VJOY : I DON'T NEED YOU [M]

[27] sungjoy

"Mau kemana?" Tanya Taehyung yang pagi ini melihat Sooyoung sudah rapih.

"Keluar sebentar, Sooyoung udah bikin sarapan tadi."

"Keluar dengan siapa?"

"Teman..."

"Laki-laki?"

"Em bukan..."

"Yaudah sana."

"Jangan lupa dimakan sarapannya..."

Taehyung mengangguk.

✨ ✨ ✨

"Gua duluan bro, gamau bareng?"

"Gua kan bawa mobil juga, gimana barengnya?"

"Ya nyetir nya barengan. Mobil lu di sebelah gua."

Sungjae tertawa mendengar tuturan temannya yang padahal baginya itu tidak lucu.

"Tetep ga berubah lu, hun. Masih aja garing. Udah sana balik, temenin istri lu jalan-jalan. Gua masih ada janji."

"Yoi. Gantengnya juga gak berubah kan? Janji sama cewe?"

Sungjae menaikkan alisnya.

"Mantap, gas terus. Pepet Ampe ke pelaminan. Bosen gua liat lu jomblo."

"Doain dah."

"Selalu, bro. Gua duluan."

Setelah Sehun pergi meninggalkan cafe, Sungjae memanggil pelayan untuk membersihkan meja yang ditempatinya.

Beberapa menit lagi mungkin Sooyoung datang.

Benar saja, melihat senyuman sooyoung yang baru pertama kali membuka pintu cafe dan matanya langsung tertuju padanya membuat hati Sungjae merasa luluh.

Ternyata tidak ada yang berubah dari gadis itu.

"Maaf lama oppa..."

Sungjae tersenyum, "gak masalah, joyie. Duduk ayo."

Sooyoung mengangguk dan mengikuti perintah Sungjae.

"Kamu gemukkan sekarang ya."

Sooyoung hanya mampu tersenyum kikuk.

"Oh iya, oppa udah pesen minuman kesukaan kamu. Jadi sekarang, oppa mau denger kenapa kamu bisa ada di Seoul?"

Sooyoung menghela nafasnya. Mungkin ini waktu yang tepat untuknya berbagi mengenai perjalanan hidupnya.

Ia hanya butuh teman sharing. Terlebih Sungjae adalah teman kecilnya dulu, ia yakin Sungjae pasti mudah memahami keadaannya.

Selama beberapa jam Sooyoung bercerita dengan nada yang sendu. Disaat bersamaan Sungjae sibuk meredam amarahnya.

Tidak menyangka, chaeyoung sudah bergerak sejauh ini.

Bahkan ia geram ketika mengetahui sooyoung hamil.

Dulu ia memang tahu kalau Joy  di jodohkan dengan laki-laki kota, Taehyung namanya.

Joy dulu selalu bercerita saat ia pulang beberapa minggu sekali dari asrama. Saat itu ia iri karena tidak bisa mendekati Joynya. Tapi ia yakin perasaannya akan terbalaskan nanti.

Tapi saat ini, kondisinya ia sudah menikah bahkan sudah dalam hamil 2 bulan.

Sungjae menghela nafas dan menabrakkan punggungnya pada sofa.

Kenapa Joynya bisa disiksa sejauh ini.

Gadis lugu itu harus hidup dalam kecaman adiknya sendiri.