[36] I'm Sorry

2.6K 263 54
                                    

Diterpa dengan angin dingin di kota sore ini. Taehyung dan Sooyoung berjalan pelan menuju suatu cafe.

Sooyoung menguatkan hatinya, ia bukan seseorang yang kabur dari masalah, ia ingin tahu apa yang membuat Taehyung datang menemuinya.

Sudah sangat jauh dari lokasi tempat makam sungjae, Taehyung masih belum buka suara.

Tiba-tiba saja ia berhenti melangkah, sampai sooyoung tersadar dan melihat taehyung yang dibelakangnya.



Taehyung, menangis?

Ntah sooyoung harus melakukan apa. Apa ini salah satu rencana adiknya, lagi?

"Gimik? untuk apa?" tanya sooyoung.



Taehyung menggeleng pelan.

"Mungkin beribu kata maaf tidak cukup untukmu, joy."

Sooyoung terkejut bukan main. Rencana apalagi ini?



"Kau berfikir ini gimik?" Taehyung menatap Sooyoung yang kebingungan. Ia kembali menggelengkan kepalanya. "Chaeyoung tidak terlibat disini."

"Untuk apa?" ucap Sooyoung.

"Semua."

"Maksudku, kehadiranmu."

"Menebus, semua kesalahanku."



Sooyoung menggelengkan kepalanya, ia masih tidak yakin.

"Maaf, mungkin lain kali saja kita bertemu," ucap sooyoung tergesa-gesa berusaha menjauh dari Taehyung.



Sigap, taehyung menggenggam tangan sooyoung.

Sooyoung menepis tangan itu dengan kasar. Ingatannya tentang tangan taehyung jauh lebih buruk dari genggaman hangatnya tadi, ia trauma.

Sooyoung mengelus tangannya ketakutan dan menatap taehyung. Tanpa berkata apapun, sooyoung berlari menjauh.



Bukan saatnya taehyung mengejar, ia berfikir bagaimana cara agar sooyoung sedikit mau menerimanya. Sekedar meluruskan masalah ini, itu saja.

Ia menghela nafas panjang di pinggir jalan kota.



Tergesa sooyoung masuk rumah dan lari ke kamar mandi.

Melihat itu bibi kyung langsung bergerak, ia memberikan kode agar anak panti kembali pada aktivitasnya. Biar bibi kyung yang mengurus sooyoung.

Tidak henti sooyoung membasuh tangannya dengan sabun di wastafel.

putus asa hingga tangisnya tumpah begitu saja.

bibi kyung sampai ragu bagaimana harus memulai bertanya ada apa dengannya. Lantas bibi kyung memeluk sooyoung, berusaha memberinya kekuatan.

Mimpi buruk itu terulang, sooyoung bersyukur saat ini ia tidak sendiri, ada bibi kyung.

Bibi kyung hanya mengusap punggung sooyoung dan memeluknya erat, berusaha memberikan kekuatan.

"Pertama dia menyebutku malgeumi, lalu joy dan dia memegang tanganku, bi..."

Bibi kyung menantikan sooyoung menyebut nama seseorang yang ia maksud.

"Taehyung."

Terkejut bukan main. Taehyung? apalagi ini? Skenario lagi?

"Aku tau apa yang bibi fikirkan."

"Kenapa bisa dia kesini?"

Sooyoung berfikir sejenak.

"Sehun oppa?"

VJOY : I DON'T NEED YOU [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang