14

3.1K 146 9
                                    

Hallo semuaa!
Maaf aku ngilang, ga up"~
Karna ada urusan hehe, d mklumin yak:')😚🙏

•HAPPY READING!
SEMOGA SUKAK!

Pagi yang cerah. Dara mengantar bundanya menuju bandara. Ia hanya dibekali uang oleh bundanya. Sebenarnya Dara tak sanggup sendirian di Indonesia. Ia masih lumayan takut dengan Arsen.

Padahal sekarang sekarang Arsen sudah jarang menunjukkan sisi kasarnya. Ia lebih sering memunculkan sisi lembut pada Dara. Hanya saja Dara masih sedikit ragu dan trauma.

"Hati-hati ya kamu disini Dara, jaga diri kamu." ujar bundanya menasihati Dara.

"Iya, bunda juga. Semoga selamat sampai tujuan," ujar Dara. "Dah," lanjut Dara seraya melambaikan tangannya. Sebelum pergi, bundanya sempat mencium keningnya.

Lain halnya dengan Dara yang kini tengah mengantar bundanya. Arsen sekarang sedang berada di runah lamanya. Ia, Gevan, dan ayahnya sedang berkumpul.

Gevan selalu berhati hati dengan Kris, ayahnya. Hatinya masih menyimpan perasaan dendam pada keluarga Dara. Sedangkan musuhnya sekarang sudah tiada, tapi tujuannya adalah membasmi keluarga Frendy. Dara dan bundanya harus mati, kata Kris.

Bahkan mereka tak salah apa-apa. Tapi Kris ayah Arsen tetap saja kekeh akan membunuh mereka.

***
"Arsen, apa kau sudah menjalankan misi kita?" tanya Kris yang masih terduduk santai di depan meja makan pada Arsen.

Arsen yang mendengar pertanyaan itu, ia hanya melihat wajah ayahnya lalu terdiam tak menjawab. Beda dengan Gevan yang masih menampakkan senyumnya yang begitu manis, membuat Kris heran mengapa anaknya yang satu ini tiba-tiba tersenyum?

"Hey, kau tak lupakan misi kita kan?!" ucap Kris lagi.

"Buat apa misi itu?" bukan Arsen yang menjawab, tapi malah Gevan yang bersuara.

"Aku bicara pada adikmu,"

"Tapi aku hanya bertanya, mengapa tidak kau jawab?"

"Aku tidak melupakannya," kini adalah Arsen yang bicara. Setelah mengucapkan kata tadi, ia segera pergi ke kamar atas.

Arsen diam, berdiri sambil menyandar pada dinding kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsen diam, berdiri sambil menyandar pada dinding kamar. Arsen tak mengerti apa yang harus ia lakukan sekarang. Bila mengingat semua itu ia masih ingin dendam, tapi disatu sisi ia sudah menyimpan perasaan pada Dara.

Walaupun perasaannya muncul dengan cara berbeda tak sama seperti kisah cinta yang lain. Berawal dari dendam menjadi cinta atau perasaan.

Ceklek.

Pintu kamar Arsen terbuka. Ternyata itu Gevan yang masuk kamarnya. Arsen hanya melirik sinis.

"Apa sekarang kau bingung dengan semuanya?"

"Tidak usah sok mengurus hidupku,"

"Aku hanya bertanya pada kau, memangnya salah?"

"Kalau memang aku bingung mengapa?!" jawab Arsen ketus.

My Boyfriend Is Psychopath {HIATUS?}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang