[29] kehancuran

1.6K 207 37
                                    

Sudah seminggu lebih Sooyoung dilanda kehancuran.

Ia tidak tau bagaimana jika bibi Kyung tau atau mungkin bibi Kyung sudah tau?

Ia juga tidak tau, bagaimana keadaan Sungjae saat ini.

Tidak mungkin Sungjae meninggal, kan?

Dan lagi, saat ia mengingat opini dari dirinya. Ia mengeluarkan tangis tiada henti.

"Maafin eomma... Kamu pasti ikut sedih..." Monolognya sembari memegang perutnya.

Bahkan sudah berminggu-minggu Sooyoung hanya bisa terduduk diatas kasur.

Hanya minum susu demi kandungannya.

Ia tidak memikirkan dirinya.

Padahal keadaan dirinya juga penting untuk sang janin.

Saat lagi dikepalainya terbayang wajah Sungjae di foto itu, membuat Sooyoung semakin menjerit kencang.

Chaeyoung benar-benar nekat.

"Yatuhannnnn aaaaaaaaa hiks..." Teriaknya berusaha melepas ingatan buruk di pagi itu.

Chaeyoung sudah kelewat batas.

Hanya demi kebahagian yang ia cari semata.

Sooyoung tidak bisa terus begini, setidaknya ia harus memiliki semangat.

Ia harus bangkit. Agar janin yang ia kandung tetap dalam keadaan baik.

Agar ia bisa terlepas segera dari adiknya sendiri.

"Gak cape nangis terus?"

Tanya chaeyoung yang berdiri di pintu kamar Sooyoung.

Ini de Javu sama seperti wajah chaeyoung saat sehari sebelum Sungjae kecelakaan.

Dan lagi, air mata Sooyoung lewat begitu saja.

"Aku gak mau liat kakak nangis. Jadi aku mau buru-buru pergi. Tapi sebelumnya," ucap chaeyoung yang terpotong sembari ia berjalan masuk meletakkan map dengan pulpen diatas nakasnya.

Dengan sombong ia menaikkan dagunya dan mengarahkan mata kejamnya pada map itu.

Meminta Sooyoung segera melihatnya.

Sooyoung melihat dan membaca itu dengan teliti. Terukir senyum pasrah di bibir Sooyoung.

Ini baru awal dari neraka sesungguhnya.

Awal dari kehancuran Sooyoung yang sesungguhnya.

Di usia kandungan janin yang ke 3 bulan, mendapat 2 kejutan sekaligus.

Sungjae.

Dan surat hak asuh.

"Mau berapa lama dibaca nya?"

Sooyoung terdiam.

"Gak usah dan jangan pernah ngerencanain kalau kakak bakal kabur ya. Setelah itu di tanda tangani. Janin kakak resmi milik aku sampai ia lahir dan resmi menjadi anakku. Dan juga, pin apartemen akan aku ubah. Hanya aku dan Taehyung yang tau. Paham?"

Sooyoung mengangguk pasrah.

Dengan berat hati ia membubuhkan tanda tangan nya di atas kertas kehancuran itu.

"Nah gitu dong. Pinter yah kakakku. Selamat bersenang-senang di apartemen selama 7 bulan," sindir chaeyoung dengan senyum liciknya.

Chaeyoung keluar begitu saja membawa map yang ia bawa.

Lagi-lagi, dengan lancang air matanya berlarian di pipi. Begitu lemahkah aku saat ini?

Ucapnya dalam hati.



VJOY : I DON'T NEED YOU [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang