penyakit yang sedang diderita jinyoung saat ini membuat dirinya ingin selalu di dekat jinyoung. Entahlah..
"Selamat pagi" sapa seorang wanita yang baru saja memasuki kamar jinyoung.
"Yak! Kau sudah disini? Kau tau, ini masih sangat pagi" balas jinyoung.
"Ohh jadi kau tidak suka aku disini, Ya sudah aku pergi saja" jisoo berpura pura sebal.
"Yak! Bukannya seperti itu, aku hanya terkejut bukan berarti aku tidak suka kau ada disini. Justru aku sangat senang kau selalu menemaniku" sang wanita hanya tertawa, mendengarnya.
"Ya aku tau, sudah kuduga kau memang selalu senang saat aku kemari" Sang pria hanya mendelik, mendengar perkataan jisoo.
"Oya apa taehyung tidak marah kalau kau selalu datang kemari?"
"T-tentu s-suka tidak" jisoo berbohong.
"Apa dia tahu?" Jisoo mengangguk sebagai jawaban.
"Aku jadi tidak enak padanya, kau selalu meluangkan waktumu untukku. Seharusnya semua ini tidak terjadi, mianhe" jinyoung menundukkan kepalanya, sedih.
"Tidak usah seperti itu, lebih kau pikirkan saja kesehatanmu ya" jawab jisoo.
"Sungguh aku sangat tidak enak padanya. Semua ini selalu menghantuiku, aku merasa sangat bersalah"
"Memangnya kita berbuat apa? Kita ini hanya berteman bukan? Kenapa kau merasa bersalah, sudahlah tidak usah dipikirkan" jinyoung hanya mengangguk kecil, walau entah kenapa hatinya terasa sesak ketika menyadari dirinya bukanlah siapa siapa jisoo, jisoo hanya menganggapnya teman. Hanya teman.
"Jinyoung, kenapa kau selalu melarangku memeriksa keadaanmu eoh! Aku bahkan tidak tahu penyakitmu sampai saat ini" ucap jisoo tiba tiba, berpura pura tidak tahu. hanya ingin memastikan, Siapa tahu jinyoung mulai mencoba terbuka padanya.
"Sudah kubilang berapa kali jisoo-ya, aku ini tidak sakit" jisoo memutarkan bola matanya, malas. Sampai kapan jinyoung akan menutupi penyakitnya itu eoh!
"Lalu kenapa kau bisa ada Disini?, kenapa kau dirawat disini sampai berbulan bulan lamanya atau bahkan, bertahun?.." jinyoung diam, membisu. Tak ada yang bisa ia katakan sekarang.
"Jawab jinyoung!"
"B-baiklah aku akan memberitahumu" matanya berbinar saat mendengar perkataan jinyoung.
"S-sebenarnya tahun lalu, aku mengalami kecelakaan. Itulah yang menyebabkan aku dirawat sampai saat ini" jisoo menghela nafas, kasar. Dikira jinyoung akan jujur padanya. Tetapi? Sudahlah mungkin jinyoung memang tak akan pernah jujur padanya.
"Ohh begitu" jisoo pura pura percaya dengan jinyoung, membuat sang empu tersenyum mendengarnya.
"Ya Sudah kalau begitu, aku keruanganku dulu ya. Lihat, Aku belum sempat menaruh tasku. Dahh, aku akan kesini lagi" jinyoung tertawa melihat tingkah jisoo yang imut, yah mantan kekasihnya ini memang tak pernah berubah sejak dulu.
_________________________
Kim taehyung terbangun, netranya menelisik seluruh sudut ruang kamarnya. Mencari keberadaan sang istri yang ternyata tak lagi ada disampingnya.
Segera ia menemui bibi kang, untuk bertanya sesuatu.
"Halo, ahjumma. Selamat pagi" sapa sang pria kim itu pada wanita berumur 50 tahun yang ada dihadapannya.
"Selamat pagi juga, tuan taehyung" jawab bibi kang.
"Ahjumma, apa kau tau dimana jisoo?" Tanya taehyung.
"Nyonya sudah berangkat, tuan"
"Mwo? Pagi sekali? Padahal aku sengaja bangun lebih pagi hari ini, tetapi tetap saja dia lebih dulu berangkat" taehyung menunjukkan raut sedihnya.
"Kenapa akhir akhir ini dia selalu sibuk... padahal aku sedang mencoba mengurangi kesibukanku, agar kami banyak menghabiskan waktu bersama. Semua sia sia saja, apa gunanya aku mengurangi kesibukanku kalau jisoo saja malah sibuk dengan dirinya sendiri" lanjut taehyung, lirih.
"Anda tidak boleh seperti itu tuan, tak ada yang sia sia bila anda ingin berusaha. Saya yakin nyonya jisoo juga ingin menghabiskan waktunya dengan anda. Anda tidak boleh menyerah, bagaimana kalau nanti siang anda kerumah sakit dan mengajaknya makan siang?" Saran sang bibi kang.
"Wah benar juga. Pabo! Bagaimana bisa aku berpikir seperti itu. Gomawo ahjumma. Kalau begitu aku harus bersiap siap sekarang. Ahjumma doakan semoga rencana ini lancar ya" bibi kang tersenyum melihat tingkah laku tuannya.
Sangat tidak diduga, seorang kim taehyung yang dingin nan pendiam bisa berubah menjadi sosok yang sangat cerewet dan banyak tingkah semenjak dirinya menikah dengan jisoo.
Hai semuanya, aku kambek😊 Oya aku pengen kasih tau kekalian kalo aku bikin satu work. Namanya "late" Semoga kalian bisa mampir dan suka sama cerita itu. Yaudah segini dulu