44. Pacaran Yuk

60K 6.2K 1K
                                    

———

" SULTAN KUUU! "

Sultan yang sedang duduk bersama Raya langsung mendongak. Iqbal dan Rangga sudah berada di hadapan nya sambil tersenyum lebar.

Pasti ada maunya.

" Mau apa? " Tanya Sultan datar.

" Kalian jadian kan? Pj nya dong! "

Sultan dan Raya langsung saling tatap, " Tau darimana? "

" Kita kan calon-calon intel CIA di masa mendatang. " Jawab Rangga, sombhong.

" Karena lo dan lo udah jadian, maka harus kasih kita pj, minimal traktir mie ayam dua mangkok gitu. " Sahut Iqbal tanpa dosa.

" Mie ayam? Gak ada yang lebih elit lagi? " Kata Raya sarkas.

Iqbal melirik Raya, " Yee, baru jadian sama si Sultan sulthon gaya lo! "

" Nanti aja istirahat, ajak yang lain. Mak tiri gue baru transfer. " Jawab Sultan, sans.

Iqbal dan Rangga langsung bersorak, " Nah gitu dong! Jadi sayang unchh! "

" Jijik. " Cibir Raya geli.

Dan disinilah mereka sekarang, di kantin dengan cukup banyak makanan tersaji di atas meja.

Tentu saja Sultan yang bayar semuanya.

" Gimana ceritanya kalian bisa pacaran? Sultan nembak lo gimana? " Tanya Talitha sambil terus mengunyah potongan bakso nya.

" Gue nembak dia dua hari yang lalu, di cafe. " Jawab Sultan.

" Fix, hidup Raya bakalan terjamin sampe suatu saat mereka putus. " Bisik Rangga ke Alaska, yang hanya dibalas anggukan kecil dari cowok itu.

" Siapa tau nanti Sultan beliin Raya tas Hermes atau gak skincare nya Sephora. " Balas Dio terang-terangan. Dio tau Sephora loh gais!

Raya nyengir, " Untung lo ingetin. "

" Masih SMA, gak boleh pake yang mahal-mahal, nanti aja. " Sahut Sultan, selaku si pemegang uang.

" Tapi nanti gue beliin Sephora kok, ray. " Lanjutnya, yang mampu membuat Raya tersenyum lebar.

" Apa daya gue yang kalo mau beli sesuatu harus nabung dulu. " Ucap Keyla, miris. Padahal ia termasuk keluarga kaya, hanya saja ia dibiasakan membeli sesuatu dengan hasil usaha sendiri.

" Ah jadi pengen punya pacar deh, biar bisa dibeliin ini itu. " Kata Aluna tiba-tiba. Seketika hening dan tatapan langsung tertuju ke arahnya.

" Mau punya pacar? Pacaran yuk. "

———
Aluna membasuh wajah nya lalu menatap pantulan dirinya di cermin. Membayangkan percakapan di kantin tadi.

" Mau punya pacar? Pacaran yuk. "

Semuanya melongo, langsung menatap seseorang yang baru mengatakan hal itu secara langsung.

Alaska dengan wajah datarnya, masih setia menunggu Aluna menjawab pertanyaan nya.

" Lo nembak gue ceritanya? " Tanya Aluna polos.

Dengan santainya Alaska mengangguk, " Jadi jawabannya apa? Mau gak? "

Dio, Raya dan Sultan saling tatap, sedangkan yang lain termasuk Aluna masih diam, mencerna apa yang baru saja Alaska ucapkan.

" Mau mau aja sih. " Jawab Aluna cuek, ia lalu melanjutkan acara makan nya.

Alaluna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang