9. Band

85.4K 8.5K 1.5K
                                    

———

Suasana kota London di malam hari sangat indah. Dari jendela apartemen nya, seorang cowok terlihat menikmati hembusan angin malam sambil menyesap kopi.

" Vano, lo kapan balik ke Indo? "

Vano menoleh dan bingung saat melihat Aldy, teman satu flat nya sudah rapi dengan tangan menggenggam gagang koper.

" Lo mau kemana? " Tanya Vano balik.

Cowok berdarah Jawa itu tersenyum, " Mau ke Indo, si Rangga katanya kangen sama gue. "

" Oh, ya udah hati-hati. " Respon Vano singkat.

" Lo gak mau ke Indo? " Tanya Aldy.

" Males, palingan nanti Alaska udah judes in gue duluan. " Jawab Vano.

" Gak boleh gitu, dia kakak lo. " Kata Aldy memperingati.

" Kakak? Huh, dia aja gak nganggep gue adik lagi, ngapain gue juga harus nganggep dia kakak? "

Aldy mengangkat bahu. Sangat sulit menyuruh Vano untuk mengunjungi Indonesia. Padahal masih ada Bunda dan kakaknya disana.

" Gue pergi dulu. "

Dan tepat setelah pintu flat tertutup, Vano menyandarkan tubuhnya ke dinding. Ia mengambil sebuah figura yang berisi sebuah foto gadis yang sedang tersenyum manis.

" Maaf ya, Nana. Gue belum bisa ketemu sama lo. "

———
Hari Minggu.

Aluna masih berada di kamarnya. Rebahan.

Dengan wajah kucel, rambut berantakan dan pakaian lecek, fix ia seperti gembel.

" Raja! Bikinin gue teh tarik! "

Raja yang lewat di depan kamar Aluna yang pintunya terbuka, berhenti melangkah.

" Bikin sendiri lah. " Jawab Raja.

" Males. Kalo udah rebahan gak bisa bangun lagi. " Kata Aluna, tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel.

" Gue amin in ya! " Seru Raja sambil tersenyum jahil.

" Laknat banget sih lo. " Gerutu Aluna.

" Buatin ya! Gue lagi ngidam teh tarik nih. " Kata Aluna lagi.

" Ngidam anak siapa? " Tanya Raja, bercanda.

" Anak nya Alaska lah! "

Aluna menatap Talitha yang baru saja datang dengan penuh peringatan.

" Oh, sekarang sama Alaska? " Tanya Raja.

" Aluna mah maruk, bang. Alaska, Rega sama Panpan di ambil semua, gue gak kebagian. " Kata Talitha.

" Jangan nyebar fitnah deh tolong. " Sahut Aluna malas.

" Wah, adik nya Raja udah gede. " Raja terkekeh sambil mengusap lembut rambut Aluna.

" Iya lah udah gede masa kecil terus. " Jawab Aluna sebal.

" Panpan siapa? " Tanya Raja, yang asing saat mendengar nama Panpan.

" Oh, itu cinta pertama nya si Aluna, bang! " Jawab Talitha semangat.

" Nama asli nya? " Tanya Raja lagi.

" Re— "

" Tal, please diem deh. " Aluna buru-buru memotong ucapan Talitha.

" Gak usah main cinta-cintaan dulu, ribet. " Kata Raja.

Alaluna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang