23. Valerie Sialan

59.2K 6.8K 643
                                    

———

" Ka, tadi gue liat Aluna ke GB, dia ngapain? "

Alaska yang baru keluar kelas, mengerutkan dahi mendengar ucapan Iqbal, " Gak tau, tadi abis Rangga out, gue sama Rega ke kantin sampai bel pulang. "

" Tadi gue disuruh Pak Aji ngambil kursi di gudang, terus ketemu dia masuk ke GB sendirian. " Jelas Iqbal.

" Eh eh kalian liat Aluna gak? "

Kedua cowok itu menoleh saat melihat Talitha dan Keyla sedang berdiri dengan raut wajah cemas.

" Dia emang gak di kelas tadi? " Tanya Alaska.

Keyla menggeleng cepat, " Dia gak balik-balik, katanya tadi disuruh ketemu Pak Agam. "

" Dimana? "

" Belum sempat nanya dia udah kabur. "

" Aduh gimana nih?! " Ujar Talitha panik.

" Tadi gue ngeliat Aluna di GB. " Kata Iqbal.

" GB? Ngapain dia kesana? Udah ayo dong bantu cari dia! " Sebelum dua cowok itu menjawab, sudah ditarik oleh Talitha dan Keyla.

Koridor sekolah masih dipenuhi para siswa. Sedangkan empat remaja itu berlari menuju gedung baru, sesekali menabrak siswa namun bodo amat.

" Pintu nya di kunci, ka. " Keyla menggedor-gedor pintu GB yang dikunci.

" Dobrak aja kali ya? " Tanya Iqbal.

" Nanti minta tolong Sultan ganti rugi. " Lanjutnya tanpa dosa.

Alaska memutar bola matanya malas, lalu tanpa ba bi bu mendobrak pintu kayu itu hingga akhirnya jebol.

" ALUNA! "

Semuanya terkejut saat melihat Aluna tergeletak di lantai dengan wajah pucat. Keringat dingin membasahi wajahnya.

" Eh eh, ka, tolong gendong dong! " Kata Talitha.

Alaska mengangguk, lalu segera menggendong tubuh Aluna menuju mobil nya, tidak menghiraukan tatapan bingung para siswa.

" Aluna kenapa? "

" Pura-pura pingsan kali, modus biar bisa di gendong Alaska. "

" Itu muka nya Aluna pucet banget! "

Di koridor, Valerie dan Sella tersenyum puas. Namun senyum itu langsung berubah saat mendengar suara berat dari belakang mereka.

" Oh jadi kalian pelaku nya. "

———
" Ehmm. "

Aluna mengerjapkan kedua matanya. Kepalanya masih pusing.

" Lah infus? " Aluna mengangkat tangan kanannya yang tertancap infus.

" Lo udah bangun? "

Aluna menoleh, " Alaska? Nungguin? "

" Iya, tadi lo pingsan di GB. " Kata Alaska.

Aluna merubah posisinya dari tiduran menjadi duduk bersandar, " Pulang aja yuk, gue udah sehat. "

" Lo masih sakit. " Ralat Alaska.

" Enggak! Ayo pulang, ka. Gue benci rumah sakit! "

Alaska menghela nafas pasrah, " Iya. "

Mereka berjalan bersisian menuju parkiran mobil. Tadi Talitha menitipkan Aluna karena ia harus pulang.

Diow :
Gue tau siapa yg udh kunciin Aluna

Alaska tertarik dengan chat yang baru saja Dio kirim.

Diow :
Bsk gue ksh tau

" Kenapa, ka? " Tanya Aluna, yang bingung karena melihat perubahan raut wajah Alaska.

Alaska buru-buru menggeleng, " Gak papa, buruan masuk keburu hujan. "

Aluna masih pusing. Sepanjang perjalanan, ia hanya menyender di kaca mobil dan hanya mengangguk lemas jika Alaska bertanya apakah ia baik-baik saja.

" Mau makan dulu gak? " Tanya Alaska, yang dibalas gelengan oleh gadis itu, " Gak usah deh. "

" Oke. "

Gak nawarin lagi nih? Padahal gue tadi cuma sok jual mahal, batin Aluna.

" Gak usah sok jual mahal, laper mah laper aja, lun. " Dengan tepat, Alaska menebak isi hati Aluna.

" Eh? Yaudah deh boleh, gue mau makan somay, ka! " Kata Aluna semangat.

" Makan nasi. "

" Somay! "

" Nasi, Aluna. "

" Gue maunya somay! "

" Makan nasi dulu, baru somay. "

" Gak mau! Maunya somay, titik! "

" Makan nasi dulu atau gue cium?! "

Aluna mengatupkan mulutnya. Pasokan oksigen di sekitarnya seolah-olah menipis, diikuti oleh debaran jantung nya yang kini tidak bisa diatur.

" Bercanda. " Kata Alaska cuek.

Gue hampir jantungan bangsatt!!

Aluna masih diam tak percaya. Ia memegang dadanya yang masih berdebar.

" Somay ya, ka? "

Dan Alaska akhirnya hanya bisa menuruti permintaan gadis ini.

———
Karina memaksa Aluna agar tidak usah sekolah besok, mengingat kondisi Aluna yang masih lemas.

Akhirnya, gadis itu memilih tiduran di atas tempat tidurnya sambil menonton Twilight Saga Breaking Dawn Part 1. Ia suka saat adegan Bella dan Edward menikah, namun ia juga merasa kasihan dengan Jacob.

" Perasaan lo udah nonton yang part 1 itu ratusan kali, lun. " Kata Talitha, yang tiba-tiba masuk ke kamar Aluna.

" Kasian Jacob. " Gumam Aluna.

" Yang ngunciin lo di GB siapa? " Tanya Talitha, terdengar serius.

Aluna melirik sepupunya itu, " Paleri. "

" Paleri? Valerie maksud lo? "

" Valerie kecakepan, Paleri aja. "

" Wah kebangetan emang itu cewek, awas aja besok kalo ketemu gue bejek-bejek! " Kata Talitha kesal.

" Kalo mau bejek-bejek dia tunggu gue dong, gue besok gak masuk, lusa aja deh. " Ucap Aluna, memberi saran.

" ALUNA TADI LO PINGSAN?! "

Raja yang baru saja pulang dari kampus langsung melesat masuk ke dalam kamar Aluna dan memeluk gadis itu erat.

" Woi, sesek gue! "

" Aduh, maap. Abis gue kaget pas Mama ngasih tau kalo lo pingsan. Siapa yang udah buat lo kayak gini? "

" Kakel. " Jawab Aluna cuek.

" Siapa siapa? Kasih tau gue! Nanti gue hajar tuh kakel! " Kata Raja menggebu-gebu.

" Si Paleri. " Sahut Talitha.

" Paleri? Jelek amat namanya. " Celetuk Raja.

" Aslinya Valerie, cuma namanya gak sinkron sama sikapnya, jadi Paleri aja. " Jelas Aluna.

" Awas aja si Paleri, bakal gue buat nyesel! "

T.B.C ❤️


Alaluna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang