Nightmare

98 31 0
                                    

Lia terbangun di sebuah ruangan yang minim pencahayaan-- Lebih tepatnya, gelap.

Entah ini sebuah ruangan kecil atau ruangan tak berujung, Lia tidak tahu. Ada sedikit sinar redup yang sepertinya sengaja menyoroti dirinya di tengah kegelapan.

Seakan belum puas membuat anak kecil itu berdiri lemas ketakutan, sebuah suara yang entah dari mana asalnya mulai berbicara.

"Temukanlah pintunya. Kau akan bebas."

Suara itu bergema. Membuat detak jantung Lia semakin bertalu-talu tak karuan.

Lia tak melangkah ataupun bergerak sedikit pun. Hingga suara itu kembali datang.

"Berdiam diri tak akan membuatmu selamat."

Sontak, Lia melangkahkan kakinya. Meski awalnya ragu, ia mulai memberanikan diri.

Katanya, berdiam diri tak akan membuatnya selamat.

Maka, dengan terus melangkah dengan keberanian yang dipunya adalah salah satu cara untuk menyelamatkannya, kan?

Tanpa memedulikan kegelapan di sekitarnya, Lia mulai melangkah maju.

"Bagus! Tapi hati-hati. Jangan sampai kau lengah, karena itu bisa membuatmu menyesal."

Sejurus kemudian, suara langkah kakinya serasa diikuti. Maksudnya, banyak langkah kaki yang terdengar, selain bunyi langkah kakinya.

Keringat dinginnya kembali meluncur deras.

Dalam hati Lia terus berkata, Lia harus berani, harus berani, berani...

Yang semakin membuat dirinya ketakutan adalah ketika suara bisikan-bisikan aneh mulai muncul di sekitarnya.

"Berhentilah!"

"Jangan teruskan langkahmu!"

Lia memperingati dirinya sendiri.

Jangan lengah! Jangan lengah! Pasti suara itu jebakan agar aku berhenti!

"Kau akan jatuh."

"Tinggalah bersama kita di sini, gadis manis!"

Suara bisikan-bisikan itu menembus telinganya, masuk ke dalam hatinya.

Membuatnya semakin ingin menangis, namun dengan sisa keberaniannya ia terus melangkahkan kaki, entah di mana pintu keluar itu berada.

Kumohon...

Kumohon akhiri ini!

Langkah kakinya ia percepat seiring bertambah banyaknya suara bisikan, yang sekarang ditambah dengan lolongan mengerikan.

Lia sudah hampir menyerah saja. Langkah kakinya semakin melambat.

"Sedikit lagi! Jangan takut dan tergoda. Teruskan langkahmu meski tidak berujung."

Lia menahan isak tangisnya. Ia tetap melangkah, meski penuh keraguan.

Hingga tiba-tiba tangis isaknya pecah saat dirinya merasa ditarik ke arah yang berlawanan.

"Tinggalah bersama kami."

"Kau bisa bahagia di sini."

Lia kembali mengumpulkan keberaniannya.

"Siapa sih kalian! Lia tidak mau tinggal sama kalian!"

Suara tawa mengerikan menggema hingga membuat kedua tangannya menutup telinga. Langkah kakinyabia percepat lagi.

Ia harus berani melangkah.

Toh selama ia melangkah sejauh ini tidak ada hal yang ia tubruk atau menghalanginya.

Mungkin mereka hanya ilusi yang menggoyahkan hati.

Hanya ilusi...

Keberaniannya terkumpul kembali. Kali ini, ia melangkah tanpa ragu.

Secercah harapan datang padanya. Sebuah cahaya terang mulai terlihat agak jauh di depan sana.

Senyumnya merekah bersama dengan tetes terakhir air matanya.

Meski tubuhnya serasa disedot menjauhi cahaya, ia terus berusaha untuk melangkah maju, bahkan berlari.

Cahaya itu kini tepat berada di hadapannya. Ia terus berlari, hingga cahaya itu menyambutnya dan membawanya ke realitas.

***

Mimpi buruk yang terburuk baginya adalah yang kali ini.

Sambil menetralisir detak jantung yang masih terpompa cepat, Lia memikirkan maksud mimpi buruknya.

Mungkinkah sebuah pesan?

.
.
.
Tbc

************************************

Day 12

12th November 2019

Tema : buka kbbi.web.id  Lihat kata pertama yang muncul di pencarian populer hari ini (baris pertama paling kiri). Buat tulisan dengan kata itu sebagai tema.

Dan kata yang terpilih hari ini adalah 'Cabar'

Dan kata yang terpilih hari ini adalah 'Cabar'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU GA TAU INI APA

GA TAU JUGA INI SESUAI ATAU ENGGA

RINA AMBIL NO 2 SAMA 3, TAPI GA YAKIN JUGA.
1
RINA PASRAH //nanges

MO SUNGKEM SAMA LIA KARENA UDA MIMPI BURUK BOLAK BALIK

MO SUNGKEM JUGA KALAU KELUAR TEMA

AH BODO //woi

Happy reading and see you tomorrow

Wonderland : 30 Daily Writing Challenge NPC 2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang