15

3.3K 159 37
                                    

Hallo,,,

Selamat membaca semuanya:')

***

Malam ini adalah bukan malam pertama Arsen menginap di rumah Dara. Kondisi Dara sekarang masih lemas akibat shock berat karena kejadian tadi siang.

Arsen di rumah Dara, mengurus semuanya. Ia tampak sangat berbeda di mata Dara. Arsen yang dulu sepertinya mulai menghilang. Dara sangat berharap jika suatu saat nanti Arsen menjadi seorang yang normal lagi. Normal, tidak mengalami gangguan jiwa.

Mungkin saja karena cinta bisa merubah seorang psikopat sadis seperti Arsen bisa berubah, menjadi sosok seperti laki-laki yang laiinya.

"Dara, apa kamu mau makan?"

"Tidak, terimakasih"

"Boleh aku duduk di samping tempat tidurmu?" tanya Arsen.

"Bukankah sekarang kamu duduk di sampingku?," jawab Dara disertai galakan tawa kecil.

"Bukan begitu, maksudku aku mau duduk disana," ujar Arsen menunjuk di kasur sebelah Dara duduk sekarang. Eits, belum saja Dara menjawab pertanyaan tadi, Arsen langsung naik begitu saja. Itu membuat Dara kaget.

"Aku belum mengizinkanmu Arsen," ujar Dara sedikit kesal karena Arsen.

"Hanya dud-"

Drrttt.. Drrrttt.. Drrrttt..

Arsen belum sempat melanjutkan ucapannya handphone nya yang berada di saku celananya bergetar karena panggilan masuk. Setelah Arsen melihat itu panggilan dari nomor ayahnya Arsen segera mengangkatnya, dan sedikit menjauh dari tempat Dara.

Kris menelpon Arsen, ia beralasan jika Gevan kecelakaan mobil. Akal Kris memang licik. Ia membohongi Arsen supaya anaknya segera pulang.

Bisakah kau pulang sekarang?

"Ada apa?"

Kakakmu kecelakaan setelah pulang dari rumah sakit.

"Kau yakin dengan ucapanmu ayah, hah?"

Kau ini. Tidak perlu banyak bicara. Kakakmu kritis kau masih saja bertanya.

"Baiklah, kirim lewat pesan alamatnya rumah sakitnya."

Di rumah. Kakakmu sudah mulai di rawat di rumah.

Tuthh..

Arsen tidak bodoh. Ia terus berpikir apakah ucapan ayahnya ini benar?

Arsen benar benar tak yakin. Sejak kapan Gevan kecelakaan? Mengapa ia baru di beri tahu sekarang? Dan secepat itu Gevan di pindah alihkan dirawat di rumah?

Benar benar membingungkan.

"Adara, aku pamit pulang sebentar saja. Aku ada urusan, tidak papa kan?" ujar Arsen. "Kamu akan di jaga oleh orang suruhanku,jika kamu takut telpon aku saja," ujarnya lagi.

Dara mengangguk pelan. Sekarang Arsen akan pulang, tapi sebelum itu ia mencium tangan Dara sekilas.

"Kamu jadi kebiasaan mencium,"

"Biar saja, itu membuatku senang."

Arsen berjalan keluar kamar Dara. Tak lama Arsen pergi, ada dua orang yang datang. Yang satu perempuan, dan yang satu laki-laki. Si perempuan itu tidak terlihat begitu tua, usianya paling masih dua puluh lima tahun ke atas. Perempuan itu masuk ke kamar Dara, lalu memperkenalkan dirinya.

"Hallo, Dara. Kenalkan aku Rizya, orang suruhan Arsen. Kau tenang saja, aku tidak akan melukaimu," ujarnya. Dara percaya karena wajah Rizya tidak terlihat seperti orang jahat.

My Boyfriend Is Psychopath {HIATUS?}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang