7

5.8K 405 1
                                    

"sakura" sasori menghampiri sakura yang sedang duduk di pinggir kolam renang.

"Eh iya kak" sakura yang sedang melamun kaget dengan kedatangan sasori.

Sasori pun duduk disebelah sakura.

"Aku sangat bersyukur kau mampu menggapai cita-cita mu menjadi seorang dokter" ucap sasori tulus.

"Aku melaluinya dengan cukup mudah karena ada seorang penyumbang dana pribadi yang menjadikanku mahasiswa penerima beasiswa darinya" ucap sakura.

Sasori mengangguk sambil mendengarkan cerita sakura.

"Tahun pertamaku disana cukup berat, aku harus berjuang untuk bisa menyewa tempat tinggal, aku bekerja part time di beberapa cafe dan restoran sebelum memulai tahun pertamaku di universitas"
Ucap sakura.

"Lalu?" Tanya sasori.

"Setelah cukup lama aku mengumpulkan uang akhirnya aku bisa menyewa sebuah flat kecil di dekat kampus, di tahun terakhirku sebelum mengambil spesialis aku mulai menerima bantuan dari seorang penyumbang beasiswa, dia membantuku untuk mengambil spesialis. Kau tau kan kak biayanya cukup besar" ucap sakura.

Sasori menganggukkan kepalanya.

"Oia dia selalu menuliskan inisialnya HT di setiap bantuan yang aku terima" ucap sakura sambil mengingat-ingat.

"Apakah kau tau apa itu HT?" Tanya sasori.

"Emm mungkin Humble Think" ucap sakura asal.

"Haruno tori" terdengar suara yuki sedang meneriaki anaknya yang berlarian karena tak mau di tidur.

"Tori tidur nak" ucap sasori saat mendengar istrinya berteriak.

Sementara terdengar tawa riang tori.

Sakura menganga tak percaya. "Kakak, HT adalah haruno tori?" Tanya sakura dengan ekspresi kaget.

Sasori pun tersenyum.

"Aa kakak, terima kasih" ucap sakura langsung menghambur memeluk sasori.

"Maaf kakak terlambat membantumu, aku sempat mengalami kesulitan di tahun pertama mencari mu, di tambah lagi aku melangsungkan pernikahan dengan yuki tak lama setelah kau pergi" ucap sasori sambil mengelus punggung sakura.

"Tak apa kak, sekarang giliran mu, ceritakan tentang pertemuan mu dan kak yuki" ucap sakura saat melepaskan pelukannya dengan sangat antusias.

Sasori menatap langit dan mencoba mengingat pertemuannya dengan yuki "sore itu aku bertemu yuki disebuah jalan sepi, aku merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama, yuki merupakan gadis sebatang kara yang hampir menjadi korban human trafficking"

"Ya ampun kakak ipar" ucap sakura tak percaya.

"Syukurlah saat itu ayah tidak melarang ku untuk menikahinya, karena ayah tak pernah lagi memandang orang berdasarkan latar belakangnya, dia ingin anaknya bahagia dan ayah menyesal pernah menyakitimu" ucap sasori sambil menengadah menatap langit malam.

"Aku tak menyangka ayah melakukan hal itu" ucap sakura.

"Aku juga, tak lama setelah menikah aku disibukkan dengan kehamilan yuki, hingga setelah tori lahir, baru aku bisa kembali fokus untuk mencari mu" ucap sasori.

"Aaaa terima kasih kak untuk semuanya" ucap sakura sambil memeluk lengan sasori.

"Ekm, anata tori tak mau tidur juga" ucap yuki menginterupsi sakura dan sasori.

"Baik akan ku coba" ucap sasori saat bangun dari duduknya.

"Maaf ya mengganggu kalian" ucap yuki sambil tersenyum.

"Tak apa kakak ipar, aku juga akan tidur besok aku harus shift pagi" ucap sakura menghampiri yuki sambil tersenyum dan merentangkan tangannya lalu menguap.

"Haruno tori, tidur nak" terdengar suara sasori berteriak sambil mengejar tori.

Sakura dan yuki pun tertawa mendengarnya.

"Kak yuki, aku senang kau menjadi kakakku" ucap sakura tulus memeluk yuki kemudian berjalan masuk menuju ke kamarnya.

Yuki kaget, tak menyangka dia akan diterima sebaik ini bahkan oleh adik sasori yang baru saja dia temui.

***

"Pagi bu" ucap sakura saat menghampiri mebuki di dapur.

"Pagi sayang" ucap mebuki kemudian mencium pipi sakura.

"Maaf aku tak membantu ibu memasak sarapan" ucap sakura sambil memeluk manja ibunya.

"Tak apa sayang, tadi ibu memasak bersama yuki, sekarang dia sedang membangunkan tori" ucap mebuki.

"Oh baiklah" ucap sakura sambil membantu menyusun makanan di meja makan.

"Sudah nak sekarang kamu duduk, apakah kamu akan masuk pagi?" Tanya mebuki.

"Iya bu, aku sengaja meminta shift pagi lagi agar aku dapat mengemasi barang-barang penting ku di apartemen" ucap sakura.

"Apakah kau ingin diantar supir?" Tanya mebuki.

"Emmm.." belum sempat sakura menjawab kizashi turun dan berjalan menuju ruang makan.

"Anata, silahkan" ucap mebuki saat kizashi memasuki ruang makan.

"Pagi 2 bidadari ku" ucap kizashi lembut sambil tersenyum kearah sakura dan mebuki.

"Pagi anata" "pagi ayah" ucap mebuki dan sakura bersamaan.

Tak lama kemudian sasori, yuki dan tori pun ikut bergabung untuk sarapan.

"Pagi akek, nenek dan bibi antik" ucap tori.

"Pagi sayang" jawab mebuki, kizashi dan sakura bersamaan.

"Mari kita makan" ucap kizashi saat semua telah duduk.

"Sakura kau ada shift pagi ya?" Tanya sasori.

"Iya kak" ucap sakura.

"Mau ku antar? Kau belum punya mobil kan?" Tanya sasori.

"Tak usah kak, aku naik taksi saja" ucap sakura.

"Kau berangkat dengan ayah" ucap kizashi tegas.

"Iya sayang berangkat dengan ayahmu ya.." ucap mebuki.

"Baik" ucap sakura patuh.

***

"Sakura ayah minta maaf karena telah menyakitimu, sehingga kau pergi meninggalkan rumah" ucap kizashi saat sakura dan kizashi berada di mobil.

"Tak apa ayah, itu bagian dari jalan hidupku" ucap sakura tulus.

Kizashi terharu dan meneteskan air mata "terima kasih nak, kau sudah dewasa" ucap kizashi sambil mengelus lembut surai indah anaknya.

"Kita sudah sampai tuan" ucap yamato supir pribadi keluarga haruno saat mobil telah berhenti tepat di lobi rumah sakit.

"Baiklah ayah aku turun ya.., selamat bekerja" ucap sakura kemudian turun dari mobil.

Mobil pun berjalan meninggalkan lobi rumah sakit "kenapa dia tak bekerja di rumah sakit haruno group saja" ucap kizashi.

Next...

Are you sure? (SasuSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang