Chapter 4

144 16 11
                                    


Brandon POV

Aku harus bertanya pada Yeri apa dia bisa datang nanti. Kudatangi kamarnya dan mengetuknya pelan sampai ia membukakan pintu kamarnya dengan tampang serius. Apa yang sedang ia kerjakan sebenarnya didalam? Ia kembali berjalan kearah meja belajarnya, dan aku pun masuk dan duduk di atas ranjangnya.

"Ada urusan apa kakak datang kesini? Aku sedang mengerjakan tugas sekolah sekarang" tanyanya yang sekarang duduk menghadapku.

"Wah, kamu sedang mengerjakan tugas sekolah? Sesuatu yang jarang sekali terjadi" ucapku mencoba menggodanya, setidaknya agar wajahnya tidak terlihat muram seperti saat ini.

"Kalau kakak hanya ingin mengangguku lebih baik kakak pergi saja"

"Hei, jangan mengusirkku dulu" Yeri menghembuskan nafasnya kasar dan menatapku tajam, ia benar - benar terganggu dengan kedatanganku sepertinya "Hmm.... apa kamu sibuk minggu depan?" tanyaku yang mebuatnya mengerutkan dahinya bingung.

"Aku tidak tahu kak, memangnya kenapa?"

"Minggu depan ada pertandingan Basket di kampusku. Bisakah kamu datang? Karena aku sudah mengajak Etta untuk datang dan menonton pertandinganku, tapi dia bilang dia mau datang kalau kamu datang. Jadi....." aku sedikit menunduk merasa malu. Kenapa aku harus bertanya pada gadis yang besar mulut seperti dia ini?

Matanya membulat dan berbinar terang sembari menatapku. Hentikan! Kamu malah terlihat mengerikan dengan ekspresi wajah seperti itu. "Kakak bertanya langsung pada Etta?"

"Y...ya, kenapa? Memangnya tidak boleh mengajak seorang teman?"

"Woah! Teman? Sejak kapan dia menjadi temanmu kak?"

"Sejak kami sering mengobrol. Lagipula apa masalahmu? Apa kami tidak boleh berteman?"

"Tidak apa - apa sih kak, hanya aneh saja mendengar itu darimu"

"Sudahlah, tinggal jawab saja kamu akan datang atau tidak?" aku mulai merasa risih dengan tatapan anehnya itu.

"Iya, iya, aku akan datang tapi ada syaratnya" Aku tahu apa yang ada di otak liciknya itu.

"Apa syaratnya?" aku berharap bukan hal - hal yang aneh.

Matanya membulat saat aku bertanya demikian, aku punya firasat buruk tentang ini. "Kakak harus menyatakan perasaan kakak pada Etta setelah pertandingan selesai, bagaimana?"

"APA??" gadis ini benar - benar. "Kamu tahu kalau aku punya pacar, bagaimana bisa aku menyatakan perasaan pada gadis lain? Kamu pasti sudah gila" ucapku setenang mungkin.

Tiba - tiba Yeri menertawakanku, aku tidak tahu apa lagi sekarang yang terjadi padanya. "Kak, sudah hentikan actingmu itu. Aku sudah tahu semuanya" Apa yang dia ketahui? Aku tidak mengerti, atau jangan - jangan..... "Kakak dan Anna sudah putus kan?" aku sedikit terkejut, ternyata Yeri sudah tahu tentang hal itu. "Wah, aku benar - benar bahagia mendengar kabar itu hahaha"

"Kenapa kamu malah menertawakan orang yang baru saja putus dengan pacarnya dihadapanmu ini, hah?" Suara tertawanya benar - benar mulai menganggu, adik sepupu macam apa dia ini?

"Putus katamu? Walaupun putus kakak tidak pernah terlihat sedih mengenai hal itu, kenapa?" ucapnya setelah berhenti menertawakanku. "Itu karena kakak sudah punya orang lain dipikiranmu kan kak?" Aku tahu dia hanya berusaha menggodaku, tapi tetap saja aku merasa malu sekarang.

"Apa Jay dan yang lainnya memberitahumu?"

Dia mengangguk - anggukkan kepalanya. "Yup, bukankah mereka teman - teman yang baik?" Sial kalian! Lihat nanti apa yang akan kalian dapatkan karena telah membocorkan hal ini pada gadis kecil menyebalkan ini. "Jadi kak, bagaimana dengan syarat yang aku berikan tadi?" aku benar - benar tidak tahu lagi ingin menjawab apa. "Aku tahu kakak menyukai Etta, akui sajalah kak. Kenapa kamu tidak menyatakan perasaanmu padanya, kalian kan sudah semakin dekat. Bahkan tadi kakak bilang kalian sudah menjadi teman" Bagaimana ini? Brandon, ayolah akui saja seperti apa perasaanmu! Lagipula Yeri sudah seperti adik perempuan, dia sangat support dan pastinya akan membantuku kedepannya.

"Little Cupid" - Remake BaekHera Ver. (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang