2

9.5K 367 24
                                    

Adara melangkahkan kakinya menuju kelasnya, setelah ia mengobrol dengan arsen di taman. Ia masih memikirkan mengapa arsen berbicara seperti tadi.

Flashback
"kamu harus tampil cantik ke sekolah"

"kenapa?"

"supaya kamu bebas dari bullyan para centil." membuat dara nganga seketika
"akan ku coba, arsen"

Mereka bertatap saling senyum. Tapi entah kenapa perasaan dara berbeda ketika bersama arsen. Tatapannya dan senyumannya membuat Dara bingung dan berpikir arsen ada maksud lain. Pikiran itu kali ini dibuang jauh jauh oleh Dara, karena berpikiran negatif pada seseorang itu tidak baik.

Flashback slesai.

'bagaimana supaya aku terlihat cantik?' batinnya

Entah bagaimana ia harus terlihat cantik. Ia sekarang membuka handphone miliknya dan mencari di google 'tips untuk cantik' betapa polosnya dara. Tanpa ia sadari ternyata aghata dan kawan kawannya tertawa melihat Dara mencari tips cantik di google.

Dara sadar ternyata agatha menertawakannya dari tadi. Ia langsung menutup ponselnya. Tapi terlambat Elvina sudah mengambil ponsel miliknya dan mereka langsung mengejek Dara yang hanya diam saja.

"eh lo mau cantik ya? kasian banget" tertawa aghata begitu keras

"miris nih bocah, muka lo itu pas pasan jadi,hmm" lanjut Elvina membuat yang ada di dalam kelas ikut tertawa

"liat nihh, dia buka hp ke google cuma buat nyari ini dong" ucap Agatha sambil menunjukan kepada teman temannya

"cukup!" pekik Dara tak tahan menahan emosinya

"wih mulai brani dia" sahut Angel

Dara menarik ponselnya dari tangan Elvina. Karena Dara menarik ponselnya begitu emosi, tangan Elvina tercakar oleh kuku Dara yang panjang belum ia potong.

Elvina menatapnya sinis dan di lanjut dengan Agatha yang mendorong Dara sampai tersungkur ke lantai.

"ish, sejak kapan lo brani hah?" ucap Agatha mengeras

"udah eh cukup" ucap salah satu murid membela yaitu Vania

"sialan ni bocah sampe tangan Elvina berdarah anjir" sahut Angel membela Elvina dan Agatha

"ya lo bertiga yang salah anjing" Vania tak sabar menahan emosinya, mungkin ia merasa kasihan melihat teman sekelasnya (Dara) yang setiap hari selalu dibully oleh Agatha dan kawan kawannya.

Vania membangunkan Dara yang masih tersungkur di lantai. Dan bertanya pada Dara yang selalu saja diam setelah diperlakukan begitu pada Agatha.

Dara bingung kenapa salah satu teman sekelasnya ini masih mau membelanya. Bukankah setiap hari mereka hanya menertawakan Dara. Apa ada maksud lain? itu saja yang hanya terlintas di pikiran Dara.

"hm, lo gapapa?" Dara hanya mengangguk

"tenang gue ikhlas kok nolongin lo, gada maksud lain" ucap Vania membuat Dara tersenyum tipis.

"astaga lo itu manis ra, baru kali ini gue liat lo senyum. sumpah demi apapun kalo lo dibully sama mereka lo cuma datar doang."

Tak sepatah katapun Dara ucapkan. Hanya diam dan duduk melihat ponselnya.

"ish kok lo diem aja si?"

"lalu?"

"lo mau cantik? besok berangkat bareng gue sekalian gue ajarin, mau ga?" seketika membuat mata Dara melebar

My Boyfriend Is Psychopath {HIATUS?}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang