———
" SULTAN KUUU! "
Sultan yang sedang duduk bersama Raya langsung mendongak. Iqbal dan Rangga sudah berada di hadapan nya sambil tersenyum lebar.
Pasti ada maunya.
" Mau apa? " Tanya Sultan datar.
" Kalian jadian kan? Pj nya dong! "
Sultan dan Raya langsung saling tatap, " Tau darimana? "
" Kita kan calon-calon intel CIA di masa mendatang. " Jawab Rangga, sombhong.
" Karena lo dan lo udah jadian, maka harus kasih kita pj, minimal traktir mie ayam dua mangkok gitu. " Sahut Iqbal tanpa dosa.
" Mie ayam? Gak ada yang lebih elit lagi? " Kata Raya sarkas.
Iqbal melirik Raya, " Yee, baru jadian sama si Sultan sulthon gaya lo! "
" Nanti aja istirahat, ajak yang lain. Mak tiri gue baru transfer. " Jawab Sultan, sans.
Iqbal dan Rangga langsung bersorak, " Nah gitu dong! Jadi sayang unchh! "
" Jijik. " Cibir Raya geli.
Dan disinilah mereka sekarang, di kantin dengan cukup banyak makanan tersaji di atas meja.
Tentu saja Sultan yang bayar semuanya.
" Gimana ceritanya kalian bisa pacaran? Sultan nembak lo gimana? " Tanya Talitha sambil terus mengunyah potongan bakso nya.
" Gue nembak dia dua hari yang lalu, di cafe. " Jawab Sultan.
" Fix, hidup Raya bakalan terjamin sampe suatu saat mereka putus. " Bisik Rangga ke Alaska, yang hanya dibalas anggukan kecil dari cowok itu.
" Siapa tau nanti Sultan beliin Raya tas Hermes atau gak skincare nya Sephora. " Balas Dio terang-terangan. Dio tau Sephora loh gais!
Raya nyengir, " Untung lo ingetin. "
" Masih SMA, gak boleh pake yang mahal-mahal, nanti aja. " Sahut Sultan, selaku si pemegang uang.
" Tapi nanti gue beliin Sephora kok, ray. " Lanjutnya, yang mampu membuat Raya tersenyum lebar.
" Apa daya gue yang kalo mau beli sesuatu harus nabung dulu. " Ucap Keyla, miris. Padahal ia termasuk keluarga kaya, hanya saja ia dibiasakan membeli sesuatu dengan hasil usaha sendiri.
" Ah jadi pengen punya pacar deh, biar bisa dibeliin ini itu. " Kata Aluna tiba-tiba. Seketika hening dan tatapan langsung tertuju ke arahnya.
" Mau punya pacar? Pacaran yuk. "
———
Aluna membasuh wajah nya lalu menatap pantulan dirinya di cermin. Membayangkan percakapan di kantin tadi." Mau punya pacar? Pacaran yuk. "
Semuanya melongo, langsung menatap seseorang yang baru mengatakan hal itu secara langsung.
Alaska dengan wajah datarnya, masih setia menunggu Aluna menjawab pertanyaan nya.
" Lo nembak gue ceritanya? " Tanya Aluna polos.
Dengan santainya Alaska mengangguk, " Jadi jawabannya apa? Mau gak? "
Dio, Raya dan Sultan saling tatap, sedangkan yang lain termasuk Aluna masih diam, mencerna apa yang baru saja Alaska ucapkan.
" Mau mau aja sih. " Jawab Aluna cuek, ia lalu melanjutkan acara makan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaluna [Completed]
Teen FictionMereka hanya manusia biasa, yang sedang belajar jatuh cinta, peka dan memaafkan. *** 27-10-21 # 1 in girl 09-01-21 #1 in friendzone 03-11-20 #1 in fiksiremaja 03-11-20 #1 in youngadult 11-03-20 #1 in bucin 26-02-20 #1 in cool 17-12-19 #1 in alaska ...