24. Senja

61.5K 7.2K 1K
                                    

———

Alaska berjalan ke kelas Valerie dengan buru-buru. Di belakangnya ada Dio dan Sultan. Yang lain sudah stand by di depan kelas Valerie.

" Lama amat lo, untung itu nenek lampir kagak kabur. " Gerutu Rangga.

Alaska tidak menggubris, ia langsung masuk ke dalam kelas Valerie yang sudah sepi-karena Iqbal dengan rusuh mengusir mereka semua.

" Kenapa sih, ka? " Tanya Valerie.

" Kenapa lo kunciin Aluna? Ada masalah apa sih lo sama dia? "

Tubuh Valerie rasanya seperti disengat aliran listrik. Ia menatap Alaska berani, biarpun dalam hati ia sudah ketakutan.

" Kenapa lo khawatir banget sih sama dia? Udah jatuh cinta? "

Alaska mengepalkan kedua tangannya. Jika saja Valerie bukanlah perempuan, ia pasti sudah menghajarnya sejak tadi.

" Bukan urusan lo. Gue cuma mau tau kenapa lo gak suka banget sama Aluna? " Tanya Alaska, datar dan menuntut.

Valerie menyunggingkan senyum sinis nya, " Karena Aluna itu sok cantik dan menurut gue murahan, puas? "

" Murahan juga lo. "

Suara itu bukan suara Alaska. Melainkan suara Dio yang masuk bersama Sultan. Di tangannya sudah ada beberapa foto dan langsung ia lempar tepat ke wajah Valerie.

" Kalo siang sih sekolah, ternyata kalo malem kelayapan ke club pake baju kekurangan bahan. "

Wajah Valerie memanas setelah mendengar ucapan Sultan. Ia melirik foto-foto itu dan langsung saja tubuhnya lemas.

" Dan lo ternyata demen ciuman sama om om ya? " Lanjut Sultan tenang.

Valerie melirik ketiga nya tajam, lalu merobek semua foto itu dan membuangnya.

" Sans, gue masih punya banyak salinan nya. " Kata Sultan lagi.

" Dapet darimana itu semua?! " Tanya Valerie kalang kabut.

" Bukan urusan lo. " Jawab Alaska.

" Valerie Leona Lambert yang terhormat, udah deh gak usah munafik. Ngatain Aluna murahan, eh gak ngaca. Bayaran nya kurang ya buat beli kaca? " Kata Dio.

Valerie menatap Dio dengan tatapan seperti mengajak perang. Ia kira Dio hanyalah cowok biasa dengan kacamata nya. Namun ia salah, Dio lebih dari itu.

" Gini deh, gue punya solusi. Buat lo Valerie, kalo lo gak bisa berubah sikap ke Aluna, siap-siap aja besok nya lo ditendang dari sekolah. Dan buat perusahaan bokap lo, itu kecil. " Ucap Sultan, ia tidak peduli lagi bahwa Valerie masih kakak kelas nya.

" Bangsat lo semua! Lo lo lo pada di pelet kali sama si Aluna, sampe belain nya kayak gini! " Kata Valerie marah.

" Atau gue sebarin aja kali ya? " Kata Sultan, yang membuat Valerie melotot tak terima.

" Lo mau buat gue dihujat?! " Teriak nya frustrasi.

" Itu tau. Sekarang semuanya ada di lo, Valerie. Kalo gue tau lo ngelakuin sesuatu lagi ke Aluna, lo berhadapan sama gue. " Kata Alaska tegas, ia lalu berbalik dan berjalan keluar kelas.

" Aluna siapa lo emang? " Tanya Valerie, membuat langkah cowok itu berhenti. Ia menoleh dan menatap Valerie sekilas.

" Calon. "

---
" Lun, kamu masih mau bantu Mama buat kue? " Tanya Karina sambil membelai lembut rambut panjang Aluna.

Aluna yang sedang menghias kue cokelat itu mengangguk, " Gabut, tadinya mau nonton di kamar, cuma wifi nya gak nyampe. "

Alaluna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang