17.Camping

94 16 0
                                    

Jika kamu memutuskan untuk mencintai, maka kamu juga harus siap untuk terluka.

-Zara Caylatalia Rambey-

Kevin segera mengabari Roki dan Reyna tentang informasi waktu, tempat camping, dan tempat berkumpul keberangkatan ke lokasi tujuan. Kevin tidak memberitahu Rendy, dikarenakan Rendy sudah mempunyai surat bertuliskan informasi seputar camping.

Kevin= Hai teman Kevin yang sedang berbahagia. Kali ini Kevin ingin memberitahu seputar informasi tentang camping. Nah kita berangkat besok sore ya, tepat pukul 16.00 wib. Berkumpul di rumahnya Kevin. Oia pesan Kevin jangan sampai lupa ngambil rapor kalian ya:).

Kevin mengirim pesan itu kepada Roki dan Reyna. Setelah beberapa detik pesan itu terkirim, mereka langsung membaca pesan itu.

"OKE"

Mereka kompak membalas dengan singkat.

~~~

Sore ini mereka sudah berkumpul di rumah Kevin. Ia memutuskan berangkat sore, karena paginya pengambilan nilai akhir semester.

Kevin membawa mobil sendiri, begitu pula dengan Rendy. Rendy tak ingin jika satu mobil dengan Kevin dan yang lainnya. Ia lebih nyaman hanya dengan Roki. Semuanya pun tak bisa mengelak keputusan Rendy, ya sudahlah ikuti saja keinginannya dari pada ia berubah pikiran.

Dua jam berlalu begitu cepat, mereka telah sampai di bukit Cemara. Vila yang dihiasi tumbuhan diatap rumahnya. Pegunungan yang menjulang tinggi terlihat jelas oleh mata mereka. Ini melebihi keindahan vila kosong yang sering Zara kunjungi. Keindahannya bahkan berpuluh-puluh kali lipat.

Mata Zara tak bisa berhenti melihat keindahan yang berada didepan matanya sekarang.

"Zara, gimana, bagus kan." Kevin menyenggol tangan Zara, membuatnya terkejut.

"Gue suka, apalagi vila itu," Zara menunjuk bangunan coklat. "Vila terindah yang pernah gue liat." ia mengembangkan senyuman.

"Gue juga suka kok Za, bagus banget." Kevin terkekeh. "Tapi kita ngga akan kesana."

"APA!!" semua orang pun terkejut.

"Gini ya, vila sebagus itu harganya sangat mahal untuk menginap." Kevin menjelaskan dengan sok dermawan.

"Terus kalo kalo kita ngga ke vila itu, kita menginap dimana?" ketus Reyna sambil melipat tangannya didepan dada.

"Tenda dong." ucap Kevin dengan lugunya.

Lagi-lagi mereka dibuat kesal oleh Kevin.

"Lo jangan becanda deh!" geram Nayla.

"Gue serius." Ia mengangkat tangannya membentuk huruf V.

Melihat Roki tak bergeming, Kevin segera memerintahnya. "Roki, ambilin tendanya di mobil gue ya.." perintahnya tak merasa bersalah.

Roki mendongo, "Iya deh iya." Ia menarik semakin kuat tas yang berada dipunggungnya dan segera mengambil tenda.

"Menurut gue, lebih baik camping di tenda dari pada di vila. Kalo di vila percuma, namanya bukan camping." mulut Rendy tiba-tiba terbuka. "Gue ikut ambil tenda dulu." Ia pergi meninggalkan Kevin, Reyna, Zara, dan Nayla.

Zara menelan ludah. "Rendy bisa gitu ya?"

"Gue juga heran." Nayla menatap kosong ke depan.

Kevin dan Reyna hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Rendy.

Zara[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang