"Sakura,"
Karena merasa dipanggil oleh seseorang Sakura pun menengok kebelakang.
"Oh ya ampun pig ...." Sakura berseru histeris saat melihat sahabat terbaiknya yang sudah lama tidak berjumpa.
"Aku merindukanmu jidat," Wanita dengan sebutan pig itupun menghambur memeluk Sakura.
Pelukan rindu sahabat yang sudah cukup lama tak berjumpa.
"Aku juga ... tapi lepas pig ini sesak," Sakura membalas pelukan sahabat pirangnya itu tapi karena terlalu erat sahabat pirangnya itu memeluk, dia pun berusaha melepaskannya.
"Oia, sorry jidat." sahabat pirangnya pun melepaskan pelukannya sambil tersenyum senang.
"Sudah lama ya, kamu kemana saja?" tanya Ino dengan wajah sedih.
"Aku kan kuliah kedokteran di luar negeri pig," jawab Sakura sambil mengajak Ino duduk di salah satu bangku di bangsal rumah sakit.
"Aku tahu kau lari dari ayahmu kan? Kenapa tidak bercerita? Aku pasti membantumu." ucap Ino yang bertambah sedih ketika mengingat bagaimana sahabatnya ini pergi secara tiba-tiba.
"Aku baik-baik saja pig," ucap Sakura.
"Iya aku tahu itu, aku pernah ke rumah mu dan Bibi Mebuki juga mengatakan kau berkuliah di luar negeri, tapi ini terlalu lama." ucap Ino memeluk gemas sahabatnya kemudian menghapus genangan air mata yang mulai penuh dan akan turun membasahi pipinya.
"Iya pig, aku langsung mengambil spesialisasi disana," jawab Sakura.
"Hmm begitu, jadi kamu dokter disini?" tanya Ino dengan penasaran.
"Iya, ini bulan keduaku tugas dirumah sakit ini." jawab Sakura.
"Kenapa tidak di rumah sakit keluargamu saja? Dan kenapa kau tidak langsung datang menemui ku?" tanya Ino bertubi-tubi.
"Ah itu, aku malas saja jika ayah terus mengaturku dan ya maaf aku masih beradaptasi dengan lingkungan yang telah lama aku tinggalkan." jawab Sakura malas.
"Hmm, baiklah aku maafkan kau jidat." ucap Ino.
"Oia bagaimana denganmu? Sedang apa kau disini? Apa kau sakit?" tanya Sakura bertubi-tubi sambil memeriksa wajah sahabatnya itu.
"Tenang Sakura, aku baik selama ini aku hanya melanjutkan bisnis keluarga yaitu Yamanaka Florist, dan membuka workshop desain di dekat museum seni setelah lulus sekolah seni & desain. Dan aku disini untuk melakukan full medical check up pra nikah." jawab Ino panjang lebar.
"Ohhh ... hah nikah??? Dengan siapa? Kapan? Ya ampun pig ...." ucap Sakura antusias.
"Kau sih ...." jawab Ino tapi sayang sekali terpotong oleh seorang suster yang datang menghampiri.
"Dokter Sakura," ucap seorang suster yang menghampiri Sakura.
"Iya Miko, ada apa?" tanya Sakura.
"Pasien VIP anda telah menunggu di ruangan," ucap suster Miko.
"Ah itu, baiklah aku segera kesana," ucap Sakura, lalu suster Miko pun permisi.
"Baiklah pig next time kita ketemuan ya, ini kartu namaku, hubungi aku ke nomer itu, kita hangout seperti dulu, oke?" ucap Sakura panjang lebar dengan buru-buru.
"Oke, mana sini, baiklah dokter Sakura spesialis jantung, aku akan menghubungimu, sudah sana pasienmu sudah menunggu." ucap Ino sambil berdiri mengambil kartu nama Sakura lalu mendorong sahabat nya itu untuk pergi.
"Bye pig," ucap Sakura sambil berlalu.
Keduanya tersenyum bahagia dan melanjutkan aktivitasnya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are you sure? (SasuSaku)
Romance"Tolong ya tuan jangan terlalu angkuh" "Dia calon istriku" This only fanfic Naruto always belong to Masashi Kishimoto Rated NC-18 (No Children -18) Cover photo from from pixiv Photo media randomly taken from Instagram mostly fanmade Written since 6...