Vape Pen

79 28 3
                                    

Bel istirahat berbunyi.

Seisi sekolahnya sedang gencar-gencarnya membicarakan perihal berita yang viral pagi itu. Sehingga teman-teman kelasnya saat ini sedang menggebu-gebu membahas berita itu.

Lia yang belum sempat mengecek berita di tv maupun ponselnya mau tidak mau ikut penasaran.

"Berita apa sih?" tanyanya pada Helen yang tengah serius memandang layar ponselnya.

"Eh? Lia belum tahu? Berita ini lho! Tahu tidak yang berita orang meninggal itu?"

Lia mengerutkan dahinya. "Orang meninggal perharinya kan banyak. Orang yang mana?"

Helen menunjukkan artikel yang dibacanya pada Lia.

"Berita yang ini."

Seorang pria berumur 25 tahun ditemukan di kamarnya meninggal dengan keadaan mengenaskan.

Lia yang membaca judulnya saja sudah merasa ngeri. Yang namanya mengenaskan pasti tidak meninggal secara biasa-biasa saja. Setidaknya, itu yang terpikirkan olehnya.

Helen menarik ponselnya. "Kayaknya, lebih enak kalau kujelaskan langsung deh."

"Gila! Pak Budiman kan suka pakai rokok yang kayak gitu. Kalau misalnya pak Budiman bakal meni--"

"Hush! Gak boleh tau bicarain hal jelek." potong Agnes.

"Tapi kan, gak cuma pak Budiman aja. Pak Rendy, Pak Rosi, Pak Sugeng kan juga pakai rokok elektrik!"

"Seram banget. Ayah aku pakai beginian. Nanti kalau bakal begini juga gimana," ucap Nayra yang malah terisak saat melihat berita tersebut.

Helen menghela napas. "Yah seperti apa yang mereka bicarakan. Orang ini meninggal saat vape pen-nya meledak. Karena ledakan itu, beberapa bagian dari vape itu menancap di kepalanya. Karena ledakan itu juga sebagian besar tubuhnya terbakar."

Lia merinding saat mendengar penjelasan singkat Helen. Ia merasa bersyukur karena papa atau mamanya tidak ada yang merokok.

"Sebenarnya itu salah mereka sendiri sih. Siapa suruh konsumsi rokok, rokok elektrik pula."

Beberapa anak melirik ke arah Helen.
"Benar, kan? Coba kalau tidak merokok, kan gak akan kejadian sampai semengerikan ini."

Lia mengangguk-anggukan kepalanya tanda setuju.

Terdengar suara bisik-bisik anak sekelas. Lia melirik Helen yang tampak santai dan anak sekelasnya yang mulai merembukkan pendapat Helen.

"Aku setuju! Harusnya kita bisa menurunkan resiko kematian dengan tidak merokok."

"Eh iya betul juga!"

"Eh? Tapi kalau memang sudah takdirnya gimana?" tanya Lia.

Semuanya terdiam dan beralih menatap Lia.

"Hmm bagaimana ya? Tapi rasanya kalau sudah takdirnya untuk meninggal, dia bisa mengurangi rasa sakit mereka sebelum meninggal, kan? Mungkin aja mereka meninggal saat tidur atau saat sedang bersenang-senang, tidak dengan cara tubuh meledak dan terkena ledakan seperti pemakai rokok elektrik itu," jelas Helen.

Lia memandang Helen dengan kagum. Helen selalu saja bisa memikirkan suatu hal yang masuk akal.

"Ah ya benar! Helen benar! Aku mau bilang ke ayahku supaya berhenti merokok!"

"Iya aku juga!"

"Aku juga!"

"Eh pak Budiman juga?!"

"Ya iyalah! Semuanya harus dikasih tahu dong! Masa iya sudah ada berita mengerikan gini gak kapok juga?"

"Iya juga ya."

Dan pembicaraan sewaktu istirahat itu terpaksa berakhir saat bel jam pelajaran selanjutnya berbunyi.

Sambil menghela napas kecewa, mereka kembali ke bangku masing-masing. Mempersiapkan diri untuk pelajaran selanjutnya.



.
.
Tbc

************************************

Day 17

17th November 2019

Tema : ketik florida man diikuti tanggal dan bulan lahirmu (dalam bahasa inggris). Tulislah sesuatu berdasarkan artikel pertama yang muncul di pencarian.

Dan Floridina man di tanggal lahir Rina adalah tentang ...

Dan Floridina man di tanggal lahir Rina adalah tentang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bah... Ga tau lagi tulisanku makin hari makin absurd ㅠ.ㅠ

13 HARI LAGI!

Ayo bertahan!

Happy reading and see you tomorrow

Wonderland : 30 Daily Writing Challenge NPC 2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang