Chapter 10

80 15 2
                                    

Brandon P.O.V

Entah ada apa denganku hari ini. Saat baru tiba dirumah, aku langsung beranjak menuju ke kamarku tanpa menyapa Yeri maupun para asisten rumah tangga. Yang kulakukan saat ini? Berbaring di atas ranjangku dan memikirkan tentang perkataan Etta saat didalam mobil tadi.

"Apa aku terlalu egois? Kekanakan?" gumamku pada diri sendiri. Haishh... padahal tadi aku ingin membicarakan tentang Divo dan Yeri, tapi setelah mendengar kata – katanya, moodku tiba – tiba saja berubah.

Lagipula ada apa dengan orang tuanya? Kenapa harus membatasinya bermain keluar denganku? Apakah dengan seringnya keluar denganku akan membuat nilai-nilainya jelek dan tidak lulus? Ckk, sudahlah.... aku tidak mau memikirkan hal itu sekarang....

*****

Yerisa P.O.V

"Apa?" itu aku.

Setelah mendengar cerita Etta tentang apa yang terjadi kemarin dengannya dan kak Brandon, aku jadi sedikit kesal dengan kakak sepupuku yang satu itu. Eits, padahal hari ini aku datang kerumah Etta untuk sekiranya belajar bersama, tapi yang ada malah jiwa penasaranku bergejolak ingin tahu karena melihat bagaimana kak Brandon dengan wajah masam kemarin.

"Benar – benar, kekanakan sekali dia itu!" ujarku kesal dan Etta ikut menganggukkan kepalanya seutuju.

"Dia itu kakak sepupumu, bagaimana bisa dia bersikap kekanakan seperti itu?"

Aku menatap Etta, "Dia itu pacarmu" ia menghela mendengus kasar. "Kenapa kamu tidak mencoba meneleponnya dan bicara?"

"Kamu pikir aku tidak melakukannya?" Aku menggendikan bahuku sebagai jawaban. "Aku sudah menelponnya sejak pagi tadi, tapi sepertinya dia tidak mengindahkannya" ucap Etta sambil memanyunkan bibirnya lucu.

"Begini saja. Kita bermain drama" Etta mengerutkan dahinya tidak paham kearahku. "Maksudku, aku akan menelponnya dan kamu harus berpura – pura menangis"

"Apa?" aku mengangguk – anggukan kepalaku. "Tidak, tidak. Kalau nanti dia tahu kalau kita berbohong, dia pasti akan semakin marah padaku"

Aku berdecak pelan mendengar perkataannya. "Dia tidak ada disini, dia tidak akan tahu. Kamu hanya perlu berpura – pura terisak"

"Aku tidak mau" aku memberinya tatapan tajam dan itu berhasil membuat Etta membuang nafas kasar, pasrah untuk melakukan apa yang kusuruh untuk dia lakukan. "Kalau sampai dia semakin marah padaku, kamu harus bertanggung jawab!"

"Iya iya, tenang saja" aku segera mencari nomor kak Brandon, "Bersiaplah" Langsung saja kutekan nama kak Brandon yang tertera list kontakku. Ayo jawab kak!

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

"Halo?" Akhirnya.....

Aku menggerakan bibirku pada Etta untuk memulai aktingnya. Dia berdecak pelan padaku, tapi dengan sangat terpaksa dia mencoba berpura – pura menangis... Ck benar – benar terdengar palsu. Ku gelengkan kepalaku padanya, dia benar – benar payah dalam hal berbohong, ck ck ck.

"Halo kak" Aku harap dia mendengar isakan 'pura – pura' Etta ini.

"Ada apa Yer? Apa kamu mau aku jemput sekarang?" Aku memutar bola mataku kesal, nada bicaranya terdengar menyebalkan. "Yer, siapa itu yang menangis?"

Bagus sekali! "Kakak bertanya padaku? Itu suara pacarmu!"

"Eh? Apa yang kamu lakukan padanya?" tanyanya yang terdengar mulai kesal padaku dari ujung sana.

"Little Cupid" - Remake BaekHera Ver. (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang