18

2.7K 133 11
                                    

Hallo everyone!
Updateee...
.
.
Maaf aku ngilang lama:(
Btw mksi bangttt 1k vote nyaa, dan 26k nyaaa..😍🙏 Ya allah seneng😇
.
.
Ok langsung ke part aja ya~

***

Kris berdiri di depan jendela kamarnya, sambil menatap ke arah luar. Dirasanya sudah bosan berdiri sambil menatap ke arah luar, akhirnya ia pergi ke bawah untuk membuat secangkir kopi. Sebelum dirinya pergi ke dapur, ia malah berbelok ke arah kamar Gevan, anak pertamanya.

Ia tak mendapati Gevan di dalam sana. Ia beranjak keluar kamar Gevan, lalu pergi ke dapur. Sayangnya Gevan datang dari arah kamar Arsen. Kris segera memanggilnya.

"Gevan!"

Gevan menoleh ke arah Kris. Lalu kembali membuang muka ke arah lain. Kris yang melihatnya hanya tersenyum jahat.

"Kau ini kenapa? Aku begitu menakutkan bagi kau?" ucap Kris mendekat ke arah Gevan berdiri.
"Dimana adikmu?" lanjut Kris lagi.

Gevan tertawa sekilas. "Hah? Kau mencari anakmu? Wow, ada apa ini?" jawab Gevan.

"Hei, bila ayahmu yang seorang penjahat ini, ingin berubah menjadi orang baik lagi tak bisa ya?" tanya Kris.

"Kau benar benar ingin berubah?" jawab Gevan lagi lagi disertai galakan tawa. "Menurutku butuh waktu lama bagi orang sepertimu," lanjut Gevan lalu pergi.

Perginya Gevan membuat Kris tertawa dan kembali melanjutkan membuat kopinya. Setelah kopinya jadi, ia duduk di ruang tamu yang mewah itu. Pikiran Kris selalu muncul gadis yang bernama Adara. Gadis yang selama ini ia incar. Ia dan Arsen sudah membuat perjanjian bila mereka akan membunuhnya dan keluarganya. Atas dasar dendam.

Yang menyebabkan Arsen menjadi seorang psikopat adalah perilaku ibunya dan ayahnya. Sebagai anak bungsu, ia tak pernah mendapatkan kasih sayang lebih. Melainkan ia hanya mendapatkan cacian, hinaan, serta kekerasan.

Awalnya Arsen adalah orang yang lemah, dan tak pernah berpikir akan menjadi sejahat itu. Tapi entah mengapa sekarang dirinya menjadi kejam dan bengis. Ia sangat membenci ibunya. Ia menganggap bahwa dirinya tak pernah memiliki ibu.

Arsen, lihat saja. Jika kau tak bisa memastikan gadis itu mati di tangan mu, aku yang akan memastikan gadis itu mati di tanganku, karena mu. Batin Kris. Lalu ia tersenyum miring.

***
Dengan rambut pendeknya yang digerai menutup tengkuknya yang putih, Dara melamun sambil terduduk diam di kamar Arsen. Arsen yang baru saja memasuki kamarnya tersenyum menatap wajah Dara yang imut.

Arsen terus saja memerhatikan Dara secara diam diam, dan sedikit tersenyum tipis. Dara yang merasakan diperhatikan ia segera menoleh ke arah Arsen.

"Hei, sedang apa?"

"Memandangi mu yang manis dan imut," jawab Arsen. Ya tuhan, Dara baper lagi. Pipinya memerah lalu senyumnya terukir di wajahnya.

"Bagus begitu,"

"Maksudnya?,"

"Selalu tersenyum untukku,"

"Tidak, memangnya kamu siapa aku?" tantang Dara, dengan gaya berkecak pinggangnya.

"Kamu menantangku? Kalau begitu, kemarilah!" ucap Arsen semringah.

My Boyfriend Is Psychopath {HIATUS?}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang