Unexpected Meeting

69 26 0
                                    

"Lia!"

Helen buru-buru mengejarnya.

Lia menoleh ke sumber suara. Ia melihat Helen yang sedang tergopoh-gopoh mengejarnya.

"Ada apa?"

Sambil mengatur napasnya, Helen memberitahu bahwa dirinya membutuhkan bantuan.

"Aku butuh bantuan."

"Bantuan apa?"

"Barusan aku dikasih ini sama temanku dari kelas sebelah. Itu barang yang dia pinjam dari anak pertukaran waktu itu."

Lia menatap pulpen yang dipegang Helen. "Cuma itu?"

Helen mengangguk. "Dia maksa banget. Aku disuruh ngembaliin karena rumah anak itu satu kompleks perumahan sama rumahku. Katanya ini pulpen mahal, mangkannya dia maksa-maksa ke aku buat ngembaliin hari ini," tambahnya.

Lia mengangguk paham. Helen pasti memintanya untuk menemaninya mengembalikan barang itu karena rumah mereka dekat, meski berbeda kompleks perumahan.

"Kamu mau ngembalikan sekarang?"

Helen mengangguk. "Iya. Temanku tadi sampai mohon-mohon dan nyogok aku. Katanya aku bakalan dibelikan novel kalau aku kembaliin pulpen ini hari ini. Karena hadiahnya dibelikan novel, ya udah aku terima."

"Terus karena rumahnya dekat rumah kita, mangkannya aku ajak kamu. Nanti sekalian main ke rumahku deh."

Tanpa berpikir dua kali, Lia menyetujui permintaan Helen.

"Oke. Aku bilang mama dulu kalau main ke rumahmu ya."

***

Setelah berganti baju di rumahnya, Lia mengayuh sepedanya menuju rumah Helen. Ia melewati danau dan masuk ke kompleks permata, kompleks perumahan Helen.

Saat sampai di rumah Helen, rupanya Helen telah menunggunya. Dengan segera Lia memarkirkan sepedanya di garasi rumah Helen.

"Ternyata rumah anaknya cuma beda tiga rumah dari rumahku."

"Eh? Dekat sekali. Pantas temanmu menitipkannya padamu," respon Lia.

Helen mengangguk. Mereka segera menuju rumah anak itu sambil menbawa pulpen yang harus mereka kembalikan.

Mereka menekan bel rumah. Beberapa detik kemudian, seorang anak seumuran mereka membuka pintu.

Lia terbelalak kaget. Ia mematung di tempat, begitu pula dengan anak itu.

"Permisi, saya mau mengembalikan pulpen ini. Katanya pulpen ini milik Alta, apa benar?"

Alta mengangguk. "Terima kasih ya, sudah repot-repot mengembalikannya sampai rumahku. Kalian, mampirlah dulu sebentar."

Ia tersenyum sedangkan Lia masih terbengong di tempatnya.

Ingin sekali Lia menampar dirinya sangat keras.

"Ini kenyataan, kan?"

.
.
.
Tbc

************************************

Day 20

20th November 2019

Tema : Seseorang melakukan apapun demi mengembalikan barang yang ia pinjam.

SEPULUH HARI LAGI TAMAT!

AHAY

Akhirnyaa 10 hari ㅠ.ㅠ  //jumpalitan

Semoga dalam waktu 10 hari Rina tidak tewas // amin

Sudah ah~

Happy reading and see you tomorrow~

Wonderland : 30 Daily Writing Challenge NPC 2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang