part17

2.3K 27 0
                                    

Penisnya yang sudah ereksi mulai di arahkan di vaginanya,  dengan perlahan menekannya karna ini yang pertama buat Ririn, ketika penis Roy masuk seutuhnya seketika Ririn menjerit , merasakan perih di vaginanya seperti ada yanh menyobeknya, Roy berbisik " tahan sebentar ia, ini sakitnya hanya sementara saja."

Setelah masuk semua penisnya, Roy berhenti sejenak agar vagina Ririn  dapat menyesuaikannya dan tidak sakit lagi. Sambil menyatukan bibirnya kembali, memancing gairah Ririn agar melupakan kesakitannya,  melihat dia sudah nyaman barulah Roy menghentakan bokongnya maju mundur dengan kuat.

Dengan beringas Roy melakukan goyangan super cepat yang membuat vagina Ririn  mengelurkan banyak cairan, kalau di ibaratkan bunyinya seperti orang mandi, yaRirin benar-benar di buat lemas olehnya. Di saat makin cepat dia merasakan penis  Roy makin keras, pertanda akan menyemprotkan sperma.

Di saat Roy mau mencapai puncak klimaksnya, seketika itu juga dengan sigap Ririn menarik bokongnya dan menyuruh Roy untuk mengeluarkan spermanya di bibir vaginanya. Sesudah melakukan hubungan badan Roy bertanya.

"Kenapa nggak mau di keluarkan di dalam?."

"Aku belum siap untuk hamil!."

Setelah merasa puas Ririn mandi lalu pulang , sebelum keluar dia meninggalkan uang tiga ratus ribu diatas meja. Roy yang merasa kelelahan langsung tertidur pulas. Ke esokkan paginya dia kaget melihat ada uang merasa ada yang aneh dia menghubungi Ririn, karna belum gajian kok tiba-tiba ada uang.

"Kamu yang meletakan uang diatas meja?."

" Iya, aku yang meletakan uang itu, sebelum pergi dari rumah."

"Untuk apa uang itu?."

"Untuk kebutuhanmu sehari hari, karna aku tau di dompetmu hanya ada uang sedikit!."

Dia sangat senang, ternyata Ririn perhatian. merasa terharu dengan kebaikan Ririn, Roy berjanji sebisa mungkin berusaha untuk menjaga perasaan dan akan membuat nyaman pacarnya, setiap ada waktu dia akan sempatkan untuk becanda gurau walaupun hanya melalui pesan singkat.

Karna ke sibukan masing-masing, merekapun jadi jarang bertemu, maklum Ririn bekerja di salah satu Bank dan tidak punya banyak waktu , termasuk Roy pagi sampi sore juga bekerja.

Tidak terasa hubungan mereka sudah berjalan 4 bulan sementara bertemu baru tiga kali. Roy mulai merasakan rindu tapi  berusaha untuk menahan, karna Ririn sedang Sibuk-sibuknya dan tidak mau di ganggu.

Akhirnya Roy berinisiatif untuk mencari pelampiasan hasrat, di saat libur bekerja berusaha menemukan sosok yang di inginkan. Tanpa sengaja dia mampir di sebuah warung, Di sana dia melihat seorang cewek cantik tinggi dan putih. Sambil melancarkan aksinya Roy memesan kopi, sekedar basa basi mengajak cewek itu ngobrol, tak terasa kopinya habis Roy memberanikan diri untuk bertanya.

"Nama kamu siapa?."

"Lingling."

Ke esokan hari Roy kembali lagi, tidak sekedar ngopi di tempat itu, dia punya misi untuk menaklukan Lingling. Maklum kalau belum dapat apa yang dia mau, tidak ada dalam kamusnya untuk berhenti, nasib baik berpihak padanya, untuk pertemuan yang kedua ini dia berusaha merayu dan mendapatkan nomor kontaknya, maklum karna Lingling bukan asli pribumi, jadi butuh waktu meyakinkan dia.

Roy tidak menyerah sebelum apa yang di inginkan berhasil, segala macam cara di lakukan untuk membuat lingling bertekuk lutut di hadapannya. Lebih dari seminggu dia berhasil meyakinkan Lingling, mereka pun pacaran tanpa sepengetahuan Ririn.

Hari demi hari Lingling merasa makin nyaman dengan berada di pangkuannya, suatu ketika Lingling sengaja diam-diam masuk ke kontrakan tempat Roy tinggal . Sesaat dia bergeming karna kaget melihat Roy  yang sedang...

tbc...

 

Roy Sang Don JuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang