[31] Perpisahan

2.1K 243 26
                                    


"Dimana ruangannya?"

"Sebelah sini pak," ucap seorang suster.

"Oh baik terima kasih sudah mengantar, sus."

Sang perawat hanya tersenyum ramah dan kembali ke ruangannya.

"Sooyoung..."

Sooyoung yang tengah memberi asi bayinya, hampir merasakan keringat dingin.

Ia fikir itu Taehyung atau chaeyoung.

Tapi ini masih pagi.

Dan mereka tidak akan pernah menyebut namanya.

"I-iya masuk..."








"Irene eonni??? Sehun oppaa???"

Mereka tersenyum lebar melihat Sooyoung.

"E-eh bentar," gugup Sooyoung sembari mengambil kain kecil dan menutupi area dadanya.

"Haha santai Soo, Sehun gabakal nakal matanya," lirik Irene pada Sehun.

"Gak dong, kan udah punya 2."

"Kok 2?!" Ucap Irene.

"Ih iya atuh, emang kamu punya itu nya satu doang?" Ucap Sehun sembari melirik Irene.

Sooyoung terkekeh sedangkan Irene hanya mengerutkan keningnya, terkadang Sehun menjadi annoying dengan sangat. Menyebalkan.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Irene.

"Baik eonni, dia juga baik," jawab Sooyoung sembari melirik pangeran kecilnya.

"Taehyung dan chaeyoung?"

"Eum, mereka kembali 9 malam nanti oppa..."

"Dan kau?"

"Mungkin aku harus segera kembali ke Jeju eonni..."

Irene menahan tangisnya, ia mengusap kepala Sooyoung dan tersenyum tipis.

"Kamu hebat Soo, sudah bertahan. Karma pasti ada, percaya itu."

Sooyoung mengangguk dan tersenyum kepada Irene.

"Ah ini... Sungjae..."

"Sungjae? Oppa tau dimana Sungjae oppa?"

"Ekhem, Sungjae pernah kasih alamat lengkap dimana kalian akan tinggal nanti..." Ucapnya sembari memberikan selembar kertas pada Sooyoung.

"Setelah ini, pergilah kesana bersama yg lain Soo. Eonni gak mau kamu diganggu, lagi."





Sooyoung menangis.

"Tapi bagaimana dengan keadaan Sungjae oppa?"

"Kita belum tau Soo, ntah dirumah sakit atau... Sudah dimakamkan."

Tangisnya semakin pecah.

Chaeyoung senekat ini.

"Eonni paham. Kita gak bisa sembarang nuntut chaeyoung. Biar Tuhan yang menghukum dia. Kamu harus lebih kuat lagi ya, Soo?"

Sooyoung mengangguk, tangisnya mereda setelah Irene memeluknya erat. Sedangkan tangannya sibuk mendekap sang anak lebih dekat.

Berharap semuanya akan menjadi baik-baik saja, bahkan lebih.

"Kita tidak bisa lama Soo, ingat alamat itu. Oppa yakin perpisahanmu dengan bayi itu tidak akan lama, terus berdoa. Semangat, Soo."

Sooyoung mengangguk, "terima kasih oppa, eonni..."

VJOY : I DON'T NEED YOU [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang