Chapter 20

48 14 12
                                    

"Dia istrimu?" tanya Felly terperangah. Baik Rick ataupun Halina tidak ada yang merespon.

"Really?" ujarnya lagi. "Lalu kenapa kau tidak menghajar pria gila tadi? Kenapa kau hanya diam saja?"

Tatapan heran Felly segera berubah menjadi marah. "Rick??" Felly lantas menatap Halina tapi gadis itu hanya menunduk, menyembunyikan ekspresinya. Felly meraih smartphonenya lalu langsung bersuara begitu teleponnya dijawab pada dering pertama. "Saat ini aku sedang menuju rumah sakit St. Moritz bersama temanmu yang tidak mau bicara dan istrinya yang secara tidak sengaja kami temui di kantor polisi. Susul aku! Aku tidak mau berurusan dengan temanmu ini!"

Felly langsung memutus sambungan teleponnya tanpa memberi Jonan kesempatan bicara.

"I'm so sorry..." ucap Halina lirih.

"Haaah..." keluh Felly pasrah. "Apa kau putri Mr.Dixon?" Felly berusaha menatap Halina melalui kaca spion di tengah. "Kenapa kau tidak bilang bahwa namamu Dixon? Mr. Dixon cukup populer di Sydney sejak berita pernikahan putrinya dengan keluarga Smith yang berpengaruh diumumkan. Maksudku... kau tahu, jika kau bilang kau putrinya, maka pria gila tadi pasti akan menginap di penjara beberapa hari."

"Aku tidak ingin menyebutkan namaku."

"Kenapa?"

"Karena dia sedang jalan-jalan yang entah kapan pulang," kata Rick datar sambil menatap pemandangan diluar jendela mobil.

Felly nyaris menabrak taxi yang tiba-tiba berhenti didepannya karena terkejut mendengar perkataan Rick. "Maksudmu kabur?"

Halina semakin menunduk. Tidak satupun dari mereka yang bicara hingga mobil Felly terparkir di salah satu basement rumah sakit. Rick langsung membuka pintu dan melangkah keluar. "Jika kau mau kabur lakukan yang benar. Jangan sampai tertangkap. Aku tidak mau repot berurusan dengan keluargamu nantinya."

Felly jelas terkejut, tapi wanita itu memilih diam. Halina yang merasa serba salah sekali lagi mengucapkan maaf pada Felly setelah Rick tidak lagi terlihat. "Jika ada yang bertanya padamu, tolong katakan kau tidak mengenalku," ucap Halina. "Aku tidak ingin kau terkena dampak perbuatanku juga."

"Memangnya apa yang sudah kau lakukan?" tanya Felly. Tiba-tiba dia teringat vitamin yang Halina minum di sela-sela interogasi yang dia lakukan di kantor polisi tadi. Felly tahu itu vitamin penguat kandungan. "Apa di tempat tujuanmu ada seseorang yang akan kau temui?"

Halina menggeleng.

"Apa kau punya pekerjaan disana?" tanya Felly ragu-ragu, dalam pengamatannya Halina lebih mirip pelajar sekolah yang berencana bolos.

Lagi, Halina menggeleng.

"Apa yang akan dilakukan oleh gadis yang sedang hamil sepertimu ditempat yang tidak ada pekerjaan dan tanpa orang yang dikenal?"

Halina menatap Felly. Kali ini benar-benar menatapnya. "Bagaimana kau-"

"Tahu?" sanggah Felly. "I have my own way."

"Oh," kata Halina singkat. Dia juga tidak penasaran.

Felly mengamatinya lekat. Usia Halina jelas masih muda. Felly bahkan tidak yakin apakah Halina sudah berusia dua puluhan atau belum. Dia cantik, memukau, dan tampak lugu bahkan tanpa melakukan apapun. Jika cerita Jonan tentang keluarga Dixon itu benar, maka Felly yakin Mr. Dixon akan memaksanya untuk aborsi. Tapi lalu untuk apa memaksa Rick menikahi gadis itu? Apa artinya Mr.Dixon tidak ingin anaknya aborsi? Kalau begitu apa Halina mencoba kabur karena tidak setuju dengan ayahnya? Apa dia mencoba aborsi sendirian? Tapi yang dia lihat tadi jelas obat penguat kandungan. Semuanya jadi lebih tidak masuk akal.

Me, Without LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang