3

7.8K 318 2
                                    

#holla gays
Aku mau update bagian ini
pendek aj ok:)
Smoga kalian suka!🌈

Dara pov.

Kini aku bersandar di sofa kamarku. Aku sungguh menyesal telah mengenal manusia psikopat seperti arsen.

Aku menjambak rambut pendekku, aku merasa frustasi. Sungguh aku tidak bisa apa apa, aku hanya menangis mengingat kejadian yang dilakukan arsen tadi.

Flasback

'waktu yang tepat' batin Arsen

Arsen melangkah menuju ruang tengah dimana Dara berada. Ternyata kebetulan Dara sedang nemegang pisau buah dan buah apel yang akan dia kupas.

"hi, kabar kamu gimana?"

"kamu?"

"sini aku bantu kupas" ucap arsen menarik pisau dan apel dari tangan Dara.

Arsen melempar apel dan langsung menarik Dara sambil menodongkan pisaunya ke tangan kecil Dara.

"mm-aksudmu aapa arsen?" ucap Dara terpekik

"aku akan membunuhmu." ucap arsen begitu santai

"kau gila!" pekik Dara dengan suara mengeras

"kau marah ya? aku hanya ingin melihat mu bahagia, dan terlepas dari penderitaan ini"

"caramu salah arsen"

"diam lah, ucapkan selamat tinggal pada dunia ini Dara, ucapanmu tidak akan membuatku berubah pikiran."

Pintu terbuka lebar ternyata bunda Dara datang. Arsen tidak jadi melakukan hal bodohnya melainkan tangan Dara yang sudah tergores pisau, dengan segera arsen mengobati tangan Dara. Ia mengancam Dara untuk tidak mengadu pada bundanya. Dara hanya menjatuhkan air matanya, dan membasahi pipi dia yang mulus.

Arsen pamit pulang. Tetapi sebelum arsen pergi pulang, ia sempat berbisik di telinga Dara. Bunda Dara pastinya tidak mendengar.

"kali ini kamu lolos" membuat Dara kesal dan ingin sekali menampar Arsen

Flashback slsai

Aku menangis sesenggukan. Jika aku tahu kalau dia seorang psikopat, aku tidak akan mau kenal dengan orang gila seperti dia. Ketika aku sedang menangis bunda datang. Bunda khawatir karena wajahku benar benar menunjukan ada masalah yang sedang aku alami.

Bunda duduk di sebelahku. Aku menindihkan kepala ku dibahu bunda. Sungguh aku tak kuat, rasanya ingin sekali aku bercerita tentang arsen. Setelah aku diam dan berpikir aku memutuskan untuk diam. Karena aku takut bunda yang menjadi sasaran. Aku tidak mau kehilangan orang yang aku sayang apalagi itu bunda.

"bun"

"arsen temen sekelas kamu?"

"mmm-mm bukan"

"kok gugup, pacar kamu ya?"

"ah ngakk!" aku terpekik karena ucapan bunda tadi, sungguh aku tidak menyangka jika bunda akan bicara itu.

My Boyfriend Is Psychopath {HIATUS?}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang