4.Telat

299 37 12
                                    

Melewati jalanan ramai......
Menyusuri setiap tanah yang ku pijak..
Pepohonan sedang sibuk menghirup udara yang sangat segar pagi hari ini..

Burung-burung mungkin sedang menertawaiku...
Sungguh;
Aku terlalu jujur dengan dunia...

Sampai-sampai semua dipenjuru bumi Pertiwi ini tahu..
Jika aku sedang berjuang mendapatkan kebahagian..

Dunia yang terlalu kejam,
Atau aku yang tak tau malu?

~~~

Hari ini Zara berangkat sekolah tidak seperti biasanya. Ia lebih memilih untuk berjalan kaki.

Tin-tinnn

Suara mobil berbunyi dan kaca jendela mulai terbuka. Mobil itu berhenti ke sembarang tempat.

"Zaraaaaaaaaaa!! Lo kenapa jalan kaki sii.... Ngga sayang sama skincare Lo yang super mahal itu.. Mutihin muka tuh lama tau Za. Terus-terus kaki Lo entar pegel ga bisa jalan lagi gemana... Gila.. Nekat banget sih Lo. Terinspirasi dari mana si Lo pake acara Jalan kaki segala. Gila-gila-gila." protes Nayla.

Haha...mungkin Nayla berhak mendapatkan peringkat pertama nominasi orang terrempong se jagat raya.

"Udah ceramahnya?"

"Ih Zara... Gue bilang gini tu gue takut Lo kenapa-napa. Kalo Lo di culik terus di bunuh, Gue sendirian dong. Terus gue nyontek ulangan sama siapa. Terus-terus ka....

Sutttttttttttttttt

Tiba-tiba Zara menghentikan ceramah yang sama sekali tidak bermutu dari sahabatnya itu.

"Ngga usah lebay deh ih, kebanyakan liat film Korea sih, Lo jadi suka ngayal-ngayal ngga jelas gitu. Harus di rukyah nih anak. Terus gini ya nay,gue juga bukan anak konglomerat yang punya banyak uang dan ampe ngga bisa ke itung tuh uangnya. Jadi ngga mungkin ada yang berani nyulik gue, tenang aja. Masa cewe secantik ini, ada yang mau nyulik kan ngga lucu hahaha....." jelas Zara.

"Cihh PD banget sih Lo.... Cepetan naik mobil gue.... Ngga usah pake mikir."

"Nay, gue juga punya mobil ko, kalo gue mau.. Gue udah berangkat pake mobil gue."

"Terus alasan Lo apa?"

"Mau merasakan keindahan kota ini dari dekat."

"Ih serah Lo Za, udah lah cape juga kalo Lo tetep ngga mau naik mobil gue. Nih gue belum ngerjain pr juga, mana sinih buku Lo."

"Nih anak, kebiasaan pasti ada magsud terselubung yang udah beratus-ratus tahun menghuni otak ngga waras Lo itu. Dan ujung-ujungnya mau nyontek gue juga kan."

"Haha kaya ngga tau gue aja Lo."

"Iya udah,nih." Zara memberikan bukunya.

"Makasih ya Za, dadah hati-hati ya jangan sampe lecet tu muka kena polusi mobil gue." Nayla langsung bergegas menginjak gasnya dan meninggalkan Zara.

Zara hanya bisa menggeleng-nggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabatnya sendiri.

"Di pikir-pikir enak juga ya jalan kaki." ucap Zara.

~~~

"Eh-eh pak! Jangan tutup gerbangnya aku mau masuk nih, pak Watam ey." jerit Zara.

Pak Watam adalah satpam yang terkenal ganas di SMA Emputantular. Ia tega melihat anak-anak terlambat dan tidak akan membukaan pintu gerbangnya.

Setelah jam menunjukan tepat pukul 07.00 WIB, ia segera menutup gerbang. Itulah prinsip yang sudah berakar dari otaknya. Walaupun lebih dari satu menit ia tidak akan membukaan pintu gerbangnya.

Seseorang lelaki menghampiri Zara dan menepuk pundaknya.

"Za, tumben Lo terlambat." ucap Roki.

"Iya Ki, sial! Gimana nih."

"Ngga usah cape-cape teriak kaya tadi, pak Watam tu tega, ngga mungkin mau bukain pintu gerbang." jelas Roki.

"Loh ko gitu si, tau dari mana Lo?"

"Gue kan dulu sering telat bareng sama Rendy, ups." Roki tertawa.

Roki adalah teman kelas sekaligus sahabat Rendy. Jadi mereka sering berangkat bersama.

"Pantesan Lo tau."

"Iya udah sini ikut gue." ajak Roki.

"Mau kemana?"

"Ikut aja."

Zara mengikuti arah jalan Roki.

"Nah berhenti disini. Terus, Lo naik tangga ini. Oia cuma gue sama Rendy yang tau tempat persembunyian ini. Jadi Lo harus tutup mulut."

"Iya tenang. Emm btw seriusan Lo Ki, ngga salah nih mau ngenaikin tembok ini?"

"Serius banget ampe Lo mau gue bawa ke KUA sekarang."

"Haha, becanda Lo ngga lucu."

"Kalo ngga lucu napa ketawa."

"Stop, gue naik sekarang!"

Setelah mereka berdua melewati tembok belakang sekolah dengan bantuan tangga, Zara dan Roki juga harus melewati koridor yang sukup jauh dari kelas mereka.

"Em.. Makasih Ki, untung ada Lo." ucap Zara.

"Iya tenang aja, karena Lo orang yang disukai Rendy, gue mau bantu Lo. Eh kan keceplosan." Roki refleks menutup mulutnya dengan tangan.

"Apa Ki, magsud Lo Rendy masih suka sama gue?" ucap Zara penasaran.

"Gue tau dikit sih, akhir-akhir ini dia tu sering ke vila kosong Deket sekolahan. Terus gue tanya kan,dia jawab, katanya sih di vila itu dia bisa ngobatin rindunya ke Lo." jelas Roki.

"Jadi Rendy sering curhat sama Lo, Ki?"

"Sekarang tuh Rendy tertutup banget. Kalo gue ngga nanya,dia ngga bakal cerita. Beda kaya dulu, kalo dulu dia selalu cerita sama gue walaupun tu cerita ngga penting."

"Jadi gitu... Makasih Ki infonya,gue seneng banget hari ini. Ternyata telat ke sekolah punya hikmah tersendiri yah, besok-besok telatin lagi ah....." gumam Zara.

"Dih, ya kali lah."

Tuhan tidak salah menciptakan rindu, sebab rindu bisa membuat kita sadar, bahwa seseorang sangatlah berarti.


Makin kepo ngga nih, dengan kelanjutan ceritanya, tambahkan ke daftar perpustakaan kalian iya. Dan jangan lupa di follow. Vote juga jika kalian suka.

Penulis amatir yang bermimpi menjadi penulis profesional..

Cintia yln

Zara[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang