VJOY : I DON'T NEED YOU [M]

[28] Rencana

"Hun!"

"Oi Sungjae! Tumben pagi gini dateng ke kantor gue, ada apa?"

"Sibuk?"

"Nggak, nanti siang doang ada rapat. Kenapa?"

"Gue mau ngobrol penting."

"Soal?"

"Rose."

Sehun menelan ludahnya. Ia sudah merasa was was mendengar segala hal tentang mantan gebetannya itu. Tapi Sungjae seperti akan mengabari hal penting. Ia harus berusaha ambil sikap yang benar.

"Kenapa tiba-tiba?"

"Rose mantan gebetan lu waktu di asrama, ingat?"

Sehun mengangguk.

"Dia di Seoul."

"Gue tau, sung. Dia dateng ke acara pernikahan gue bareng suaminya."

"Taehyung."

"Iya, Lo tau?"

"Lo inget cewe yang selalu gue ceritain anak panti asuhan?"

Sehun mengangguk, "eh bentar. Cewe yang Lo ceritain katanya di jodohin sama anak kota?"

Sungjae mengangguk.

"Taehyung?"

Sungjae mengangguk, "Dia Joy. Park Soo young. Dia kakak Rose, Park Chaeyoung."

"What the— Jadi... Tunggu, rose pakai identitas Joy?"

Sungjae mengangguk, "itu bukan yang terparah bro. Joy sekarang jadi istri simpanan Taehyung karena chaeyoung gak bisa hamil."

Kaget bukan kepalang. Sooyoung. Sekretaris nya. Ia hamil karena....

"Gue mau minta tolong, gue mau ajak Joy kabur. Gue ga tega liat dia di permainkan sama adiknya."

Sehun menelan ludahnya, "bro. Sorry. Bukannya ga mau bantu. Tapi chaeyoung terlalu nekat. Gue gamau kita semua celaka."

"Astaga. Gue cuma mau minta tolong, Lo punya kenalan orang di Jerman. Tolong lah sediain satu unit buat kita singgahi. Itu aja."

"Sung. Sorry. Tetep aja nanti ada gue disana campur tangan. Gue pernah sengaja mau ungkap siapa chaeyoung sebenarnya di acara pernikahan gue waktu itu. Tapi dia ngancem buat celakain Irene."

Sungjae terdiam.

"Gue gamau Irene jadi korban. Dan kalau Lo nekat. Lo pasti celaka. Karena gamungkin chaeyoung celakain kakaknya yang lagi hamil."

"Yaudah kalau gitu. Gue yang usaha sendiri."

"Bro please. Jangan nekat. Lo tau gimana chaeyoung kan?" Cegah Sehun.

"Lo tau gimana cinta gue ke Joy, kan?" Tegas Sungjae dan lalu berlalu pergi dari ruangan Sehun.

"Jerman? Kenapa harus di Jerman, oppa?" Tanya Sooyoung yang tengah membuat susu di dapur sembari berbicara dengan Sungjae lewat HP dari Sungjae.

"Oppa pernah kesana. Dan rasanya itu cocok untuk kita semua nanti."

"Eum oke, Joyie ikut oppa aja. Oppa jaga diri ya. Maaf joyie gabisa bantu banyak.

"Gak apa joyie. Kamu diam di apartemen aja. Tunggu oppa kabarin tanggal kita berangkat ke Jerman bareng-bareng."

"Nde oppa."

"Oppa? Jerman? Oh. Sungjae? Pft. Mau kabur rupanya kalian."

Brak.

"Eh?" Sooyoung lantas berjalan menuju pintu masuk apartemennya.