[38] Akhir

696 109 1
                                    

Sudah hampir 1 tahun setelah Taehyung memutuskan untuk kembali dari Jerman dan menyepakati bersama sehun serta yeri bahwa semuanya harus tetap dirahasiakan dan tidak lagi untuk mengganggu sooyoung dengan keluarga kecilnya disana. Selain tidak ingin chaeyoung akan mengancam atau bertindak lebih pada sooyoung nantinya, Taehyung tidak ingin membuat sooyoung semakin trauma dengannya.

Tidak semudah itu menghilangkan trauma pada seseorang.

Dan hari ini, tepat ulang tahun Kim Jae Young. Putra kecil Taehyung dan Chaeyoung kian bertambah usianya. Semua disibukkan dengan persiapan acara kecil-kecilan guna membuat jaeyoung bangga sekaligus berkumpul bersama keluarga dan kerabat Taehyung.

Hampir semua orang dirumah mengerjakan tugasnya dengan suka cita. Berbeda dengan Taehyung dan Yerim. Sudah hampir setahun mereka seperti manusia tidak bernyawa. Hidup dengan penuh kebohongan bukan hal yang mudah.

Bahkan hidup berdampingan bersama seseorang yang masih bersikap seolah tidak terjadi apapun cukup membuat Taehyung dan Yerim merasa hidup ditengah sampah. Menjijikkan.

Ingin rasanya yerim membocorkan semuanya. Tapi tanpa ada kemauan dari sooyoung, tidak mungkin akan berhasil bukan? Justru chaeyoung yang akan semakin kalap dengan sifat iblisnya itu.



Tidak jauh berbeda dengan Sehun dan Irene, mereka berdua yang saat ini tengah dikaruniai oleh janin yang masih berusia 5 minggu tidak jarang merasakan bagaimana pahitnya sooyoung harus hidup dengan janin diperutnya tanpa kasih sayang dan dukungan dari orang terdekatnya.

Didalam sedan hitam yang tengah menuju rumah Kim Taehyung, Irene kembali terisak setelah seminggu lalu ia terisak dengan alasan yang sama.

Sehun yang tengah menyetir, sekilas melirik pada wajah pucat istrinya yang kembali menitikkan air mata. Lantas ia memberhentikan mobilnya di sisi jalan dan menatap sang istri sembari menggenggam tangannya.

"Sayang..." Lirih Sehun.

"Aku tidak bisa mengontrolnya..." Isak Irene.

Segera Sehun merengkuh tubuh istrinya dan memeluknya erat. Berusaha menyalurkan kehangatan untuk istrinya.

"Mungkin sooyoung selalu merasa seperti ini... Seharusnya ia juga mendapatkan pelukan hangat seperti ini, Hun..."

Sehun memejamkan matanya sekilas sembari mengusap pucuk kepala sang istri. Ia tidak ingin turut kalut dalam kesedihan sang istri.

"Hampir setahun, lebih? Sooyoung tidak balas pesanku. Apa keputusanku salah?"

Sehun melepas pelukannya dan menangkup wajah Irene. Ia menggelengkan kepalanya perlahan dan tersenyum.

Irene kembali terisak.



Ya, tidak terlalu lama saat Sehun mengabari bahwa Taehyung memutuskan untuk berhenti berusaha. Irene yang masih memiliki komunikasi dengan Sooyoung berusaha untuk berbicara dengannya melalui ponsel.

Irene mendengarkan dengan baik semua cerita sooyoung sampai isi hati sooyoung. Itu alasan irene seringkali merasa sangat sedih terlebih di mood seorang ibu hamil yang mudah terombang-ambing. Ditambah, setelah irene dengan matang memikirkan untuk memberi saran pada sooyoung, gadis yang ia anggap sebagai adik itu tidak lagi pernah membalas pesan dan mengangkat telepon darinya.

Tidak mungkin jika sooyoung marah, atau mungkin saja sooyoung marah? Karena irene memberikan saran agar sooyoung perjuangkan isi hatinya. Mungkin berat. Terlebih trauma yang sooyoung punya terhadap taehyung.

VJOY : I DON'T NEED YOU [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang