Dahulu kala, hiduplah seorang gadis bernama Ella. Dia tinggal dengan ibu dan dua saudara tirinya. Ayahnya meninggal, membuat kehidupan Ella menjadi semakin buruk. Ia diperlakukan layaknya pembantu. Ia mengenakan gaun compang-camping dan mengerjakan semua pekerjaan rumah seorang diri.
Suatu hari, diumumkan bahwa akan ada pesta dansa di kerajaan. Ketika malam itu tiba, ia harus bersedih karena ia tak dapat mengikuti ibu tiri beserta Anastasia dan Drizella ke pesta dansa.
Saat ia sedang melamun dan bersedih, ibu peri muncul di hadapannya dan mengubah nasibnya. Ibu peri mengayunkan tongkatnya dan membuat Ella menjadi putri yang cantik jelita.
Ia mengenakan gaun biru yang indah dan sepatu kaca. Ibu peri memberi tahunya bahwa sihirnya hanya bertahan hingga tengah malam.
Ella berangkat ke pesta dansa. Sesampainya di sana, banyak orang yang terpana akan kecantikannya. Sang pangeran pun mengajaknya berdansa.
Ketika waktu memasuki tengah malam, dengan terpaksa Ella berlari meninggalkan lantai dansa. Ia terburu-buru hingga satu sepatu kacanya terlepas di tangga istana.
Pangeran merasa sedih saat ditinggalkan Ella. Ia bahkan belum sempat bertanya siapa nama gadis cantik itu.
Hari berikutnya pangeran memutuskan mencari gadis pemilik sepatu kaca di seluruh penjuru kota. Semua gadis yang ada diminta untuk mencocokkan kakinya termasuk saudara-saudara tiri Ella tetapi tidak ada yang pas. Sepatu itu hanya pas ketika dipakai oleh Ella. Kini pangeran telah bertemu dengan Ella. Mereka pun hidup bahagia selamanya.
Tamat.
Lia membaca dongeng itu sambil terkantuk-kantuk. Padahal baru beberapa menit sebelumnya ia memutuskan untuk membaca dongeng pengantar tidur itu karena tidak bisa tidur.
Ia menguap, lantas menuju kasur dan bersiap untuk tidur.
***
Lia terbangun di sebuah loteng tua yang berdebu. Akibatnya, gaun biru yang dipakainya jadi terlihat lusuh. Dari atas sana, ia bisa melihat salju yang turun.
Otaknya berpikir cepat. Apa ini kerajaan musim dingin?
Tapi segera ditepiskan pikiran itu. Tidak mungkin ia berada di loteng kerajaan sementara lotengnya sekotor ini. Lagipula, kerajaan tersebut tidak memiliki loteng. Mustahil kalau ia terbangun di tempat yang sama dengan mimpi hari ketiganya.
Lia memutuskan untuk menuruni tangga loteng. Alangkah terkejutnya ia saat mengetahui bahwa ia terbangun di sebuah rumah besar nan megah.
Tapi mengapa ia terbangun di loteng rumahnya?
"Anastasia, Drizella. Cepat siap-siap. Kita akan menghadiri pesta dansa yang diadakan oleh kerajaan musim dingin."
"Baik bu. Aku tidak sabar bertemu dengan pangeran tampan," gumam Anastasia.
"Pangeran pasti jatuh cinta padaku, karena aku cantik jelita," ucap Drizella.
"Tidak usah sok cantik. Kenyataannya yang paling cantik di dunia ini adalah aku, Anastasia."
Mereka hendak melanjutkan adu mulut mereka, namun ibu mereka kembali menyuruh mereka untuk bersiap.
Di sudut belokan, Lia mengintip dan mendengar pembicaraan mereka.
Oh! Dunia dongeng? Nama-nama itu tidak asing.
Ia menyadari bahwa ia sedang berada dalam dongeng yang baru saja dibacanya.
Sepasang kaki mungilnya mulai melangkah. Ia tidak tahu situasi apa yang harus dihadapinya tapi ia memutuskan untuk berkeliling dan mencari cara agar ia bisa ikut ke pesta dansa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderland : 30 Daily Writing Challenge NPC 2019 [END]
FantasiaBerkeliling ke berbagai dunia lewat mimpi. Bersiaplah, karena sebentar lagi, kita akan menjelajahi dunia mimpi bersama. [30 Daily Writing Challenge NPC 2019] Start : 1 November 2019 End : 30 November 2019