[17] Baby Kim is comin'

1.8K 224 34
                                    

"Ini suapan terakhir, ayo habiskan."

Sooyoung menggeleng, "Sudah pak, buburnya terlalu banyak. Nanti kalau saya muntah, sayang sayang."

"Yaampun, lalu? ini saya makan?"

Sooyoung mengangguk.

Sehun dengan wajah sedikit kesal, menelan bubur itu.

Sooyoung terkekeh melihat wajah direkturnya yang berusaha menelan bubur tanpa rasa itu.

"Terakhir. saya. makan ini. waktu saya kena tifus usia 10 tahun."

"enak kan, pak?" ledek sooyoung.

"Tidak. saya berjanji tidak akan pernah mau sakit dan kembali ke rumah sakit yang akhirnya akan mendapat makanan yang menurut saya tidak ada rasanya."

Lagi-lagi sooyoung terkekeh.

"Bahagia ya melihat direktur mu ini kesusahan?"

"eh- tidak pak, bukan gitu."

"Ah sudah, ini sudah pukul 9 malam. kau ingat nomor ponsel temanmu? agar ku telfon dan menemanimu disini."

Sooyoung menggeleng. "Saya mau pulang saja pak."

"Yakin?"

Sooyoung mengangguk.

"Baiklah, tunggu sebentar, saya akan menemui dokter. Mana tau ada vitamin atau susu kehamilan yang harus kau konsumsi nantinya."

Sooyoung mengangguk lagi, dan melihat direkturnya itu berjalan keluar kamar rawat inapnya.


Sooyoung menghela nafas, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Menunggu 9 bulan?

Tidak mungkin kalau hanya menunggu, tapi tidak mungkin juga jika aku pergi keluar rumah dengan perut yang semakin membesar. mereka terutama orang kantor terlebih pak direktur tahu kalau aku belum menikah.

Dan mungkin akan terkejut jika aku istri kedua Kim Taehyung.




"Sooyoung-ah."

"Nde, pak?"

"jangan melamun."

Saat ini sehun dan sooyoung berada di mobil menuju apartemen sooyoung. Sejak sehun kembali memanggilkan dokter, sooyoung yang awalnya terhibur karenanya kembali termenung. Sehun benar benar tidak tahu apa yang terjadi, tidak mungkin sooyoung adalah gadis nakal yang... ah sudahlah.

Apa sooyoung diperkosa lelaki tidak bertanggung jawab di jeju?

Atau apakah sooyoung dipaksa menikah dengan orang yang tidak ia cintai di jeju dan terlanjur membuatnya hamil?

Memikirkan sebab sebabnya saja sudah membuat sehun pusing, terlebih memikirkan akibatnya. Bagaimana kehidupan sooyoung nanti? Siapa yang akan bertanggung jawab? 



"Nah sudah sampai, ayok turun," ucap sehun.

"ah iya, baik pak."

"Bisa melepas seatbeltnya?"

"Bisa pak, saya coba sebentar," sooyoung berusaha melepas seatbelt itu tetapi sehun dengan senang hati langsung memegang tangan sooyoung yang sibuk melepas seatbelt dan membukakan seatbelt sooyoung.

"Ini mudah, ayo keluar. Sudah malam kau harus segera beristirahat."

Sooyoung tersenyum kikuk, ini kedua kalinya dia tidak bisa melepas seatbelt.

VJOY : I DON'T NEED YOU [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang