Cookie Jar

749 69 24
                                    

Matanya mengerjap pelan. Menatap daratan berlapis manisan dan taburan permen yang membuat bibir kecilnya membentuk bulan sabit.

Sepasang kaki mungilnya yang berbalut sepatu biru pastel melangkah maju. Melambaikan tangannya pada peri yang berterbangan di sekitarnya, membagi permen dan manisan lainnya kepadanya.

Lia menerima permen dengan senang. Ia tersenyum lebar pada peri yang berbalut gaun menyerupai bungkus permen itu.

Imut sekali, pikirnya.

"Apakah kau tersesat?" tanya salah satu peri yang mendatanginya.

Lia menggeleng.

"Lalu kau berasal dari mana?"

Lia menunjuk langit cerah berhiaskan pelangi.

"Oh... kalau begitu apakah kau mau berkeliling dunia ini?"

Dengan semangat, Lia mengangguk senang. Ia menyambut uluran tangan peri itu dan terbang bersamanya.

Peri itu membawanya pada sebuah kuda bertanduk yang berhiaskan permen dan biskuit di surainya. Lia menaikinya dengan senang. Tak lama setelahnya, sayap kuda bertanduk itu membentang lebar.

"Akan sulit untuk berkeliling tanpa hewan ini. Selagi kita berkeliling, aku juga akan menjelaskan apa saja yang ingin kau ketahui tentang dunia ini. Oh ya, perkenalkan namaku Yupi."

"Lia," jawab gadis bergaun biru cerah itu.

"Salam kenal Lia. Bersiaplah! Kita akan melihat dunia manisan dari atas dengan Unigasus. "

Unigasus segera lepas landas dengan sayap membentang. Beragam warna dan pernak pernik dunia manisan terlihat indah, ketika dilihat dari ketinggian. Lia berseru senang, diikuti oleh tawa pelan Yupi yang ada di belakangnya.

"Yupi! Apa itu area biskuit?"

"Ya. Itu area biskuit. Di wilayah itu, Cookies memroduksi biskuit beraneka rasa untuk diberikan pada anak kecil. Mau ke sana?"

"Mau!"

Unigasus terbang rendah dan berhasil mendarat dengan mulus di tanah yang bertekstur seperti biskuit cokelat raksasa. Banyak peri biskuit yang berdatangan dan memberinya beraneka ragam toples yang berisi biskuit dengan rasa yang berbeda.

Selanjutnya, Lia disambut oleh tarian biskuit. Kue bundar beraneka warna dan rasa itu berputar, melompat, dan bergoyang sambil menebar banyak krim dan topping dengan meriah.

Tak hanya itu, bahkan sang pemilik wilayah, Cookies, turut menyambutnya.

"Wahai gadis kecil. Aku akan membuatkan biskuit lezat untukmu. Masuklah!" sambutnya.

Sebuah gerbang besar di belakangnya pun terbuka lebar, menampilkan banyak alat raksasa yang sedang memroses adonan sampai hasil jadinya.

Lia berlari kecil memasuki gerbang diikuti Yupi dan Cookies. Cookies menjelaskan proses pembuatannya dan membawanya ke tempat pembuatan biskuit secara manual.

Mereka membuat biskuit seperti koki profesional. Mulai dari proses mengolah adonan hingga memanggang biskuit, semuanya dilakukan dengan bertahap dan cermat. Lia mengintip ke dalam oven raksasa dan menatap biskuit pelangi yang ada di dalamnya perlahan mengembang.

Para pembuat biskuit itu juga memberi Lia biskuit baru. Katanya, itu biskuit khusus yang ia berikan pada manusia yang berkunjung ke dunia manisan ini. Biskuit pelangi yang tadi ia lihat dalam oven.

Ia berterima kasih sambil melambaikan tangan senang. Yupi menuntunnya yang berjalan riang sambil melompat kecil, membawa sekeranjang toples berisi biskuit.

Namun, cahaya dunia manisan tiba-tiba semakin bersinar terang.

"Lia?!"

Lia menoleh ke sana kemari untuk mencari sosok yang memanggilnya. Namun, karena silau, ia hanya bisa melihat siluet anak kecil sebayanya.

Cahaya itu semakin terang, hingga membawanya kembali menuju dunia nyata.

***

Lia terbangun kala sinar matahari menerobos masuk melalui celah jendela kamarnya. Ia menuruni kasur dan menuju meja belajarnya untuk menuliskan sesuatu.

Ia membuka buku berwarna biru pastel kesayangannya dan mulai menulis isi mimpinya hari ini. Tak lupa, ia juga meletakkan sebuah toples kecil berisi biskuit pelangi di sebuah rak koleksinya, di sudut ruangan.

Hari pertama.

Dunia manisan.

Aku bertemu banyak peri cantik bergaun seperti permen.
Aku berkeliling dunia manisan bersama Yupi.

Ada sungai madu, sungai cokelat, rumah jahe, area es krim, area permen, area cokelat, dan yang paling kusuka, area milik Cookies, area biskuit.

Aku jadi mengerti, bagaimana caranya membuat biskuit dan kesabarannya dalam mengolah bahan kue yang digemari banyak anak kecil. Prosesnya banyak, meskipun sudah dibantu dengan alat.

Oh ya. Mereka juga memberiku banyak toples berisi biskuit yang enak rasanya.

Aku senang, karena mereka tahu, kalau aku sangat menyukai biskuit.

Aku juga senang karena di sana aku bertemu teman baru.

Dunia manisan yang indah dan menyenangkan.

.
.
.
Tbc

************************************

Day 1
1st November 2019

Tema : Hari pertama memulai sesuatu

Fuahh... Aku nulis apa sih? :"/

Rupanya begini yah setelah tidak menulis lama .-.

Mau bikin nama tokoh susah, mikirin ide susah, apalagi judul chapter pertama ini :"((( sampai ngawur semua //digeplak

Beruntung sekali, dengan playlist lagu yang ada di hpku, aku berhasil mencomot satu judul lagu yang sekiranya sesuai //maksudnya biar chapter ini judulnya agak keren

Tapi ya sudahlah. Dan ini baru permulaan. Kuharap aku bisa bertahan hingga 29 hari ke depan.

Oh ya, masih banyak cerita anak NPC lainnya yang ga kalah kece lho. Yuk mampir di lapak mereka dan berkeliling di dunia permasoan NPC //digeplak

Karya lainnya bisa kalian cari di reading listku, atau sekalian mampir ke reading list NPC2301 sekaligus membaca cerita baru Moody Claudy yang merupakan pengembangan prompt terpilih yang dituliskan oleh member NPC.

Sudah ya~ sampai bertemu lagi besok ^.^

Wonderland : 30 Daily Writing Challenge NPC 2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang