4

7K 520 12
                                    

Sakura terbangun dengan wajah sembab setelah tidur dengan segala beban pikiran.

Sejujurnya dia sudah memaafkan ayahnya hanya saja dia masih ingat bagaimana tatapan marah ayahnya saat dia mencoba bernegosiasi tentang perjodohannya pada waktu itu.

"Hmm, semangat Sakura, kerja, kerja, kerja." Sakura menyemangati dirinya sendiri.

"Oia, tapi inikan hari minggu," ucap Sakura setelah selesai mandi.

"Aku akan pergi ke studio olahraga saja, ambil kelas salsation." lalu Sakura bergegas merapikan keperluannya dan memesan taksi.

Olahraga adalah kebiasaan yang sudah mulai Sakura lakukan sejak 6 tahun belakangan ini.

"Hmm, lumayan repot juga ya kalau aku tidak punya mobil disini," ucap Sakura saat menunggu taksi di lobi apartemennya.

***

"Nanana nanana nanana ...." Sakura bersenandung dengan ceria setelah meninggalkan kelas salsation mood nya benar- benar membaik.

Blam "Ya ampun," Sakura kaget karena tas olahraganya jatuh cukup keras tersenggol tas olahraga milik seorang pria yang kini berdiri di sampingnya sambil bertelepon.

"Heh tuan, hati-hati dong ...." ucap Sakura sengit sambil menengok siapa pria di sampingnya.

"OMG, si pantat ayam lagi ...." geram Sakura saat melihat Sasuke berdiri di sampingnya.

Sasuke pun menoleh saat sudah menutup teleponnya.

Apa dia bilang tadi pantat ayam, ucap Sasuke dalam hati.

"Tak bisakah kau ini kalau berjalan liat-liat angkuh sekali sih," ucap Sakura saat Sasuke sudah melihat ke arahnya.

"Hn, kau saja yang berdiri di tempat yang salah." ucap Sasuke tak kalah sengit.

"Apa?" Sakura tak habis pikir dengan jawaban yang dilontarkan Sasuke.

"Tuan, ini kunci mobil anda." tiba-tiba ada seorang petugas parkir menghampiri mereka dan memberikan kunci mobil Sasuke.

"Baik, masukkan tas ini dan tas milik dia kedalam mobil." ucap Sasuke.

Petugas parkir itupun mengangguk dan mengambil tas Sasuke dan tas Sakura yang tergeletak di bawah.

"Sudah tuan, silahkan." ucap petugas parkir itu.

Sakura yang masih tak sadar dengan tasnya yang kini sudah ada di dalam mobil Sasuke hanya diam melihat Sasuke berjalan menuju mobilnya.

"Terima kasih Hidan, lanjutkan tugasmu." ucap Sasuke pada Hidan petugas parkir itu.

Hidan hormat lalu meninggalkan Sasuke dan kembali bekerja.

"Hei pink kenapa diam? Apa kau tak mau pulang?" ucap Sasuke saat hendak memasuki mobilnya.

"Hah?" ucap Sakura dengan muka kaget.

"Kau tak membawa mobil kan? Dan tasmu sudah ada di dalam mobil ku." ucap Sasuke.

Sakura kaget dan mencari-cari tasnya yang tadi jatuh di dekat kakinya.

"Eh tasku," ucap Sakura saat berlari dan mencoba membuka pintu belakang mobil Sasuke.

Sasuke yang sudah ada di belakang kemudi menengok kearah luar dan mengatakan "Pintu itu dikunci, dan hanya pintu di sebelahku ini yang bisa dibuka, jadi cepat naiklah."

"Hah? Kau tak bisa seenaknya tuan, cepat buka pintunya aku akan naik taksi." ucap Sakura.

"Naik, atau ku bawa tas mu pergi," ucap Sasuke tak mau kalah.

Sakura mendesah kesal dan memutuskan untuk masuk ke mobil. Lalu Sasuke langsung melajukan mobil meninggalkan studio olahraga miliknya itu.

"Dimana tempat tinggalmu?" tanya Sasuke.

"Tak usah, turunkan saja aku disana ada halte bus." ucap Sakura sambil menunjuk ke arah halte yang kemudian Sasuke lewati begitu saja.

"Eh kok ...." ucap Sakura bingung saat Sasuke tak berhenti.

"Aku bertanya dimana tempat tinggalmu bukan letak halte bus," ucap Sasuke.

" ...." Sakura terdiam tak percaya dengan apa yang dikatakan Sasuke.

Katanya Sasuke ini irit bicara, tapi apa dari tadi dia terus saja bicara, ucap Sakura dalam hati.

Entah mengapa aku ingin selalu berbicara dengannya dan mendapat perhatiannya, ucap Sasuke dalam hati.

Karena wanita disampingnya hanya diam maka Sasuke memarkirkan mobilnya di sebuah cafe.

"Turun!" ucap Sasuke sebelum membuka pintu.

Sakura hanya diam selama perjalanan, dan tak mengerti mengapa mereka singgah di tempat ini. Karena malas berdebat Sakura pun hanya pasrah dan mengikuti Sasuke masuk kedalam cafe.

"Kenapa kita kesini?" tanya Sakura saat sasuke mendudukkan diri di sebuah kursi.

"Duduklah aku lapar," ucap Sasuke kemudian memanggil pelayan dan memesan makanan untuk mereka berdua.

"Kenapa aku harus duduk dan makan bersama mu?" ucap Sakura.

"Duduk, tak usah banyak bertanya! Tadi saat ku tanya dimana tempat tinggalmu kau tak juga menjawab, ya sudah." ucap Sasuke.

"Hmm," Sakura mendesah kesal untuk kesekian kalinya kemudian duduk di hadapan Sasuke.

Tak lama makanan datang dan disajikan di hadapan Sasuke dan Sakura.

"Makanlah ini sehat, aku tau kau juga tadi selesai berolahraga juga, jadi jangan khawatir." ucap Sasuke.

Sakura yang kebetulan juga lapar dan ingin cepat pulang, langsung makan tanpa bersuara.

"Cantik," hanya komentar itu yang terucap Sasuke tanpa sengaja saat selesai terlebih dahulu dan memperhatikan wanita yang sedang makan dengan lahap di hadapannya.

"Hmm, kau bilang apa?" tanya Sakura saat mendengar Sasuke seperti mengatakan sesuatu.

"Tak ada, habiskan lalu ku antar kau sampai tempat tinggalmu." ucap Sasuke.

Sakura hanya mengangguk dan bergegas menghabiskan makanannya.

***

"Sudah tak usah, buka saja pintu mobil ini," ucap Sakura menunjuk-nunjuk pintu belakang mobil sasuke.

"Aku ingin mengambil tas ku dan pulang dari sini." ucap Sakura kemudian.

"Tak ada, masuklah!" ucap Sasuke sedikit kesal karena terus saja dibantah oleh Sakura.

Sakura pun masuk dan langsung menginput alamatnya pada maps mobil Sasuke kemudian diam sambil melihat ke arah luar jendela mobil.

Sasuke tersenyum penuh kemenangan melihat Sakura yang bahkan langsung memberikan alamatnya tanpa harus diminta lagi.

Mungkin kau jodohku, ucap Sasuke dalam hati dengan tersenyum penuh arti.

Let's see, gumam Sasuke.

Sasuke pun langsung melajukan mobilnya.

Next ....

Are you sure? (SasuSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang